1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Situasi Terakhir di Myanmar

3 Oktober 2007

Utusan khusus PBB meninggalkan Myanmar dan Menteri Luar Negeri Myanmar U Nyan Win membenarkan tindakan angkatan bersenjata di Yangon

Foto: AP

Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Ibrahim Gambari, meninggalkan Myanmar setelah berbicara dengan pimpinan militer negara tersebut. Selasa (02/10) kemarin ia bertemu dengan Jendral Than Shwe, pemimpin dewan untuk perdamaian dan perkembangan, seperti disebutkan junta militer. Gambari juga sekali lagi bertemu dengan Aung San Suu Kyi, setelah sebelumnya hari Minggu (30/09) lalu ia diijinkan menemui penerima penghargaan Nobel perdamaian yang sejak bertahun-tahun menjadi tahanan rumah di Myanmar.

Masih belum jelas, apakah usaha Gambari menjadi perantara antara junta militer dan pihak oposisi sukses dan apkah ia dapat meyakinkan militer untuk menghentikan kekerasan terhadap aksi damai para demonstran. Tentang isi pembicaraan antara Gambari dan para jendral, tidak diketahui

Tetapi selama ini junta militer tidak menunjukkan pengertian. Di hadapan PBB di New York, menteri Luar Negeri Myanmar U Nyan Win membenarkan tindakan angkatan bersenjata Myanmar di Yangon.

„Situasinya tidak akan mungkin berkembang seperti ini, jika aksi protes atas kenaikan harga bensin tidak disalahgunakan oleh para oportunis untuk menciptakan kekacauan. Mereka menginginkan bentrokan politis, ini didukung dan dikendalikan oleh beberapa negara yang berkuasa.“

Namun ,menteri luar negeri Myanmar tidak mengatakan, negara-negara mana yang ia maksud. Sebaliknya, ia tetap membela perjuangan menuju negara demokrasi. Ia menunjuk pada langkah awal yang sudah selesai untuk membuat undang-undang baru. Dan ia berkata, banyak langkah besar yang sudah diambil dalam proses demokratisasi ini. Kembali U Nyan Win

„Kami sadar akan tanggung jawab untuk memimpin negara kami menuju demokrasi yang berdisiplin. Kami mempunyai rencana untuk proses demokratisasi ini dan sudah meraih sejumlah kemajuan yang nyata. Proses ini dapat diakhiri dengan sukses jika jalannya tidak kembali dihalangi. PBB dapat mendukung kami, dengan cara lebih memberikan pengertian dan tidak melakukan tindakan terhadap kami yang seperti menyiram minyak ke dalam api.“

Selasa kemarin angkatan bersenjata Myanmar kembali bertindak melawan pihak oposisi. Seperti diberitakan media, banyak rumah yang diperiksa. Juga wihara-wihara tidak luput dari aksi ini. Tidak diketahui secara pasti, berapa orang yang ditahan sejak dimulainya aksi penumpasan demonstrasi-demonstrasi ini. Jumlah korban yang tewas dan luka-luka juga berubah-ubah dan sulit diverifikasi.