Pengidap Autisme sering kesulitan berinteraksi secara sosial. Mereka kesulitan menangkap perubahan ekspresi wajah orang lain. llmuwan mengembangkan piranti lunak yang membantu deteksi perubahan emosi lawan bicaranya.
Iklan
Belajar Mengenali Emosi buat Pengidap Autisme
06:27
Pengidap autisme tidak bisa membaca ekspresi wajah orang lain. Ini menyulitkan mereka untuk bisa memberikan reaksi emosional kepada lawan bicara. Seringnya pengidap autisme merasa terisolir dan kesepian.
Di Universitas Humboldt Berlin, ilmuwan meneliti cara mengajarkan seseorang untuk menerjemahkan ekspresi secara benar. Bersama timnya, Isabel Dziobek mengembangkan metode yang bisa diterapkan pengidap autisme untuk bisa bereaksi secara instingtif.
"Harapan saya adalah membantu pengidap autisme, baik anak-anak maupun dewasa, agar bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Bisa berinteraksi dengan orang lain adalah aspek yang sangat penting. Tidak hanya bagi kehidupan sosial, tetapi juga di dunia kerja. Bagi saya sangatlah penting untuk bisa mengerti ekspresi orang lain."
Tim Dziobek mengembangkan software yang memungkinkan pengidap autisme untuk melatih cara mengenali emosi. Rekaman video menunjukkan 40 ekspresi wajah yang berbeda. Seperti apa ekspresi wajah saat sedih, frustasi atau bahagia? Perubahan kecil ini ditampilkan dalam ribuan ekspresi yang harus dipelajari oleh pengidap autisme.
Pada latihan, mereka harus menyusun kombinasi yang benar antara ekspresi mata dan mulut. Sehingga pengidap autisme bisa memahami korespondensi gerakan individual dengan kondisi emosional seseorang. "Pada studi awal kami menemukan, bahwa pengidap autisme cenderung tidak menatap mata saat lawan bicara dan menunjukkan perasaannya. Padahal mata sangatlah penting jika ingin bisa membaca ekspresi seseorang."
Zat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Otak
Hati-hati, beberapa jenis bahan kimia beracun sangat berbahaya bagi perkembangan otak janin dan anak-anak. Studi Project TENDR tujukkan mulai dari gangguan perkembangan syaraf, autisme, hinga hiperaktivitas (ADHD).
Foto: Colourbox
Pestisida
Pestisida organofosfat digunakan dalam pertanian dan perkebunan, untuk membasmi hama tanaman. Udara yang tercemar pestisida, jika dihirup dalam jangka panjang bisa merusak sistem saraf otak dan menyebabkan parkinson. Paparan pestisida pada ibu hamil berpotensi mengganggu struktur otak janin yang berpengaruh pada kecerdasan. Pastikan kebersihan bahan makanan sebelum dikonsumsi.
Foto: M. Frolow
PBDE
Paparan senyawa Polybrominated diphenyl ether (PBDE) -yang digunakan untuk produk tahan api, termasuk tekstil, furnitur atau karpet - bisa menurunkan kecerdasan anak & memicu hiperaktivitas. Senyawa retardan tersebut menguap dan menyebar lalu mengendap dalam tubuh manusia. PBDE yang terakumulasi dalam tubuh manusia dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan otak & saraf.
Foto: imago/Science Photo Library
Polusi udara
Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) dari emisi gas buang kendaraan, pembakaran batu bara, atau asap rokok merupakan racun polusi udara. Anak yang memiliki tingkat kadar PAH tinggi kemungkinan bisa menderita depresi, kecemasan berlebihan dan sukar berkonsentrasi. Kemungkinan lainnya adalah, anak yang memiliki tingkat PAH tinggi tingkat IQ-nya juga cenderung lebih rendah.
Foto: picture-alliance/dpa
Timbal
Timbal (Pb) lazimnya digunakan dalam industri baterai, karet, kabel, zat pewarna atau cat, sebagai imbuhan zat anti "knocking" pada bensin, solder atau penyambung pipa air tahan korosi. Perempuan hamil yang pada tulangnya terakumulasi cemaran timbal, dapat memicu gangguan pertumbuhan otak pada anak yang dikandung. Timbal dapat menurunkan tingkat kecerdasan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gambarini
Merkuri
Merkuri sering digunakan dalam krim pemutih atau krim antiseptik dan juga di pertambangan emas tradisional. Penggunaan merkuri dapat memicu cacat pada janin, mengganggu saluran darah ke otak, bahkan menyebabkan kerusakan otak permanen seperti Kasus Minamata. Kini penggunaan merkuri di seluruh dunia sangat dibatasi.
Foto: picture alliance/WILDLIFE/D. Harms
PCB
Polychlorinated biphenyls (PCB) mengubah cara sel-sel otak berkembang. PCB digunakan dalam berbagai macam komponen elektronik dan pestisida. PCB menjadi salah satu penyebab beragam gangguan perkembangan saraf, termasuk ADHD, ketidakmampuan belajar, defisit sensorik, keterlambatan perkembangan dan retardasi mental.
