Game Over: Goliath Wall Street Disetop Aktivis Saham Reddit
29 Januari 2021
Raksasa investasi reksadana Melvin Melvin Capital and Citron Research berspekulasi besar dengan saham GameStop. Tapi gelagat mereka terbaca kelompok "aktivis" investor kecil yang kemudian bersatu dan melawan.
Iklan
Melvin Capital dan Citron Research menargetkan saham GameStop, perusahaan pembuat computer game yang sudah redup dan susah payah, dengan apa yang disebut short sellings. Mereka bertaruh bahwa di masa depan harga saham GameStop akan terus terpuruk, dan dengan itu mereka mengeruk untung besar.
Modus perdagangan short sellings sudah sering dikiritik kalangan ekonomi, karena sangat spekulatif dan bisa meruntuhkan satu perusahaan yang masih sehat sekali pun. Caranya adalah, pialang meminjam sejumlah saham dari satu tempat lalu menjualnya ke pihak lain, dengan janji akan membeli lagi saham itu di kemudian hari. Harapannya, harga saham di masa depan akan jatuh, sehingga pialang bisa untung besar.
Yang tidak diperhitungkan dua investor besar itu adalah, ada sekelompok investor kecil yang sudah lama kesal dengan ulah pialang besar yang melakukan short sellings. Mereka ini semacam "aktivis" di pasar saham, yang punya tujuan ideal mencegah spekulasi jor-joran yang kerap memicu krisis ekonomi besar.
Melawan Goliath Wall Street dari media sosial Reddit
Para aktivis pasar saham ini lalu berkumpul di media sosial Reddit dan berjanji "memberi pelajaran" pada Melvin Capital dan Citron Research. Mereka lalu memobilisasi kalangan investor kecil dan para pedagang saham lain untuk ramai-ramai membeli saham GameStop.
Iklan
Akibatnya, harga saham GameStop pun melonjak gila-gilaan. Hanya dalam hitungan beberapa minggu, harga saham itu di lantai bursa Wall Street melangit dari 18 dolar menjadi 380 dolar pada hari Rabu (27/01).
Gempuran para aktivis Reddit akhirnya meruntuhkan upaya kedua Goliath reksadana yang bertaruh dengan GameStop. Citron Research dalam sebuah video YouTube mengumumkan telah membatalkan sebagian besar taruhannya terhadap harga saham GameStop, dengan "mengambil kerugian 100%."
Game Over: dihentikan dengan senjata makan tuan
Melvin Capital juga menarik dananya dari short sellings GameStop. Manajer Gabe Plotkin mengatakan kepada stasiun siaran CNBC, perusahaannya mengalami kerugian signifikan karena ulah para aktivis Reddit. Tapi dia membantah desas-desus bahwa kegagalan itu menimbulkan ancaman kebangkrutan perusahaan.
Melvin Capital diberitakan menerima aliran dana sekitar 2,75 miliar dolar AS (Rp 38,5 trilun) dari dua kelompok investor lain, untuk menyelamatkan diri dari kegagalan spekulasi itu. Berapa nilai kerugian yang dialami Citron Research dan Melvin Capital tidak diketahui.
Di pihak lain, para aktivis saham Reddit untung besar. Justru karena Citron Research dan Melvin Capital harus menghentikan short sellings mereka dan terpaksa membeli saham-saham GameStop, yang membuat harganya makin tinggi. Itulah kesempatan para investor kecil menjual saham yang mereka pegang dan mengeruk keuntungan. Setelah melepas saham GameStop, para aktivis saham online ini mulai beralih ke saham lain yang sedang menjadi target short sellings berikutnya.
7 Pengusaha Yang Raup Untung Selama Pandemi Corona
Banyak industri yang terpukul oleh krisis virus corona. Tetapi ada juga bisnis yang mengeruk keuntungan besar di masa pandemi.
Foto: Pawan Sharma/AFP/Getty Images
Jeff Bezos, Amazon
Pendiri Amazon Jeff Bezos tentu bermain di kelas tersendiri. Perusahaan e-commerce miliknya dengan cepat melejit selama pandemi Covid-19. Nilai saham Amazon terus menerus mencatat rekor baru, membuat Jeff Bezos menjadi orang terkaya, yang makin kaya lagi selama krisis virus corona, dengan nilai kekayaan USD 193 miliar menurut majalah Forbes.
Foto: Dennis Van TIne/Star Max//AP Images/picture alliance
Elon Musk, Tesla
Perusahaan Tesla milik Elon Musk memang membuat mobil, tetapi di bursa harga sahamnya melejit seperti roket meluncur ke antariksa. Tesla termasuk perusahaan yang mengeruk keuntungan dari antusiasme selama pandemi. Beberapa waktu lalu, Elon Musk menyalip Bill Gates (Microsoft) dalam daftar orang terkaya dunia dan kini menempati peringkat kedua, dengan kekayaan sekitar USD 132 miliar.
Foto: Getty Images/M. Hitij
Eric Yuan, Zoom
Meningkatnya jumlah orang yang bekerja dari rumah di masa pandemi, menjadi keuntungan besar bagi Eric Yuan. Pendiri Zoom ini pindah dari Cina ke AS ketika dia berusia 27 tahun. Dia meluncurkan platform komunikasi videonya Zoom di pasar bursa pada 2019. Sejak pecahnya krisis virus corona, nilai sahamnya ibarat meledak. Eric Yuan diperkirakan memiliki kekayaan sekitar USD 19 miliar.
Foto: Kena Betancur/Getty Images
John Foley, Peloton
Tahun 2013, John Foley masih berkeliling kesana-kemari mempromosikan peralatan fitnesnya. Di saat pandemi, ketika banyak orang harus tinggal di rumah dan banyak tempat olahraga ditutup, makin banyak orang yang membeli peralatan olahraga rumah dari Peloton. Saham perusahaan ini melonjak tiga kali lipat selama pandemi, dan membuat John Foley yang berusia hampir 50 tahun menjadi miliarder.
Foto: Mark Lennihan/AP Photo/picture alliance
Tobias Lütke, Shopify
Shopify memungkinkan pedagang membuat toko online mereka sendiri - dikembangkan oleh Tobias Lütke. Lahir di Koblenz, Jerman, dia beremigrasi ke Kanada 2002 dan mengembangkan bisnisnya dari garasi. Saat ini, Shopify adalah perusahaan paling berharga di Kanada. Majalah Forbes menaksir kekayaan Tobias Lütke yang berusia 39 tahun sekitar USD 9 miliar.
Foto: Wikipedia/Union Eleven
Ugur Sahin, BioNTech
Awal Januari, Ugur Sahin mulai mengembangkan vaksid Covid-19, dengan perusahaan yang dia dirikan bersama istrinya, Özlem Türeci: BioNTech. Insting bisnis suami-istri keturunan Turki ini ternyata membuahkan hasil. Nilai saham yang mereka miliki di BioNTech, yang bekerjasama dengan raksasa farmasi AS Pfizewr, diperkirakan mencapai USD 2,4 miliar.
Foto: BIONTECH/AFP
Dominik Richter, HelloFresh
Perusahaan layanan makanan HelloFresh langsung berkembang pesat di masa pandemi Covid-19. Keuntungannya naik lebih dari tiga kali lipat, menurut laporan terbaru yang dirilis awal November. Salah satu pendirinya, Dominik Richter, berhasil memanfaatkan situasi, di mana banyak restoran harus ditutup. Dia memang belum berada di liga para milarder, tetapi sedang menuju ke sana. (hp/as)