Skandal Suap FIFA Kembali Diungkap
12 Juli 2012Joao Havelange asal Brazil, yang menjabat presiden FIFA dari tahun 1974-1998 mengantungi sedikitnya 1,5 juta dollar pada bulan Maret 1997 dari sebuah perusahaan pemasaran. Demikian isi dokumen yang dikeluarkan seorang jaksa penuntut di Swiss.
Sementara Ricardo Texeira, yang juga berasal dari Brazil dan merupakan bekasanggota komite eksekutif FIFA, dituduh menerima lebih dari 12 juta dollar ketika menjabat antara tahun 1974-1998.
Dokumen itu disusun oleh jaksa penuntut di negara bagian Zug, Swiss, sebagai bagian dari sebuah penyelidikan atas tuduhan suap diantara para petinggi FIFA yang dilakukan oleh bekas perusahaan pemasaran olahraga Internasional Sport and Leisure ISL yang kini sudah bangkrut. Federasi Sepakbola Internasional FIFA, bertahun-tahun menjalin kerjasama pemasaran dengan ISL. FIFA memberikan hak siaran langsung turnamen Piala Dunia 2002 dan 2006 kepada ISL.
Jaksa penuntut menyebut, kedua petinggi FIFA asal Brazil itu menerima suap sekitar 41 juta dollar antara tahun 1992-2000.
Total ISL membayar 138 juta dollar untuk menyuap antara tahun 1989-2001, yang melibatkan para petinggi FIFA. Kasus ini sebelumnya pernah ditutup pada Mei 2010, namun Mahkamah Agung Swiss, hari Rabu (11/07) malam memerintahkan untuk mengeluarkan dokumen-dokumen itu menyusul permintaan dari organisasi media massa.
Texeira, yang juga merupakan bekas menantu Havelange, pernah menjabat kepala aosiasi sepakbola Brazil selama 23 tahun. Ia mundur dari jabatan itu dan aktivitasnya di FIFA karena alasan pribadi yang tidak dijelaskan.
Kasus ini juga akan merusak presiden FIFA yang kini dijabat Sepp Blatter, jika terbukti ia juga mengetahui soal praktek suap ini.
ab/ dpa