Siti Aisyah dan Doan Dibawa Ke Bandara Untuk Rekonstruksi
24 Oktober 2017Siti Aisyah dan warga Vietnam Doan Thi Huong terlihat mengenakan rompi antipeluru dan diborgol ketika dibawa ke Bandara Internasional Kuala Lumpur hari Selasa (23/10) untuk rekonstruksi kasus. Turut serta hakim, pengacara pembela dan jaksa penuntut.
Sekitar 200 petugas polisi, banyak yang menyandang senjata laras panjang dan memakai masker. Kim Jong Nam dibunuh dengan racun saraf VX Februari lalu ketika sedang menunggu di sana untuk naik pesawat. Kasus ini sempat menjadi sorotan internasional karena banyak kalangan menuduh pemeintah Korea Utara di bawah Kim Jong Un berada dibalik aksi pembunuhan itu.
Agenda reka ulang sempat terganggu ketika kedatangan para tertuduh di bawah pengawalan ketat polisi membuat suasana sempat kacau di bandara. Polisi bersenjata berusaha menahan massa menjauh dari tempat itu.
Rombongan masuk ke aula keberangkatan tempat Kim Jong Un diserang, lalu ke sebuah klinik dimana dia kemudian dibawa, dan ke toilet yang dimasuki kedua tertuduh setelah melakukan serangan tersebut.
Siti Aisyah kelihatan menangis, sementara Doan Thi Huong tamoak kelelahan. Pejabat terlihat membawa kursi roda untuk mereka dan keduanya melanjutkan kunjungan ke lokasi-lokasi yang dianggap penting.
Kedua perempuan dituduh membunuh Kim Jong Nam 13 Februari lalu dengan cara mengusap racun saraf VX di wajahnya. Keduanya ditangkap polisi beberapa hari setelah kejadian dan didakwa dengan kasus pembunuhan. Jika terbukti bersalah, mereka bisa menghadapi tuntutan hukuman mati.
Tetapi mereka mengatakan bahwa mereka telah ditipu orang. Mereka mengira sedang mengambil bagian dalam sebuah show televisi.
Pembunuhan Kim Jong Nam sempat memicu ketegangan antara Malaysia dan Korea Utara, yang diduga memerintahkan serangan tersebut - sebuah tuduhan yang ditolak Pyongyang.
Empat tersangka lainnya yang juga dituduh terlibat dalam rencana pembunuhan hingga kini tidak diidentifikasi dan sudah meninggalkan Malaysia pada hari pembunuhan tersebut.
Kim Jong Nam meninggal dalam waktu sekitar 20 menit setelah wajkahnya terkena racun VX, yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal karena bisa membunuh manusia dalam waktu singkat.
Kedua tersangka kemudian dibawa ke sebuah kafe, di mana Aisyah dituduh bertemu dengan seorang pria yang diidentifikasi di pengadilan sebagai "Mr Chang", yang diduga menyeka cairan mengandung VX ke tangannya, sebelum melakukan serangan.
Pengacara Aisyah, Gooi Soon Seng mengatakan, tur tersebut diperlukan untuk memberi pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi. Dia mengatakan tim pembela yang meminta kursi roda untuk tertuduh karena mereka kelelahan.
"Mereka harus memakai rompi antipeluru, berat, kami berjalan kaki selama tiga jam. Siti Aisyah dan Doan kelelahan," kata Gooi. Dia mengklaim bahwa kliennya adalah kambing hitam yang ditipu untuk melakukan pembunuhan tersebut.
Memang banyak bukti yang menunjukkan keterlibatan kedua perempuan. Jejak VX ditemukan di pakaian mereka. Dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan di persidangan terlihat juga bahwa Doan Thi Huong menyeka sesuatu ke wajah seseorang di bandara beberapa hari sebelum serangan tersebut terjadi, seakan-akan sedang berlatih untuk aksinya.
hp/ (afp, rtr)