Badan amal dikhawatirkan tidak akan mengungkap pelecehan seksual atau kasus eksploitasi, karena takut kehilangan dukungan dana. Hal ini dikemukakan pakar, setelah terungkapnya skandal seks yang melibatkan Oxfam.
Iklan
Oxfam kini terancam kehilangan dukungan dana dari pemerintah Inggris, setelah munculnya laporan bahwa anggota stafnya membayar layanan seks pelacur di Haiti, saat bertugas membantu warga pasca bencana gempa bumi tahun 2010.
Menteri urusan bantuan Penny Mordaunt menyatakan, pemerintah Inggris akan mengurangi bantuan keuangan bagi badan amal manapun yang tidak mematuhi rangkaian peraturan baru menyangkut aktivitas di luar negeri. Titik beratnya akan mengarah pada tugas untuk melindungi staf dan orang-orang yang mereka bantu, dari pelanyalahgunaan dan bahaya.
"Dukungan harus ditambah, bukan dikurangi"
Menanggapi peraturan baru, sejumlah pakar di bidang amal mengatakan, ancaman dari pemerintah Inggris bisa menyebabkan dampak yang tak diinginkan. Yakni badan amal akan menutupi kasus pelecehan seksual para stafnya, karena takut kehilangan sokongan dari pemerintah, masyarakat dan donor.
"Orang jelas khawatir dana akan dikurangi," demikian dikatakan Andrew MacLeod, jurubicara badan amal Hear Their Cries yang aktiv di bidang pertolongan pelechan seksual oleh staf badan bantuan. Ia menegaskan, kasus Oxfam harus jadi alasan untuk menetapkan sokongan lebih banyak, bukan jadi alasan untuk mengurangi pendanaan. Demikian tutur MacLeod yang pernah jadi petugas kemanusiaan PBB, dan profesor di King's College, London.
Ranking Penduduk Paling Dermawan Sedunia
Indonesia mengalahkan AS sebagai negara paling dermawan menurut versi terbaru Lembaga amal Charity Aid Foundation. Lembaga ini setiap tahun merunut negara berpenduduk paling dermawan dan gemar terlibat kegiatan sosial.
Foto: Fotolia
1. Myanmar
Sebanyak 35,6 juta penduduk Myanamar atau sekitar 91% mengaku menyumbangkan uang buat kaum miskin selama 2016. Sementara 51% warga meluangkan waktu pribadi untuk terlibat dalam kegiatan sosial secara sukarela. Dalam hal membantu orang tak dikenal, Myanmar juga tergolong yang paling tinggi, yakni 53%. Selama 4 tahun berturut-turut Myanmar terus bertengger di posisi teratas.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Aung Thu
2. Indonesia
Siapa nyana, Indonesia mengalahkan Amerika Serikat yang sebelumnya menduduki posisi kedua dalam hal kedermawanan. Dibandingkan negara adikuasa itu, lebih banyak penduduk Indonesia yang menyumbangkan uang secara rutin (79%) dan bekerja secara sukarela (55%). Namun berbeda dengan persepsi umum, cuma 47% warga yang bersedia membantu orang tak dikenal.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
3. Kenya
Negara asal ayah Obama ini melejit jauh mengalahkan negara kaya seperti Inggris yang tahun ini justru keluar dari daftar 10 negara dermawan. Sebanyak 52% warga Kenya mengaku memberi donasi berupa materi dan 51% mendonasikan waktu luangnya untuk kegiatan sosial. 76% penduduk Kenya membantu orang yang tak dikenal, rekor tertinggi dibandingkan 2 negara di atasnya, Myanmar dan Indonesia.
Foto: imago
4. Selandia Baru
Selandia Baru menjadi satu-satunya negara dari benua terkaya yang menduduki posisi negara berpenduduk paling dermawan. Setidaknya 65% penduduk Selandia Baru aktif memberikan uang sumbangan dan membantu orang asing selama 2016. Warga negeri kepulauan itu hanya 41% yang bersedia bekerja secara sukarela dalam kegiatan sosial.
Foto: Reuters/A. Phelps
5. Amerika Serikat
Amerika Serikat merosot ke nomor 4 dalam ranking kedermawanan. Negeri Paman Sam kini berada di bawah Selandia Baru, pasalnya tahun 2016 hanya 56% penduduk yang menyisakan uang buat sumbangan, dan lebih sedikit lagi yang bersedia meluangkan waktu untuk kegiatan sosial (41%). Sebaliknya 73% mengaku siap membantu orang tak dikenal jika diperlukan.
