Polusi udara terbukti berkorelasi dengan tingginya kasus kematian akibat penyakit pernafasan. Tanpa upaya pencegahan serius, kematian akibat smog di tahun 2050 akan capai 6 juta per tahun dan yang terparah di Asia.
Iklan
Smog Akan Bunuh Jutaan Warga Kota
04:17
Smog makin sering membekap kota-kota metropolitan. Bahaya partikel debu, telah lama memicu masalah kesehatan bagi warga kota. Tiga juta orang meninggal setiap tahun di seluruh dunia akibat dampak pencemaran udara. Kebanyakan kasusnya terjadi di Asia, terutama warga di Cina dan India yang menderita penyakit akibat cemaran partikel.
Partikel halus dari cemaran udara juga membebani jantung. Jika tidak dicegah, pencemaran udara pada 2050 akan menyebabkan kematian 6 juta orang pertahun sebagai dampak polusi. Dan di Asia jumlah fatalitasnya akan mencapai 4 juta orang.
Demikian perhitungan para ilmuwan dari Institut Max-Planck untuk kimia di Mainz yang dipimpin Prof. Johannes Lelieveld. Tim dari Jerman itu meneliti, berapa banyak orang yang sakit akibat beban cemaran udara dengan komposisi kandungan partikel, ozon dan nitrogen oksida? Dan terutama di kawasan mana?
Dapur dan pertanian sumber utama emisi
Yang mencengangkan para peneliti adalah kenyataan, bahwa penyebab utama kualitas buruk udara di kawasan perkotaan bukanlah emisi dari industri dan lalu lintas. Prof. Johannes Lelieveld mengatakan: tungku di dapur memicu beban partikel tinggi di Asia. Di Cina kontribusi partikel berukuran mikroskopisnya mencapai 30 persen. Di India dan Indonesia kontribusinya bahkan 50 hingga 60 persen.
Sementara di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat sumber cemaran partikel terbesarnya adalah sektor pertanian. Penggunaan pupuk buatan secara intensif dan peternakan besar memproduksi Amoniak dalam jumlah besar yang lepas ke atmosfir. Amoniak berperan besar dalam terbentuknya partikel mikroskopis.
Menimbang data itu, harus dikembangkan strategi baru. Di Eropa harus diupayakan penurunan emisi sektor pertanian. Ini bisa diterapkan di sektor peternakan intensif. Sedangkan di Asia yang penting warga harus punya akses teknologi, agar bisa memasak dan menghangatkan ruangan, tanpa banyak memproduksi asap. Teknologi ini sudah ada serta tidak mahal.
10 Kota dengan Smog Terparah
Smog atau asap kabut merupakan indikator nyata dari pencemaran berat udara. Inilah peringkat 10 kota metropolitan terburuk di dunia terkait cemaran asap kabut.
Foto: picture alliance/Photoshot
Beijing, Cina
Ibukota Cina, Beijing tersedak asap kabut atau smog terparah tahun ini. Kadar cemarannya melebihi 500 mikrogramm partikel halus per meter kubik udara. Warga tidak bisa keluar rumah tanpa mengenakan masker penutup hidung.
Foto: picture alliance/Photoshot
Ahwaz, Iran
Kota Ahwaz di Iran merupakan pemuncak peringkat kota terkotor dengan udara paling tercemar sedunia. Pemicunya: industri berat berupa pengolahan minyak, logam dan gas bumi yang dibangun di seputar kota.
Foto: ISNA
Ulan Bator, Mongolia
Ibukota Mogolia, Ulan Bator menempati peringkat kedua kota metropolitian terkotor sedunia. Di musim dingin, pemanas tradisional berbahan bakar batubara, menjadi kontributor hingga 70 persen smog di kota tersebut.
Foto: picture-alliance/landov
Lahore, Pakistan
Pencemaran udara adalah salah satu masalah lingkungan utama di Pakistan. Situasinya amat dramatis di Lahore, kota metropolitan terbesar kedua di Pakistan. Pemicunya: lalulintas padat dan pembakaran sampah serta paparan debu alami dari kawasan gurun di dekat kota.
Foto: picture-alliance/dpa
New Delhi, India
Di ibukota India dengan populasi hampir 10 juta orang ini, jumlah kendaraan bermotor dalam 30 tahun belakangan naik drastis, dari semula 180.000 menjadi 3,5 juta unit. Tapi penyebab utama pencemaran udara adalah pembangkit listrik batu bara, yang kontribusi emisinya mencapai 80 persen.
Foto: picture-alliance/dpa
Riadh, Arab Saudi
Badai pasir gurun yang melanda Riadh, mendukung terbentuknya smog, karena konsentrasi partikel di udara makin tinggi. Pancaran sinar matahari intensif di kawasan itu, mengubah partikel cemaran dari gas buang kendaraan bermotor dan industri menjadi Ozon.
Foto: picture-alliance/dpa
Kairo, Mesir
Kualitas buruk udara di Kairo memicu beragam penyakit, misalnya infeksi saluran pernafasan kronis atau kanker paru-paru. Setiap tahunnya 10.000 hingga 25.000 warga meninggal akibat penyakit tersebut. Pemicu cemaran udara adalah naik drastisnya jumlah kendaraan bermotor dan pertumbuhan cepat industri.
Foto: DW Akademie/J. Rahe
Dhaka, Bangladesh
Di ibukota Bangladesh, Dhaka, pencemaran berat udara setiap tahunnya memicu kematian hingga 15.000 orang. Para ilmuwan dari Institut Max Planck di Mainz, mengukur konsentrasi belerang oksida tertinggi sedunia di kota berpopulasi 11 juta orang itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Moskow, Rusia
Pencemaran udara di ibukota Rusia, Moskow dipicu tingginya konsentrasi hidrokarbon yang khas untuk kota metropolitan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Mexico City, Meksiko
Masalah smog di ibukota Meksiko, Mexico City, diperkuat dengan kondisi geografis kota metropolitan itu, yang terletak di sebuah cekungan, sehingga seolah sebuah baskom yang dikelilingi gunung api setinggi 5.000 Meter. Akibat tingginya kadar belerang dioksida dan hidrokarbon dalam udara, Mexico City sejak lama terkenal sebagai kota terkotor sedunia.