Siti Aisyah akhirnya bisa kembali ke Indonesia, setelah dua tahun tersandera kasus hukum atas pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Nam. Dakwaan dicabut setelah lobi intens pemerintah.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Iklan
Siti Aisyah meninggalkan Malaysia melalui bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA), dan terbang menuju Bandara Halim Pedanakusuma, Jakarta Timur, Senin petang (11/03). Dalam persidangan yang digelar Senin pagi, Siti Aisyah yang dinyatakan bebas sempat menangis sambil memeluk rekan senasibnya, Doan Thi Huong, warga Vietnam yang juga menjadi terdakwa, sebelum meninggalkan ruang sidang di Pengadilan Tinggi Syah Alam, Malaysia.
"Perasaan saya sangat bahagia," ujar Siti Aisyah dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia bersama Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly dan sejumlah pejabat di Kuala Lumpur. " Saya enggak nyaka kalau hari ini hari kebebasan saya," kata Aisyah lebih lanjut seperti dikutip dari AP. Aisyah mengaku baru mengetahui bahwa dirinya akan dibebaskan Senin pagi (11/03).
Sidang yang dipimpin hakim Azmin Ariffin mengabulkan permohonan jaksa yang mencabut dakwaan pembunuhan terhadap Aisyah. Jaksa Agung Malaysia tidak memberi alasan lebih lanjut alasan mencabut dakwaan tersebut. "Siti Aisyah dibebaskan. Dia bisa pergi sekarang," kata hakim Azim dalam putusannya.
Putusan ini membebaskan Aisyah dari ancaman hukuman gantung. Selama di penjara, Aisyah mengaku diperlakukan dengan baik dan mendapat banyak dukungan, namun dia mengaku ingin segera berkumpul dengan keluarganya.
Siti Aisyah: 'Gadis Lugu' yang Terjerat Kasus Transnasional
Berasal dari Serang, Banten, nama perempuan ini kini muncul di berbagai media internasional, dalam kasus dugaan pembunuhan tingkat tinggi saudara tiri diktator Korea Utara, Kim Jong Nam.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Kasus internasional
Nama Siti Aisyah belakangan ini menjadi salah satu topik utama media-media internasional, ketika ditahan atas tuduhan pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong Un. Bersama perempuan Vietnam, wajah Siti tertangkap kamera mengusap wajah korban, sebelum korban meninggal dunia.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Berasal dari Serang
Berasal dari Serang, banten, Siti pernah tinggal di Tambora, Jakarta bersama suaminya dari tahun 2008-2011. Mereka kemudian mengadu nasib ke Malaysia. Anaknya yang masih balita dititipkan ke mertua. Setahun demikian ibu muda itu pulang kampung dan menceraikan suaminya. Ia kembali tinggal bersama ibunya, Benah, sebelum akhirnya merantau ke Batam.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Ditahan polisi Malaysia
Beberapa bulan belakangan, diketahui ia tinggal di Malaysia, seblum akhirnya terjadi insiden kematian Kim Jong Nam. Siti dan seorang perempuan Doan Thi Huong tertangkap kamera pengawas di bandara Kuala Lumpur, mengusap wajah Kim Jong Nam, sebelum akhirnya kakak tiri dari Kim Jong Un itu tewas.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Polisi tolak alasan Siti
Kepada polisi Malaysia, Siti menceritakan bahwa ia mengira sedang diminta untuk melakukan adengan komedi komedi situasi di televisi. Namun polisi menolak klaim tersebut. Polisi Malaysia menuding, bahwa Siti dan tersangka lainnya tahu bahwa ynag diusapkan ke wajah Kim Jong Nam mengandung racun dan mereka dilatih dulu untuk melakukan aksi itu. Tudingan tersebut membuat keluarga Siti gelisah.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Menanti kabar
Nasrudin, salah satu saudara laki-laki Sitipun ketar-ketir menanti kabar sang adik. Ia dan anggota keluarga lainnya terus menunggu perkembangan kasus tersebut.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Roszandi
Ibu: Ia hanya gadis desa
Ibu Siti AIsyah pun mengaku tak bisa tidur karenanya. Ia bersikukuh, Siti Aisyah yang disebutnya gadis desa tak mungkin melakukan pembunuhan itu. Kim Jon Nam tewas dibunuh dengan menggunakan racun syaraf mematikan yang biasanya dibuat untuk senjata kimia. Bahkan tersangka pelaku jatuh sakit di tahanan setelah ikut terpapar XV. Namun belum diketahui pasti tersangka yang dimaksud. (ap/vlz)
Foto: picture-alliance/Pacific Press/T. A. Irawan
6 foto1 | 6
Jalan panjang pembebasan Aisyah
Pemerintah menyebutkan bahwa kebebasan Aisyah adalah buah dari lobi intens pemerintah di tingkat bilateral. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebutkan kasus Aisyah selalu dibicarakan dalam "setiap pertemuan bilateral Indonesia-Malaysia," termasuk pada pertemuan tingkat presiden, wakil presiden dan pertemuan rutin antara kementerian.
