Spanyol dan Prancis Dilanda Gelombang Panas Ekstrem
17 Juni 2022
Spanyol dan Prancis dilanda gelombang panas yang bergerak ke utara melalui Eropa. Di Spanyol suhu bisa mencapai di 43 derajat Celcius sampai akhir minggu. Di beberapa lokasi sudah terjadi kebakaran hutan.
Iklan
Pejabat Prancis memperingatkan Kamis (16/6) , negara itu akan dilanda gelombang panas yang paling dini sejak setidaknya 2005. Di Spanyol gelombang panas telah mengakibatkan kebakaran hutan di beberapa tempat. Kedua negara pada tahun ini telah mencatat rekor bulan Mei terpanas. Situasi diperburuk karena ada kekeringan yang disebabkan curah hujan minim selama musim dingin dan musim semi.
Layanan cuaca Meteo France mengatakan, sebagian besar Prancis akan dilanda suhu lebih tinggi pada hari Sabtu (18/6), dengan kisaran pada 35 derajat Celcius, sebelum badai mendinginkan cuaca lagi pada hari Minggu (19/6).
Layanan cuaca Aemet di Spanyol memperkirakan suhu udara akan mencapai 43 derajat Celcius sampai akhir minggu.
Kebakaran hutan
Petugas pemadam kebakaran Spanyol tengah berjuang untuk meredam kobaran api di beberapa tempat. Di dekat Baldomar, sekitar 140 kilometer di timur laut Barcelona, kebakatan hutan telah menghanguskan 500 hektar lahan, tetapi bisa meluas hingga 20.000 hektar sebelum dapat dikendalikan, kata pemerintah daerah.
Iklan
Di Prancis, lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan hari Rabu (15/6) untuk mengatasi kebakaran hutan di wilayah Lozere selatan. Prefektur setempat melaporkan kobaran api seluas lebih dari 70 hektar telah dapat dipadamkan dalam semalam, tetapi ada bahaya besar api akan menyala kembali. Pihak berwenang juga telah memperingatkan peningkatan risiko kebakaran hutan di sekitar Paris.
Para ahli mengatakan, gelombang panas yang lebih sering dan intens yang saat ini terjadi sebagai akibat dari pemanasan global, dan memiliki dampak yang menghancurkan pada kesehatan manusia, hewan, dan ekonomi.
Eropa Diamuk Kebakaran Hutan Hebat
Kebakaran hutan dan lahan hebat melanda Eropa. Yunani, Italia, Spanyol hingga Turki diamuk si jago merah yang melalap hutan, bangunan dan bahkan menelan korban jiwa.
Foto: Joan Mateu Parra/AP Photo/picture alliance
Yunani dilalap api
Sedikitnya 50 titik kebakaran hutan dan lahan dilaporkan menyala di Yunani. Gelombang panas dan kekeringan ditambah tiupan angin kencang menyulitkan pemadaman api (foto desa Limni di semenanjung Euboa). Karhutla besar di dekat ibu kota Athena, memusnahkan puluhan rumah dan mobil serta memaksa ribuan warga mengungsi.
Foto: Michael Pappas/AP/dpa/picture alliance
Upaya pemadaman api intensif
Upaya pemadaman api dilakukan secara intensif. Lebih dari 300 tim petugas pemadam kebakaran dikerahkan, dibantu 8 pesawat dan 15 helikopter pemadam kebakaran. Apakah kebakaran terjadi secara alamiah karena fenomena pemanasan global? Atau akibat kelalaian manusia? Sejauh ini belum jelas.
Juga Italia didera amukan kebakaran hutan dan lahan. Puluhan ribu hektar hutan terbakar habis. Pemadaman kebakaran amat sulit akibat kombinasi berbagai kendala. Selain dipicu kekeringan dan suhu panas, juga akibat ketidakbecusan politik, birokrasi berbelit serta dugaan kesengajaan pembakaran lahan oleh mafia. Ratusan warga dari pulau Sardinia terpaksa diungsikan, akibat ancaman api.
Yunani dan Prancis mengirim pesawat pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api terutama untuk pulau-pulau di Laut Tengah. Walau begitu, api terus mengamuk memusnahkan ribuan hektar lahan dan membakar ratusan hewan ternak.
Foto: ROBERTO VIGLIANISI via REUTERS
Spanyol juga diamuk si jago merah
Puluhan titik kebakaran hutan dan lahan juga dilaporkan menyala di Spanyol. Ribuan hektar hutan hangus dilalap si jago merah. Karhutla terutama meruyak di kawasan timur laut Katalonia. Ratusan orang terpaksa diungsikan. Abu kebakaran hutan tertiup angin hingga ibu kota Katalonia, Barcelona.
Foto: Joan Mateu Parra/dpa/picture alliance
Helikopter pemadam kebakaran dikerahkan
Helikopter pemadam api dikerahkan untuk membantu memadamkan karhutla yang sangat sulit ditanggulangi di Provinsi Tarragona, Spanyol. Lebih 300 anggota pemadam kebakaran dan tentara berjibaku memadamkan api dibantu pesawat dan helikopter pemadam kebakaran. Hujan gerimis, juga ikut membantu upaya pemadaman kebakaran.
Foto: Joan Mateu Parra/AP Photo/picture alliance
Turki dilanda kebakaran maut
Sedikitnya delapan orang tewas dan puluhan cedera akibat kebakaran hutan dan lahan yang melanda Turki, terutama di kawasan wisata Antalya. Ribuan hektar lahan hangus, ratusan rumah jadi abu dan hewan ternak mati terbakar. Pemerintah di Ankara dikritik, karena tidak siap dan hingga kini tidak punya pesawat pemadam kebakaran.
Foto: YASIN AKGUL/AFP
Penyidikan dugaan pembakaran disengaja
Petugas penyidik di Turki juga melakukan penyelidikan, terkait dugaan pembakaran secara sengaja oleh kelompok kriminal. Dilaporkan, api muncul di beberapa tempat secara simultan. Kini api kebakaran mengancam pembangkit listrik termal di pantai Aegean yang memaksa ratusan orang diungsikan. (as)
Foto: Mustafa Ciftci /AA/picture alliance
8 foto1 | 8
Ancaman besar bagi manusia dan hewan
Hampir 10% dari 2 juta kematian yang dikaitkan dengan peristiwa cuaca ekstrem dari tahun 1970 hingga 2019 disebabkan oleh suhu yang sangat tinggi, dengan sebagian besar kematian terjadi sejak tahun 2000, kata Organisasi Meteorologi Dunia, WMO. Di Eropa, cuaca panas yang ekstrem menyebabkan sekitar 90% kematian terkait cuaca antara tahun 1980 dan 2022, kata Badan Lingkungan Eropa, EEA.
Menurut badan kesehatan masyarakat di Prancis, gelombang panas di negara itu dari 2015 hingga 2020 menelan biaya €22 miliar hingga €37 miliar untuk biaya kesehatan, biaya sosial yang dikeluarkan oleh hilangnya kesejahteraan dan "biaya tak berwujud yang berasal dari kematian dini."
Burung-burung muda di Spanyol juga menghadapi masalah gelombang panas paling awal di negara itu dalam lebih dari 40 tahun, yang bertepatan dengan musim penetasan.
"Burung menderita terutama dalam gelombang panas awal Juni yang kita alami di Spanyol," kata David Howell, penasihat iklim dan energi di LSM SEO Birdlife kepada kantor berita Reuters. "Mereka terutama menderita stres panas dan kehausan, dan bahkan dalam beberapa kasus mereka harus meninggalkan sarang untuk mencari suhu yang lebih dingin."