1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiSpanyol

Spanyol: Lika-liku Modernisasi Pertanian Ramah Iklim

Stefanie Müller
31 Juli 2024

Teknologi berkelanjutan dapat menyelamatkan sektor pertanian Spanyol dari ancaman kekeringan dan cuaca ekstrem. Namun tingginya biaya dan terbatasnya penerimaan pasar masih menjadi kendala.

Tanaman hop dari Ekonoke
Tanaman hop dari EkonokeFoto: Ekonoke

Di sebuah aula pabrik tua di Chantada di utara Spanyol, deretan tanaman hop menjulang rapi bersebelahan setinggi tujuh meter. Kebun buatan ini sepenuhnya disinari lampu LED yang memancarkan pendar ultraviolet.

Di kebun vertikal ini, tidak ada jamur atau kuman, baik panas, badai, hujan es, atau hujan lebat yang dapat membahayakan tanaman rami. Mulai tahun 2025 nanti, panen akan dapat dilakukan setiap pekan, bukan cuma setahun sekali seperti di atas lahan pertanian. Larutan nutrisi memastikan nutrisi optimal dan pengatur suhu ruangan memastikan temperatur yang tepat.

Adalah startup Spanyol Ekonoke yang mengembangkan seni bercocok tanam di dalam ruangan untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan. "Salah satunya adalah tanaman hop yang menjadi bahan baku pembuatan bir," kata Inés Sagrario, juru bicara perusahaan.

Pria berusia 50 tahun itu adalah salah satu dari empat pendiri proyek percontohan seluas 1.000 meter persegi, yang saat ini sedang diincar oleh banyak pabrik bir internasional, termasuk petani hop Jerman.

Bagi Spanyol, negara yang paling menderita akibat kekeringan di Eropa, konsumsi air yang jauh lebih rendah dalam pertanian vertikal bisa menyelamatkan sektor agrikultur yang selama ini menopang perekonomian nasional.

Vertical farming in Germany

03:19

This browser does not support the video element.

Kebun vertikal demi iklim

Sebelum mendirikan Ekonoke, Sagrario bekerja selama bertahun-tahun di bidang konsultasi manajemen dan percaya bahwa rantai pasokan global tidak akan pernah bisa berfungsi seperti sebelum pandemi.

"Hal ini berkaitan dengan berakhirnya bahan bakar fosil, tetapi juga dengan konflik geopolitik baru dan perubahan iklim itu sendiri. Itu sebabnya budidaya pertanian harus berjarak semakin dekat dengan lokasi produksi agar segalanya bisa berputar dalam ekonomi sirkular,” jelasnya.

Spanyol sejak lama memasok sayur dan buah-buahan untuk Eropa dan bersikeras mempertahankan sektor pertanian kendati bencana kekeringan yang kian melanda. Sebab itu, sejumlah perusahaan startup berusaha menawarkan solusi berkelanjutan dan tahan iklim.

Meski berkutat dengan kelangkaan air dan gelombang panas, pertanian dalam ruangan masih merupakan hal baru di Spanyol. "Ada masalah di mana-mana dengan pengaruh lingkungan yang berbahaya dan menurunnya volume panen, yang berulang kali menaikkan harga berbagai produk kebutuhan pokok dalam jangka pendek,” jelas Sagrario.

Meskipun hujan turun lebih banyak pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, "belum semua konsumen dan petani memahami bahwa cuaca tidak lagi dapat sepenuhnya diprediksi. Kita harus bersiap menghadapi fluktuasi yang terus-menerus. dan menyesuaikan budidaya kita.” kata Juan Antonio Polo, pakar teknologi di International Olive Council (IOC) yang berbasis di Madrid.

Food for all with indoor vertical farming

04:11

This browser does not support the video element.

Kelangkaan air

Ekonom pertanian Spanyol Francesc Reguant percaya bahwa jika teknik irigasi baru, termasuk air daur ulang, diterapkan pada hampir semua jenis tanaman, kelangkaan air tetap menjadi masalah bagi orang Spanyol, seperti yang dia tulis dalam sebuah penelitian.

Tidak jelas dari mana sumber air didapat untuk menutupi kebutuhan, karena biaya instalasi desalinasi air laut yang masih terlalu mahal, curah hujan yang semakin tidak dapat diprediksi, dan permukaan air tanah yang terus menurun.

Ahli agronomi asal Spanyol, Rafael Álvarez, tidak menganggap pertanian dalam ruangan yang berkelanjutan adalah hal yang ekonomis dalam skala besar.

"Saat ini, pertanian dalam ruangan hanya masuk akal untuk produk-produk yang langka seperti hop atau kakao. Harus ada industri di belakangnya yang membiayai investasi awal, jika tidak, maka konsep tersebut tidak dapat dilakukan," katanya kepada DW.

Ekonoke mengklaim telah berhasil membuat terobosan bisnis. Dengan pabrik bir Hijos de Rivera, yang juga memproduksi bir Estrella Galicia, mereka sudah memiliki pelanggan yang kuat secara finansial.

"Hijos de R iverapercaya pada kami sejak awal," kata Inés Sagrario. Meski demikian, dia agak skeptis terhadap masa depan sektor pertanian secara umum. "Pertanian dan konsumen Spanyol belum memahami apa yang kita hadapi terkait perubahan iklim."

rzn/hp

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait