SpaceX sukses luncurkan roket besar Falcon Heavy dari stasiun antariksa Kennedy Space Center di Cape Canaveral AS. Ini merupakan ujicoba perdana bagi misi penerbangan ambisius menuju planet Mars.
Iklan
SpaceX Sukses Ujicoba Peluncuran Roket Falcon
01:13
Proyek ambisius itu digagas Elon Musk, pemilik pabrik mobil listrik Tesla dan perusahaan ruang angkasa swasta SpaceX. Proyek bernilai ratusan juta US Dolar itu juga merancang roket peluncur Falcon Heavy untuk bisa digunakan ulang berkali-kali.
Roket raksasa Falcon Heavy dirakit dari tiga segmen roket pendorong atau booster, yang setelah peluncuran kembali ke platformya di Bumi. Dalam peluncuran ujicoba itu, dua roket bisa kembali dan mendarat mulus di platform. Sementara satu roket lagi dilaporkan tercebur ke samudra Atlantik dengan kecepatan lebih 480 km perjam.
30 Menit Menuju Planet Mars
Perjalanan luar angkasa lazimnya perlu waktu puluhan tahun. Solusinya ada pada sistem penggerak laser yang mampu membawa manusia ke Mars dalam sekejap atau melontarkan wahana nirawak menjelajahi ruang antar bintang
Foto: picture-alliance/AP Photo/Inspiration Mars
Layar Terkembang
Jarak selama ini menjadi hambatan terbesar eksplorasi alam semesta. Sebab itu peneliti di University of California serius mengembangkan sistem penggerak berbasis laser yang mampu membawa manusia ke Mars dalam waktu 30 hari dan wahana nirawak bahkan dalam 30 menit. Rahasianya sederhana, yakni sebuah layar dan laser berenergi tinggi
Foto: Q. Zhang
Layang-Layang Jagat Raya
Partikel photon yang membentuk laser membawa momentum yang jika ditembakkan berulang-ulang akan mampu menggerakkan layar mendekati seperempat kecepatan cahaya. Wahana berbobot ringan misalnya bisa berakselerasi hingga 75.000 kilometer per detik. Sebagai perbandingan, wahana tercepat yang pernah dibuat manusia, New Horzions, bergerak dengan kecepatan 16 kilometer per detik.
Foto: NASA
Membidik Planet Merah
Kemungkinan planet Mars bakal menjadi ujian pertama buat sistem penggerak laser. Dengan teknologi yang ada saat ini, wahana berawak membutuhkan waktu hingga enam bulan buat menyambangi planet merah tersebut. Mars diyakini bakal menjadi batu loncatan manusia untuk keluar dari sistem tata surya dan berkelana ke ruang antar bintang
Foto: picture-alliance/dpa
Mimpi Tentang Alpha Centaury
Karena membutuhkan jarak buat mencapai kecepatan tinggi, sistem penggerak laser paling cocok digunakan buat menjelajah ruang antar bintang. Wahana berbobot ringan misalnya cuma membutuhkan waktu 20 tahun buat mencapai sistem bintang terdekat, Alpha Centaury. Jika dibandingkan dengan teknologi roket yang ada saat ini, perjalanan itu akan membutuhkan waktu 165.000 tahun.
Foto: Keck Institute for Space Studies
Jauh Panggang dari Api
Ilmuwan di University of California bahkan meyakini sistem penggerak racikannya akan mampu membawa wahana nirawak mengeksplorasi semua obyek langit yang berada dalam radius 25 tahun cahaya dari sistem tata surya tanpa melebihi usia manusia. Namun begitu ambisi ilmuwan tersebut masih jauh panggang dari api.
Foto: NASA/Goddard/Adler/U. Chicago/Wesleyan
Boros Energi
Kelemahan terbesar sistem yang diracik University of California ini adalah jumlah energi yang dibutuhkan buat memproduksi laser. Untuk membawa wahana berbobot super ringan saja perlu produksi energi setara kapasitas 70 pembangkit listrik tenaga nuklir. Selain itu sistem penembak laser yang mengorbit Bumi itu harus dikalibrasi secara terus menerus untuk tetap akurat dan tidak melenceng dari wahana
Foto: Philip Lubin/University of California
Melaju Tanpa Henti
Masalah lain yang belum mampu dijawab ilmuwan adalah mengerem laju wahana. Tanpa sistem penggerak tambahan yang bisa digunakan untuk mengurangi kecepatan, wahana buatan manusia cuma akan bisa melakoni misi terbang lintas tanpa bisa mengorbit obyek langit yang ingin diteliti. Sebaliknya melengkapi wahana dengan roket tambahan akan menggandakan bobotnya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Inspiration Mars
7 foto1 | 7
Yang juga unik, saat peluncuran roket Falcon Heavy mengangkut sebuah mobil sport Tesla berwarna merah. Di kursi pengemudi mobil itu didudukkan boneka seukuran manusia yang mengenakan busana luar angkasa terbaru SpaceX. Kampanye PR ini dikritik, karena dinilai akan menambah jumlah sampah luar angkasa di orbit dekat bumi dengan sebuah mobil Tesla.
