1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Strategi Baru NATO Dalam Misi di Afghanistan

3 April 2008

Para pimpinan NATO mencapai kesepakatan dalam strategi Afghanistan yang baru. Ini diharapkan akan membawa perubahan positif dalam misi di Hindukush yang telah berlangsung selama lima tahun tersebut.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Sekjen PBB Ban Ki Moon Hadir Dalam KTT NATOFoto: AP

Ke 26 negara anggota NATO setuju untuk mengirimkan lebih banyak tentara ke Afghanistan, sedapat mungkin menghilangkan pembatasan misi tentara masing-masing negara, dan membagi misi pertempuran secara adil. Para pimpinan NATO juga menegaskan, bahwa mereka akan membantu proses pengalihan tanggung jawab kepada pasukan Afghanistan dengan cara menyediakan pelatihan militer dan perlengkapan. Sasarannya adalah membentuk militer Afghanistan sejumlah 80.000 tentara hingga tahun 2010 mendatang. Usai berbicara dengan Sekjen NATO Jaap de Hoop Scheffer dan Sekjen PBB Ban Ki Moon, Presiden Afghanistan Hamid Karsai mengatakan militer akan mengambil alih pertanggung jawaban keamanan di ibukota Kabul. Sementara Ban Ki Moon menjamin dukungan komunitas internasional dalam mewujudkan perdamaian dan kebebasan di Afghanistan.

Negara anggota NATO diperkirakan akan mengirimkan sekitar 18 helikopter baru ke Afghanistan. Delapan negara telah menyatakan bersedia untuk menyediakan dana untuk membiayai pasukan disana. Kurangnya perlengkapan, khususnya helikopter, menghambat usaha sekutu militer barat ini untuk bertempur melawan kelompok Taliban di selatan Afghanistan. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan, jika sebelumnya ada negara yang enggan atau tidak bisa mengirimkan pasukan ke Afghanistan, maka kini mereka bisa berkontribusi dengan menyumbang alat atau uang ke dana perwalian. Inggris lah yang mendirikan dana perwalian tersebut usai berdiskusi dengan Perancis.

Presiden Perancis Nicholas Sarkozy sendiri telah mengatakan negaranya akan mengirim 700 tentara tambahan. Ini berarti pasukan Perancis di Afghanistan akan mencapai 2300 tentara. Keputusan Sarkozy ini berhasil mengubah keputusan Kanada yang pada awalnya mengancam untuk menarik pasukannya yang berjumlah 2500 tentara dari Afghanistan. Perwakilan dari Kanada mengatakan, tambahan pasukan dari Perancis akan mengurangi beban pasukan Kanada yang bertempur di wilayah krisis di selatan Afghanistan bersama pasukan Amerika Serikat. Jerman yang menolak untuk mengirimkan pasukan ke wilayah tersebut, akan lebih terlibat dalam pelatihan militer bagi tentara Afghanistan. Menteri Pertahanan Jerman Franz Josef Jung mengatakan, di masa yang akan datang tujuh kesatuan Jerman akan melatih 7000 tentara.

Selain itu, dalam KTT NATO Rabu (2/4) juga disepakati, negara-negara tetangga Afghanistan, khususnya Pakistan, akan lebih dilibatkan dalam bentuk kerjasama bantuan sipil mau pun militer bagi Afghanistan. Presiden Uzbekistan Islam Karimov juga menawarkan dukungan kepada NATO dalam bentuk sarana penggunakan negaranya sebagai saran transit kapal ferry yang membawa perlengkapan bagi pasukan sekutu di Afghanistan. (vl)