Foto: Getty Images
6. Australia
Sebanyak 63% penduduk Australia rutin menyumbangkan uang selama tahun 2016. Secara total jumlah uang yang disumbangkan mencapai 12 miliar Dollar AS. Meski tergolong ramah dan gemar membantu orang asing (66%), tidak banyak warga Australia yang rela meluangkan waktu untuk kegiatan sosial (40%).
Foto: P. Parks/AFP/Getty Images
7. Kanada
Setiap tahun penduduk Kanada rata-rata menyumbangkan dana sebesar 9 miliar Dollar AS buat kaum miskin. Tahun lalu sebanyak 61% penduduk ikut berderma. Namun jumlahnya terus berkurang lantaran menurunnya tingkat kepercayaan penduduk terhadap kredibilitas lembaga amal. Meski demikian warga Kanada juga enggan meluangkan waktu mereka untuk kegiatan sosial( 35%).
Foto: Imago
7 foto1 | 7
Sektor badan amal juga ikut terkena imbas setelah bermunculannya laporan pelecehan seksual, yang disulut sejumlah tuduhan terhadap produser Hollywood Harvey Weinstein. Itu juga menyebabkan menyebarluasnya kampanye #MeToo, dan sejumlah besar orang menyebar kisah pelecehan yang mereka alami di media sosial.
Oxfam bersama sebuah badan amal besar lainnya, Save the Children mengungkap, telah memecat 38 staf karena pelanggaran seksual yang dilakukan tahun lalu. Sementara sejumlah badan PBB menyatakan bertekad bulat untuk meningkatkan upaya mencegah pelecehan dan melindungi korban.
Donasi warga bisa turun drastis
Menteri urusan bantuan Penny Mordaunt memanggil para manajer tertinggi Oxfam untuk meminta pertanggungjawaban Senin (12/02) dan laporan seluruh fakta dari skandal yang terjadi. Apakah Oxfam akan kehilangan sokongan pemerintah, masih belum jelas.
Pemerintah Inggris memberikan bantuan sekitar 44 juta US Dolar kepada Oxfam. Tetapi pendanaan dari pemerintah hanya sekitar 8% dari pemasukan Oxfam seluruhnya tahun lalu. Demikian terungkap dari laporan tahunannya. Yang jadi kekhawatiran lebih besar adalah donasi dari masyarakat yang bisa menurun drastis akibat terungkapnya rangkaian skandal seks itu.
Bintang film Inggris Minnie Driver menyatakan mundur dari jabatannya sebagai duta Oxfam Selasa malam (13/02). Ia menyatakan terpukul dengan reaksi Oxfam terhadap skandal seks yang melibatkan stafnya. Oxfam menampik tuduhan telah berusaha menutup-nutupi pelanggaran oleh staf seniornya di Haiti, yang menggunakan jasa beberapa pelacur, setelah negara itu dilanda gempa bumi parah tahun 2010.
Setelah terungkapnya skandal di Haiti pekan lalu, tuduhan lain bermunculan tentang Oxfam yang dinilai tidak menangani dengan benar sebuah kasus pelanggaran seksual yang terjadi di Sudan Selatan.
ml/as (Thomson Reuters Foundation, afp)
Selebriti Terkenal Murah Hati
Penyanyi, bintang film, model. Banyak selebriti menggunakan kekayaan atau waktu dan peran mereka sebagai orang terkenal, untuk memberikan pertolongan. Ini 10 di antaranya. Anda kenal mereka?
Foto: Getty Images/J. Merritt
Sir Elton John
Penyanyi asal Inggris ini jadi yang paling murah hati menurut Sunday Times. Tahun lalu ia menyumbangkan uang sebanyak 26,8 juta Pound Sterling, atau lebih dari 450 milyar Rupiah. Pria berusia 69 tahun itu terutama menyumbangkan dana ke yayasan Aids di Inggris dan AS yang didirikannya.
Foto: imago/Xinhua
Angelina Jolie
Utusan khusus Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) Angelina Jolie melancarkan kampanye menentang pemerkosaan yang digunakan sebagai senjata perang di Republik Demokratik Kongo dan Rwanda. Ibu dari lima anak itu mengatakan, “Jika dunia tidak bertindak, kita hanya akan berikan reaksi terhadap kekejaman dan mengobati korban, bukan mencegah pemerkosaan.”