Pemerintah dalam pembicaraan bilateral selalu menekankan bahwa kondisi Aisyah yang "tertipu dan sama sekali tidak menyadari bahwa dia sedang dimanipulasi oleh intelijen Korea Utara. "Selama persidangan, kedua perempuan tersebut memang mengaku dibayar sekelompok orang untuk melakukan sebuah ”show televisi".
Kunjungan Tetangga Dekat
PM Mahathir melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi politisi senior itu selepas dilantik sebagai perdana menteri yang baru untuk Malaysia.
Foto: Biro Pers Setpres
Indonesia negara pertama
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan Ibu Negara Malaysia Siti Hasmah Mohamad Ali Jumat (29/06) di Istana Kepresidenan Bogor. Rombongan PM Mahathir tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi dalam lawatan resmi PM Mahathir selepas dilantik sebagai perdana menteri.
Foto: Biro Pers Setpres
Sambutan meriah untuk tetangga dekat
PM Mahathir merasakan sambutan luar biasa saat tiba di Istana Kepresidenan Bogor dari ratusan pelajar. "Lawatan ke luar negeri saya bermula dari Indonesia karena tetangga dekat dan karena hubungan kekeluargaan. Banyak kesamaan antara orang Indonesia dan Malaysia, bahkan ramai penduduk Malaysia datang dari Indonesia, termasuk mertua saya," ujar Mahathir.
Foto: Biro Pers Setpres
Membahas berbagai isu
Presiden Jokowi dan PM Mahathir membahas berbagai hal, baik yang terkait urusan bilateral kedua negara maupun isu regional dan internasional. Kedua negara juga memiliki komitmen yang sama mengenai good governance, pemberantasan korupsi, isu pentingnya konektivitas dan penyelesaian masalah hukum yang berkaitan dengan perbatasan.
Foto: Biro Pers Setpres
TKI dan kelapa sawit
Selain itu, keduanya juga membahas mengenai perlindungan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Presiden menitipkan warga negara dan tenaga kerja Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia, termasuk pendidikan bagi anak mereka. Isu lain yang dibahas adalah kerjasama kedua negara untuk melawan diskriminasi kelapa sawit.
Foto: Biro Pers Setpres
Menanam pohon Shorea
Salah satu rangkaian acara pertemuan kedua kepala negara adalah penanaman pohon bersama di halaman belakang Istana Bogor. Pada kesempatan kali ini kedua kepala negara menanam pohon dengan nama Latin "Shorea Sp." atau yang dikenal di Indonesia dengan pohon meranti.
