1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pastor AS Terlibat Skandal Pelecehan Seksual di Timor Leste

12 Februari 2019

Sang pastor, Richard Daschbach, mengakui kepada keluarganya bahwa tuduhan pelecehan seksual yang menimpa dirinya memang benar. Ia telah dikeluarkan dari gereja Katolik di Dili.

Symbolbild Kindesmissbrauch katholische Kirche
Foto: Imago/blickwinkel

Skandal pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur terungkap di Dili, Timor Leste. Seorang misionaris dari Amerika Serikat, Richard Daschbach, pendiri rumah singgah untuk anak-anak dikeluarkan dari gereja Katolik setelah mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Seperti yang diberitakan kantor berita AP, laporan media tentang kejadian tersebut mengejutkan warga Timor Leste.

Uskup Dili, Virgilio do Carmo da Silva, mengatakan kepada wartawan bahwa Richard Daschbach telah dikeluarkan dari gereja tahun lalu dan bukan lagi seorang pastor.

Pelaku mengakui perbuatannya

Daschbach lahir di Pennsylvania, AS dan pertama kali datang ke Timor Leste pada tahun 1966 saat negara itu masih menjadi koloni Portugis.

Ia mendirikan rumah singgah "Topu Honis” atau "Pemandu Kehidupan”, tempat perlindungan untuk anak-anak di distrik Oekusi-Ambeno pada tahun 1992. Ia adalah sosok yang dihormati karena menyelamatkan anak-anak selama konflik Timor Leste untuk merdeka dari Indonesia.

Anggota keluarganya di AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini, mengatakan Daschbach meninggalkan Oekusi-Ambeno tetapi kemudian kembali lagi. Media Timor Leste melaporkan bahwa ia telah memimpin misa di sana.

"Dia mengakui bahwa tuduhan terhadapnya itu memang benar," kata seorang anggota keluarga kepada The Associated Press. "Para pastor memintanya pergi karena dugaan pelecehan seksual terhadap anak. Dia mengakui bahwa itu benar, tapi dia kembali lagi ke sana tanpa persetujuan para pastor lain", tambahnya.

Tidak ada korban yang melapor

Kantor kejaksaan di Oekusi-Ambeno mengatakan mereka tahu tentang skandal tersebut tetapi tidak ada laporan kasus pidana yang menuntut Dasbach.

Dasbach sendiri tidak menanggapi permintaan komentar.

Layanan berita Katolik, Catholic News Service, mengutip Jovito Rego de Jesus Araujo, seorang pastor di Keuskupan Dili, yang menyatakan bahwa kasus Daschbach adalah kasus pelecehan seksual terhadap anak yang pertama kali terjadi di gereja Katolik di Timor Leste.

Dua rumah perlindungan yang didirikan Daschbach merawat ratusan anak yatim piatu, anak-anak dan remaja berusia 3 hingga 18 tahun dari keluarga miskin, orang cacat dan wanita korban kekerasan dalam rumah tangga.

Kasus di Jerman

Tuduhan pelecehan seksual di Jerman yang melibatkan Gereja Katolik pertama kali terungkap pada tahun 2010, ketika kepala sekolah Jesuit di Berlin berbicara kepada publik mengenai pelecehan seksual yang terjadi selama puluhan tahun terhadap siswa sekolah.

Pengakuan ini telah mendorong korban-korban lain untuk ikut berbicara terkait kasus pelecehan yang melibatkan gereja.

Pada bulan September tahun lalu majalah Jerman Der Spiegel memberitakan tentang penyelidikan internal yang ditugaskan oleh Konferensi Uskup Jerman. Penyelidikan ini memeriksa lebih dari 3600 kasus pelecehan yang dilakukan oleh para petinggi agama di tingkat nasional.

Berbagai institusi yang terlibat dalam penelitian ini menemukan bahwa setidaknya sebanyak 1670 pastor terlibat dalam pelecehan seksual mulai tahun 1946 hingga 2014.

Menyusul temuan penyelidikan ini, Paus Fransiskus menyampaikan permohonan maaf dan berjanji untuk mendukung korban dalam mencari keadilan.

na/hp (AP, DW)