Foto: Reuters/S. Sibeko
Louis Tomlinson & Niall Horan
Dua anggota One Direction ini bermain dalam pertarungan sepak bola antar selebriti untuk mencari dana dalam rangka kampanye Soccer Aid. Louis dan Niall beserta Robbie Williams, dan beberapa selebriti lain berhasil mengumpulkan dana lebih dari 87 milyar Rupiah bagi Badan PBB urusan Anak-Anak UNICEF UK. Dalam pertarungan, yang menang timnya Louis. Foto: Louis dan Niall, ke dua dan tiga dari kiri.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Morris
Naomi Campbell
Kampanye yang dipimpinnya, Fashion For Relief, membantu meraup dana bagi upaya memerangi virus Ebola. Campbell (44) mengikutsertakan sejumlah desainer terkenal, artis, merek ternama dan selebriti. Barang-barang yang disumbangkan berhasil dilelang dalam semalam dan menghasilkan dana 1,4 juta Pound Sterling, atau lebih dari 24 milyar Rupiah.
Foto: picture alliance/dpa/W. Oliver
Taylor Swift
Penyanyi asal AS ini terkenal selalu menyumbang. Penyanyi hit "I Knew You Were Trouble" itu menyumbang sekitar 52 milyar Rupiah bagi Country Hall of Fame Museum dan hampir dua milyar bagi sebuah sekolah di Alabama yang diterjang tornado. Ia juga melewatkan waktu berjam-jam dengan pasien kanker di New York.
Foto: picture alliance/ZUMAPRESS.com/I. Vidyashev
Orlando Bloom
Pria Inggris ini mengadakan kunjungan empat hari ke Liberia, dalam fungsinya sebagai "Goodwill Ambassador" dari UNICEF. Ia adalah selebriti pertama yang datang ke negara itu setelah virus Ebola mulai merebak. Karena Ebola, jutaan anak Liberia kehilangan separuh masa sekolah mereka. Kini mereka bisa sekolah lagi, walaupun masih ada tindakan pengamanan yang harus dilakukan, demikian Bloom (38).
Foto: picture-alliance/dpa/UNICEF
Keira Knightley
Ia begitu tersentuh oleh kesengsaraan yang disaksikannya di Sudan Selatan bersama organisasi kemanusiaan Oxfam tahun 2014 sehingga ia melancarkan kampanye pengumpulan dana. Ia mengatakan, semua pengungsi yang ditemuinya mengalami trauma yang tidak bisa dibayangkan. Oxfam memberikan pertolongan tanpa henti tapi situasi tambah buruk dan sumber dana makin menyusut.
Foto: picture-alliance/dpa/Rain
Pangeran William
Pangeran bergelar Duke of Cambridge itu ikut makan pagi bersama sejumlah warga tuna wisma berusia muda di London. Pangeran William jadi patron bagi tempat mereka berkumpul, Centrepoint sejak 2005. Tempat itu jadi istimewa baginya karena ketika kecil ia pernah berkunjung ke sana bersama ibunya, Putri Diana. Foto: Pangeran William dalam acara pengumpulan dana BAFTA, 2015.
Foto: picture-alliance/empics/Tim Ireland
Michelle Obama
Ibu negara AS itu meluncurkan Reach Higher Initiative tahun ini yang bertujuan mendorong semua warga muda AS untuk menimba pendidikan lebih tinggi. Ibu dari dua putri itu mengatakan, semua orang muda harus tahu, apapun latar belakang mereka, mereka bisa sukses di sekolah tinggi dan mendapat gelar. Sehingga bisa memperoleh masa depan lebih baik.
Foto: Reuters/U.Marcelino
Emma Watson
Bintang film yang bersinar lewat Harry Potter menyampaikan pidato yang dinilai salah satu yang paling berarti untuk perjuangkan hak perempuan. Dengan kampanyenya bersama PBB, #HeForShe, ia berseru kepada semua pria di dunia untuk ikut menciptakan penyetaraan jender. "Penyetaraan jender adalah masalah kalian juga,” demikian Watson yang pernah dapat gelar selebriti feminis sedunia tahun 2014.