Foto: Biro Pers Setpres
Solat Jumat di Masjid Baitussalam Bogor
Selepas memberikan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai, Istana Bogor, kedua kepala negara datang ke masjid. Mereka berjalan memasuki masjid sekitar pukul 12:10 WIB. Setibanya di masjid, keduanya langsung melaksanakan salat sunah tahiyyatul masjid. na/rzn (Bey Machmudin)
Foto: Biro Pers Setpres
6 foto1 | 6
Teka-teki pembunuhan Nam
Gooi Soon Seng, pengacara Aisyah yang ditunjuk KBRI di Kuala Lumpur menyebutkan kedua perempuan tersebut menjadi pion dalam pembunuhan berbasis politik yang jelas terkait dengan Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur, dan jaksa gagal menunjukan bahwa Aisyah dan rekannya berniat melakukan pembunuhan. Berdasarkan hukum di Malaysia, niat untuk membunuh sangat penting sebagai basis dakwaan pembunuhan.
Pejabat Malaysia tidak pernah secara resmi menuduh Korea Utara. Empat tersangka warga Korea Utara yang terekam kamera keamanan bandara bandara KLIA pada 13 Februari 2017, bebas meninggalkan Malaysia dengan bantuan petugas Kedutaan Besar Korea Utara. Sementara, Aisyah dan Doan Thi Huong dituduh sebagai pelaku utama pembunuhan Kim Jong Nam dengan menggunakan racun saraf VX. Saudara tiri pimpinan Korea Utara Kim Jong Un tersebut adalah putra tertua dari pemimpin Korea Utara sebelumnya. Sejak lama ia telah tinggal di luar negeri, namun dianggap sebagai ancaman oleh rezim Korut saat ini.
Bidikan Sadis Bagi Pembelot Korea Utara
Februari 2017, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Kim, Kim Jong-Nam dilaporkan tewas dibunuh. Ini bukan pertama kalinya, pembelot jadi target rezim pembunuhan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Hidup dalam bidikan
Berkali-kali pembelot Korut, Hwang Jang-Yop selamat dari upaya pembunuhan, sebelum akhirnya meninggal dunia di usia 87 karena usia lanjut. Hwang adalah salah satu ideolog terkemuka rezim Korut, namun melarikan diri ke Korea Selatan tahun 1997. Beberapa bulan sebelum kematian pada tahun 2010, pihak berwenang Seoul menangkap dua perwira militer Korea Utara yang dituduh berupaya membunuh Hwang.
Foto: AP
Pamannya tidak 'diumpankan ke anjing'
Eksekusi terhadap orang nomor dua di Korea Utara ini mengejutkan banyak kalangan. Banyak media sempat melaporkan bahwa Kim Jong-Un mengumpankan pamannya, Jang Lagu Thaek, ke anjing-anjing kelaparan, sebagai hukuman karena diangggap "berkhianat" terhadap keluarga yang berkuasa. Pada kenyataannya, dia mati ditembak, demikian menurut pejabat Pyongyang dan intelijen Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Rumor kebrutalan
Pada tahun 2015, biro layanan keamanan Seoul melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong-chol dieksekusi dengan senjata anti-pesawat. Namun, Badan Intelijen Nasional (NIS) segera menarik laporan tersebut, dan mengatakan bahwa Hyon mungkin masih hidup. Laporan soal eksekusi brutal lainnya, yang gunakan proyekstil artileri atau penyembur api, juga sulit dikonfirmasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Jarum beracun
Pembelot Korea Utara dan pembangkang terkenal Park Sang-hak juga jadi target oleh pembunuh bayaran Pyongyang. Pada tahun 2011, pemerintah Korea Selatan menangkap seorang mantan komandan Korea Utara atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap Park Sang-hak dengan menggunakan jarum beracun.
Foto: AFP/Getty Images
Mengenyahkan saingan?
Saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, Kim Jong-Nam diduga diserang dua perempuan di bandara Kuala Lumpur. Rincian informasi mengenainya samar, namun diyakini pembunuhnya dikirim oleh rezim Korea Utara. Kim Jong-Nam, yang berusia 46 tahun telah tinggal di luar negeri. ia kehilangan haknya sebagai penerus ayahnya tahun 2001, setelah mengunjungi Disneyland di Tokyo. (Ed:ap/hp)