Dengan mengangkut mobil elektrik Tesla, CEO SpaceX Elon Musk ingin mendemonstrasikan kapasitas angkut roket Falcon yang mencapai 17.000 kilogram dalam misi ke planet merah. Target ambisius Musk adalah, hingga tahun 2062 menerbangkan sejuta manusia ke planet Mars. Apakah penerbangan ulang alik atau hanya "one way" masih jadi rahasia CEO SpaceX itu.
Melacak Jejak Kehidupan di Planet Mars
Curiosity mendarat di Mars 5 tahun lalu. Lab sains ini terus melacak jejak kehidupan di planet merah itu. Beragam instrumen mengirim data dalam jumlah besar. Apakah ditemukan bukti kehidupan di Mars?
Foto: picture-alliance/dpa/NASA/JPL-Caltech/MSSS
Teknik Teranyar Lacak Kehidupan
Curiosity dilengkapi Spektrometer khusus didukung teknik Laser. Dengan itu, sampel bisa dianalis dari jarak jauh. Stasiun meteorologi terintegrasi mengukur temperatur, tekanan atmosfir, radiasi, kelembaban dan kecepatan angin. Robot penjelajah Mars juga dilengkapi alat analisa ikatan organik, untuk melacak jejak kehidupan di luar Bumi.
Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS
Analisa di Laboratorium
Teknik paling modern yang dibawa Curiosity memungkinkan analisa sampel oleh beragam instrumen. Sampel tanah Mars mula-mula difilter, dipilah berdasarkan ukurannya dan dikirim ke berbagai alat analisa canggih.
Foto: picture alliance/AP Photo/NASA
Robot Penjelajah Terbesar dan Termodern
Curiosity menjadi robot penjelajah Mars terbesar dan termodern. Rover ini mendarat di permukaan planet merah 6 Agustus 2012 dan terus bekerja mengumpulkan data. Motornya digerakan baterai isotop radioaktif yang parktis tidak akan habis. Curiosity hingga kini sudah menjelajah 17 km permukaan Mars dan tetap fit serta penuh energi.
Foto: picture-alliance/dpa/Nasa/Jpl-Caltech/Msss
Mengebor Tanah Mars
Untuk membuktikan bahwa kehidupan di Mars secara teoritis dimungkinkan, lengan robot juga mengebor tanah di planet merah itu. Pada tahun 2013 Curiosity mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu di sekitar kawah Gale. Tapi sejauh ini laboratorium peneliti belum menemukan bukti eksistensi kehidupan.
Foto: NASA/JPL-Caltech
Misi Sebelumnya Pembuka Jalan
Ini Rover Sojourner yang didaratkan di Mars 1997. Data yang dikumpulkan rover perdana itu mendukung sukses tiga misi berikutnya. NASA mendaratkan dua robot kembar pada 2004, Spirit dan Opportunity. Rover menjelajah gunung, mengambil sampel tanah dan didera musim dingin serta badai pasir Mars. Spirit beroperasi di Mars selama 6 tahun, sementara Opportunity masih aktif hingga sekarang.
Foto: picture alliance/dpa
Robot Tangguh
Opportunity pada 2015 sudah menjelajah permukaan planet merah itu sejarak 42 km. Sebuah rekor fantastis. Robot dilengkapi 3 unit Spektrometer serta beberapa kamera 3D. Saat ini Opportunity beroperasi di Perseverance Valley. Setelah melakukan tugas lebih dari 13 tahun, Opportunity terbukti masih tangguh dan fit.
Foto: picture-alliance/dpa
Inilah Lanskap Planet Mars
Citra Mount Sharp ini direkam kamera yang dipasang di Curiosity. Lanskap di planet merah itu mengingatkan pada pemandangan gurun pasir di Bumi. Rover Mars tersebut dirancang untuk terus melakukan misinya, minimal 5 tahun mendatang atau lebih lama lagi. Ambisi jangkan panjangnya, mengirim misi berawak ke planet tetangga Bumi ini. Penulis.Fabian Schmidt (as/yf)