Steinmeier Kritik CSU Soal Migrasi
2 Januari 2014Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengkritik sikap CSU dalam debat tentang migrasi dan bantuan sosial. Kepada sebuah koran Jerman Steinmeier mengatakan, siapa yang menolak kebebasan bekerja di Uni Eropa akan merugikan Jerman dan Eropa.
"Kebebasan di Eropa adalah inti dari gagasan Eropa, kebebasan bekerja adalah bagian sangat penting dari proses integrasi Eropa," kata Steinmeier. Ia menambahkan, Jerman selama ini menarik keuntungan besar dari kebijakan itu.
Debat tentang migrasi dan kemungkinan membengkaknya anggaran bantuan sosial kembali muncul setelah warga Bulgaria dan Romania mulai 1 Januari 2014 bebas bekerja di seluruh Uni Eropa. Sebelumnya, warga dari kedua negara itu tidak mendapat ijin kerja di sembilan negara Uni Eropa.
Migrasi dan Kemiskinan
Partai CSU sebelumnya menyatakan khawatir bahwa warga Bulgaria dan Romania akan berbondong-bondong pindah ke Jerman hanya untuk mendapat tunjangan sosial. Kalangan CSU menyebut hal itu sebagai "migrasi kemiskinan" dan menyatakan, Jerman harus berusaha mencegah penyalahgunaan bantuan sosial oleh kelompok migran.
Ketua Partai CSU Horst Seehofer mengatakan, partainya menuntut agar migran dari Bulgaria dan Romania tidak mendapat tunjangan sosial selama tiga bulan pertama. Selain itu, siapa yang menyalahgunakan bantuan sosial harus dipulangkan dan dilarang memasuki Jerman lagi.
Pejabat Kementerian Luar Negeri dari SPD Michael Roth, mengkritik keras usulan dari CSU. Sebagai negara ekspor terbesar, Jerman menarik keuntungan dari integrasi Eropa, kata Roth. Ia menyebut usul CSU sebagai "slogan-slogan bodoh". Roth menambahkan, membangkitkan sentimen negatif terhadap para migran adalah hal " yang sangat berbahaya".
Migrasi menguntungkan
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Jerman DIHK, Achim Dercks menerangkan, Jerman justru perlu lebih banyak pekerja migran. "Banyak perusahaan di berbagai bidang yang sekarang kesulitan mendapat tenaga kerja berkualitas. Jadi pekerja migran akan disambut", tandasnya. Ia menambahkan, kekurangan tenaga kerja tidak hanya terjadi untuk kualifikasi tinggi, melainkan juga untuk kualifikasi biasa.
Asosiasi Industri Jerman BDI menyatakan, Jerman perlu migrasi karena penduduknya makin lama makin tua. "Sampai tahun 2020, angkatan kerja di Jerman akan menyusut 6,5 juta orang ", kata Ketua BDI Ulrich Grillo.
Sebagian pengamat menilai, CSU mencoba mengangkat isu migrasi dan kemiskinan untuk menarik simpati pemilih menjelang pemilu komunal dan pemilu Eropa tahun ini.
CDU, CSU dan SPD bulan Desember lalu resmi membentuk pemerintahan koalisi di bawah pimpinan Kanselir Angela Merkel.
hp/ap (dpa, afp)