1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Snowden: Masuk Akalkah Penyadapan Hanya Pada Merkel?

27 Januari 2014

Mantan kontraktor Badan Keamanan Amerika Serikat NSA Edward Snowden mengungkapkan di televisi Jerman tentang yang memotivasinya untuk go public dengan informasi rahasia NSA.

Foto: picture-alliance/dpa

Lembaga penyiaran publik Jerman ARD menyuguhkan wawancara dengan Edward Snowden pada Minggu (26/01) malam. Ini merupakan wawancara pertama mantan kontraktor NSA itu dengan media, sejak memperoleh suaka sementara dari Rusia tahun lalu.

Whistle blower buronan AS berusia 30 tahun itu mengatakan "sudah pasti" NSA melakukan spionase industri.

Wawancara dengan Snowden dilakukan wartawan ARD Hubert Seipel di sebuah kamar hotel di Moskow. Seipel menanyakan kepada Snowden apa yang meyakinkannya untuk go public dengan informasinya tentang praktik-praktik intelijen global.

"Saya bisa bilang bahwa titik puncaknya adalah ketika melihat bagaimana Direktur Badan Keamanan Nasional AS James Clapper berbohong kepada Kongres AS meskipun berada di bawah sumpah," kata Snowden. "Tak ada pengecualian, bahwa sebuah badan intelijen bisa berbohong kepada publik dan kepada anggota DPR, yang seharusnya dapat mempercayainya dan mengatur tindakan."

“Masuk akalkah“ jika berhenti pada penyadapan Merkel?

Snowden mengatakan ia tak lagi memegang data-data kontroversial yang menjadi headline berita pada musim panas lalu. Ia mengatakan semua datanya sudah dititipkan pada wartawan terpilih untuk mempublikasikannya, demi kepentingan publik.

Ketika ditanyakan tentang penyadapan telefon Kanselir Jerman Angela Merkel dan apakah pemerintah sebelumnya juga dimonitor dengan cara serupa, Snowden menjawab: “Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit bagi saya." Ia mengatakan informasi yang belum dipublikasikan, "sangat kuat" diyakini menyangkut kepentingan publik.

Journal - The News Program on DW

02:28

This browser does not support the video element.

Snowden tidak menjawab langsung serangkaian pertanyaan retoris malah berulang kali bertanya "apakah masuk akal" bahwa penyadapan hanya berhenti pada Merkel atau kepada para pemimpin Eropa lainnya, atau penasehat Merkel atau politisi Jerman terkemuka lainnya seperti "kepala kementerian, atau bahkan pemerintah daerah."

Hubungan antara NSA dan badan seperti itu di Jerman, BND, digambarkan oleh Snowden sebagai "hubungan yang intim." Dia menyinggung, antara lain, adanya kemampuan BND untuk mengakses data base NSA "X Key Score“, yang digambarkan Snowden sebagai "one-stop-shop untuk akses ke informasi NSA."

"Jadi kepada siapa saya berkhianat?“

Snowden juga mengaku bertindak secara individual ketika dia membantu mengungkap praktik NSA. Ia belum membuat penawaran dengan pemerintah seperti Rusia untuk bertukar informasi rahasia dengan kesempatan suaka sementara, seperti tuduhan umum di Amerika Serikat yang dilontarkan kepadanya.

"Jika saya seorang pengkhianat, kepada siapa saya berkhianat? Saya memberikan semua informasi saya kepada publik Amerika Serikat, kepada wartawan Amerika Serikat," kata Snowden.

Ketika ditanya kemana lagi ia mengajukan suaka di Eropa, Snowden menjawab bahwa ia tidak lagi ingat seluruh daftarmya, tapi Jerman, Prancis dan Inggris termasuk di antara negara-negara Eropa yang menolaknya.

Pertanyaan terakhir Hubert Seipel adalah tentang kemungkinan Snowden kembali ke Amerika Serikat, baik sebagai bagian dari upaya mendapatkan amnesti atau untuk diadili. Snowden mengatakan ia tidak mau kembali jika ia akan diadili di bawah Undang-undang Spionase, karena ia yakin tidak akan mendapatkan kesempatan "untuk meyakinkan juri bahwa apa yang saya lakukan adalah menguntungkan mereka."

ap/hp (afp, dpa, reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait