1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TravelAsia

Kata Media Asing Atas Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

10 Januari 2021

Hilangnya pesawat SJ182 jadi sorotan media asing. Salah satu artikel menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan industri penerbangan tercepat, namun sisi keselamatan tak memadai.

Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air
Ilustrasi pesawat Sriwijaya AirFoto: Markus Mainka/picture alliance

Insiden pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak dengan menara pengawas pada Sabtu (09/01) mengundang pemberitaan dari media asing. Media Jerman Zeit Online menyoroti soal keselamatan transportasi udara di Indonesia yang membuat regulator di Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) sempat melarang maskapai dari Indonesia terbang ke negara-negara Barat.

"Setelah serangkaian kecelakaan, UE mencabut izin operasi maskapai penerbangan Indonesia dari 2007 hingga 2018," tulis Zeit Online. Selanjutnya Zeit Online menuliskan soal regulator di AS yang menilai keselamatan penerbangan di Indonesia tidak memadai dari 2007 hingga 2016.

Perangkat lunak yang berbeda dengan pesawat Boeing 7373 Max

Sementara media Inggris The Guardian membahas tentang sistem perangkat lunak yang digunakan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Pesawat jenis Boeing 737-500 ini tidak menggunakan sistem perangkat lunak yang sama dengan dua kecelakaan pesawat Boeing sebelumnya yang menewaskan ratusan orang dan membuat perusahaan Boeing dalam krisis.

"Pada Oktober 2018, 189 orang tewas ketika sebuah pesawat Lion Air Boeing 737 Max jatuh ke laut beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta untuk penerbangan domestik. Beberapa bulan kemudian, sebuah Boeing 737 Max 8 jatuh di Ethiopia, menewaskan 157 orang di dalamnya. Departemen Kehakiman AS mendenda Boeing sebesar 2,5 miliar dollar AS pekan lalu setelah perusahaan itu didakwa melakukan penipuan dan konspirasi sehubungan dengan dua kecelakaan," tulis The Guardian.

Indonesia: pertumbuhan industri penerbangan cepat, namun keselamatan mengkhawatirkan

Sementara media South China Morning Post (SCMP) yang berbasis di Hong Kong menuliskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan industri penerbangan tercepat di dunia. Namun demikian "memiliki catatan keselamatan yang buruk dalam hal kecelakaan udara."

"Sejarah penerbangannya buruk," tulis SCMP saat membahas rekam jejak dunia aviasi Indonesia. Dituliskan juga tentang insiden penerbangan Garuda Indonesia 152 tahun 1997 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, dan menewaskan 234 orang. Serta dibahas kecelakaan pesawat lain di Indonesia seperti penerbangan AirAsia 8501 dan penerbangan Lion Air 610. yp/ae (berbagai sumber)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait