Massa Bunyikan Klakson Sambut Proyeksi Kemenangan Biden
7 November 2020
Kerumunan massa di sejumlah kota di Amerika Serikat bersorak-sorai seusai pengumuman proyeksi kemenangan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, Sabtu (07/11).
Iklan
Di tengah cuaca cerah di New York City, pada Sabtu (07/11), sekelompok orang bersuka cita di jalan-jalan, menari, mengibarkan bendera Amerika, membunyikan klakson mobil, dan bertepuk tangan dengan gembira.
Di ibu kota negara, Washington, kerumunan massa yang bersorak-sorai berkumpul di luar Gedung Putih. Gambar-gambar di media sosial menunjukkan orang-orang meminum sampanye sebagai perayaan sembari melompat-lompat.
“Sungguh sureal, saya merasa seperti terbebas dari cengkeraman kejahatan,” kata Lola Faleit, 26, yang bekerja sebagai manajer sumber daya manusia di New York City.
“Saya tidak terlalu khawatir tentang teman-teman imigran saya. Pada tahun 2016, kami terbangun sambil menangis. Hari ini kami merayakannya. Lihat, langit biru jernih, matahari terbit, alam juga ikut merayakannya," ujar Faleit tidak bisa menyembunyikan kegembiraan yang membuncah.
Sejumlah orang pun membagikan suasana perayaan ini lewat sosial media twitter.
Seperti yang diumumkan oleh kantor berita AP, media CNN dan ABC, Joe Biden diproyeksi telah mengantongi cukup suara untuk mengalahkan Presiden Donald Trump dalam memperebutkan kursi kepresidenan. Bila resmi dilantik, Biden akan menjadi presiden ke-46 Amerika Serikat
Lewat akun twitternya Biden mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya, namun mengatakan ia akan menjadi presiden bagi seluruh Amerika, terlepas apakah mereka memilihnya atau tidak.
Mengamankan 20 suara elektoral di negara bagian Pennsylvania akan membuat Biden mengamankan lebih dari 270 suara elektoral yang dia butuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.
Biden juga akan menang jika dia berhasil unggul di dua dari tiga negara bagian utama lainnya yakni Georgia, Arizona dan Nevada. Seperti Pennsylvania, ketiganya masih memproses surat suara pada hari Jumat (06/11).
Secara nasional, Biden meraih 4,1 juta lebih banyak suara dibandingkan dengan calon petahana dari Partai Republik, Donald Trump. Secara keseluruhan ada 147 juta surat suara yang masuk.
Namun, di empat negara bagian yang diperebutkan keunggulan Biden lebih tipis, di Georgia contohnya, dia hanya memimpin dengan 4.278 suara.
Pada tahun pandemi 2020, banyak warga yang memutuskan untnuk memberikan suaranya lewat pos, yang menjadikan penghitungan suara berlangsung lebih lama daripada pemilu-pemilu sebelumnya. Hingga Jumat (06/11) pagi waktu setempat, surat suara masih terus berdatangan dan masih dihitung, terutama di Philadelphia di Pennsylvania, negara bagian yang menjadi pertarungan kedua kandidat.
Pihak Biden kian percaya diri dapat memenangkan kursi kepresidenan. Donald Trump yang awalnya memimpin di dua negara bagian yang menjadi medan pertempuran yakni Pennsylvania dan Georgia semakin tersusul seiring dihitungnya surat suara yang masuk lewat pos.
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Siapa pun yang berhasil duduk di Ruang Oval di Gedung Putih berhak untuk memutuskan - atau begitulah perkiraan mereka. Seberapa besar sebenarnya kekuasaan Presiden Amerika Serikat?
Foto: Klaus Aßmann
Apa Kata Konstitusi AS?
Seorang presiden dipilih untuk masa jabatan 4 tahun, dengan batas maksimum dua masa jabatan. Presiden menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, memegang kendali eksekutif federal yang mempekerjakan sekitar 4 juta orang (termasuk personel militer). Ia juga bertanggung jawab menerapkan undang-undang yang telah disetujui oleh Kongres dan menjabat sebagai diplomat tertinggi AS.