Foto: Colourbox
6 foto1 | 6
Karena itulah, para ilmuwan mengajarkan pasien mengarahkan pandangan saat berbicara dengan orang lain. Latihan tiga jam dalam seminggu cukup untuk memperbaiki kemampuan interpretasi mimik wajah. Isabel Dziobek juga menemukan, bahwa kemampuan ini menggambarkan aktivitas otak yang bisa diukur, serta bagian otak mana yang bertanggung jawab untuk itu.
Saat terbaik untuk menstimulasi otak adalah pada masa kanak-kanak. Program buatan Simone Kirst dirancang untuk membantu interaksi sosial anak-anak pengidap autisme. Mereka juga memiliki perasaan, namun tidak mampu mengungkapkannya.
Lutz mengidap sindrom Asperger, gejala autisme di mana penderitanya sulit berkomunikasi dengan lingkungannya. Ia pergi ke sekolah biasa dan kecerdasannya di atas rata-rata, namun sulit mendapat teman. Ibu Lutz, Katja Wusowski bercerita: Ia sama sekali tidak kesulitan dengan pelajaran di sekolah. Masalahnya di jam istirahat. Bagi Lutz, istirahat berarti otaknya tidak harus berpikir dan ia tidak tahu apa yang bisa ia lakukan. Akibatnya, ia berlari di dalam kelas dan mulai memprovokasi murid lain supaya mendapat perhatian. Ia tidak bisa berkata: Hey, saya ingin bicara dengan kalian. Ia tidak tahu caranya.
Pada program untuk dewasa diutamakan latihan mengenali berbagai ekspresi wajah. Anak-anak juga harus belajar bereaksi dengan benar sesuai dengan emosi yang ditunjukkan orang lain. Lutz sudah bertahun-tahun menjalani latihan ini. Kemajuannya terlihat jelas. "Tidak mudah dengan Lutz. Kadang saya menangis dan ia tertawa. Sekarang kalau saya menangis, ia mengambilkan saya tissu. Memang ia tetap menganggapnya lucu, tapi ia tahu saya sedang sedih dan berusaha bereaksi dengan benar," papar Wusowski.
Orang biasa juga bisa menggunakan software ini untuk melatih sisi empatinya. Mereka yang bisa menginterpretasi emosi orang lain secara benar, memiliki basis penting untuk kehidupan sosial dan kerja yang sukses.
Apps Kesehatan untuk Smartphone
Smartphone kini jadi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan itu dikembangkan beragam apps untuk bidang kesehatan.
Foto: AP
App Untuk Cek Kanker Kulit
Jajak pendapat menunjukkan, 7 persen responden memanfaatkan apps kesehatan pada smatphone mereka. App yang disebut Handyscope membantu mengenali kanker kulit. Aplikasi untuk Smartphone memungkinkan pembesaran citra tahi lalat.
Foto: Messe Düsseldorf/ctillmann
Dosis Obat dalam Smartphone
Terutama manula sering lupa, kapan dan obat mana yang harus mereka konsumsi. App kesehatan kini dapat mengingatkan kapan dan obat mana yang harus dan sudah ditelan. Smartphone kini jadi pengawas.
Foto: picture-alliance/dpa
Memantau Diabetes
Apps smartphone juga membantu penderita Diabetes untuk mengukur kadar gula darah, obat yang dikonsumsi atau juga memantau berat badan. Aplikasinya juga menyimpan data nomor darurat serta dokter dan apotek yang harus dikontak dalam kondisi darurat.
Foto: picture-alliance/dpa
Periksa Ultra Sonografi
Mobisante dari AS mengembangkan pemindai Ultra Sonografi untuk iPhone lengkap dengan aplikasinya. Harganya masih cukup mahal sekitar 7.500 US Dollar dan kualitas citranya tidak optimal. Tapi memadai untuk penggunaan dalam kondisi darurat dibanding peralatan ultra sonografi konvensional yang harganya 10 kali lebih mahal.
Foto: Mobisante/Sailesh Chutani
Detak Jantung Janin
Pembuat perangkat lunak di Uganda mengembangkan app WinSenga yang jika dihubungkan ke stetoskop, dapat mendengar detak jantung janin dalam kandungan. Pemicunya, di negara Afrika itu seorang bidan harus melayani 5000 ibu hamil, dan seringkali rumah sakit terdekat berjarak puluhan kilometer.
Foto: WinSenga
Kuliah Kedokteran lewat Smartphone
Apps juga memperbaiki pendidikan di bidang kedokteran. Aplikasi iRadiology menyimpan data dari 500 pasien radiologi. Mahasiswa kedokteran bisa berlatih menganalisa citra dari perangkat Röntgen, Tomografi Resonansi Magnetik serta gambar dari komputer.
Foto: Fotolia/Konstantin Sutyagin
Suplai Obat Lebih Cepat
Sebuah app membantu mengurangi waktu tunggu di apotik, untuk membeli obat-obatan yang sesuai resep. Cukup memindai "kode batang" pada bungkus obat aslinya di rumah, kirim pesanannya ke apotik, dan pembeli tinggal membayar serta mengambilnya tanpa perlu menunggu lama.