Foto: Klaus Aßmann
Berfungsi sebagai pemeriksa dan penyeimbang
Tiga cabang pemerintahan, eksekutif, yudikatif, dan legislatif, adalah pembuat keputusan bersama yang saling membatasi kekuasaan. Presiden dapat memaafkan seseorang dan menunjuk hakim federal, tetapi butuh persetujuan Senat untuk mengonfirmasi keputusan ini. Presiden, dengan persetujuan Senat, juga dapat menunjuk anggota kabinet dan duta besar. Ini salah satu cara legislatif mengontrol eksekutif.
Foto: Klaus Aßmann
Kekuatan 'State of the Union'
Presiden diminta untuk secara berkala menginformasikan kongres tentang keadaan negara - persyaratan ini telah berkembang menjadi pidato tahunan "Negara Persatuan". Meski tidak dapat memperkenalkan RUU legislatif, presiden dapat mendiskusikan topik dan inisiatif yang ia inginkan. Ini adalah cara untuk menempatkan Kongres untuk bertindak di bawah tekanan publik.
Foto: Klaus Aßmann
Punya hak veto terhadap RUU
Presiden dapat memveto rancangan undang-undang dengan mengirimkannya kembali ke Kongres tanpa menandatanganinya. Tapi veto ini dapat dibatalkan dengan mayoritas dua pertiga di kedua kamar Kongres yakni di DPR dan Senat. Dan menurut Senat, hanya sekitar tujuh persen atau 111 dari 1.516 veto presiden yang berhasil diubah kembali.
Foto: Klaus Aßmann
Wilayah kekuasaan yang dinilai abu-abu
Konstitusi dan keputusan MA tidak sepenuhnya menentukan seberapa besar kekuasaan yang dimiliki presiden. Ada satu ciri khas yang dikenal sebagai "veto saku" memungkinkan presiden untuk dengan mudah memasukkan RUU yang dikirim kepada mereka oleh Kongres "ke dalam saku," dan mencegahnya berlaku. Kongres tidak dapat membatalkan veto jenis ini. Trik ini telah digunakan lebih dari 1.000 kali.
Foto: Klaus Aßmann
Perintahnya berkekuatan hukum
Presiden dapat memerintahkan pegawai pemerintah untuk laksanakan tugas dengan cara dan untuk tujuan tertentu. Perintah eksekutif ini berkekuatan hukum; dan tidak butuh persetujuan lain. Tapi bukan berarti presiden bisa seenaknya. Pengadilan bisa membatalkan perintah itu, atau Kongres dapat memberlakukan UU yang menentangnya. Lagi pula, presiden selanjutnya juga bisa langsung mencabutnya.
Foto: Klaus Aßmann
Mengesampingkan Kongres
Presiden dapat merundingkan perjanjian dengan lembaga pemerintah lain, tetapi perjanjian ini perlu disetujui oleh mayoritas dua pertiga Senat. Presiden dapat melewati proses ini dengan mengeluarkan "perjanjian eksekutif" yang tidak memerlukan persetujuan Kongres. Ini berlaku selama Kongres tidak mengajukan keberatan atau mengesahkan undang-undang yang membatalkan perjanjian tersebut.
Foto: Klaus Aßmann
Mengontrol posisi pasukan militer
Presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata AS, tetapi pernyataan deklarasi perang ada di tangan Kongres. Presiden dapat melibatkan pasukan dalam konflik bersenjata tanpa persetujuan Kongres, namun aturan ini masih agak kabur. Misalnya, saat Kongres melihat keterlibatan AS dalam Perang Vietnam sebagai tindakan yang terlalu jauh, Kongres dapat membatasinya lewat UU.
Foto: Klaus Aßmann
Tidak punya kekuasaan tanpa batas
Jika seorang presiden menyalahgunakan jabatannya atau melakukan kejahatan, Dewan Perwakilan Rakyat dapat memulai proses pemakzulan. Ini telah terjadi tiga kali sepanjang sejarah Amerika, tetapi pada akhirnya tidak ada yang dihukum. Kongres memiliki kartu as di tanggannya karena mereka bertanggung jawab dalam menyetujui anggaran, dan dapat memotong arus kas negara. (ae/vlz)
Foto: Klaus Aßmann
9 foto1 | 9
Penghitungan suara yang masuk lewat pos ini sangat menguntungkan Biden, seperti yang diprediksi para pakar sebelumnya. Berdasarkan undang-undang negara bagian, petugas pemilu tidak diizinkan memproses surat suara yang datang lewat pos hingga pemilu.