Dalam wawancara dengan DW, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, menjabarkan strategi Indonesia menekan pemanasan global. Ia hadir di Konferensi Perubahan Iklim COP24 di Katowitze, Polandia.
Iklan
Bersama 200 negara lainnya, Indonesia turut merumuskan pedoman penurunan gas rumah kaca yang rencananya terumus dalam Katowice Rulebook. Lantas apa strategi Indonesia dalam pencegahan pemanasan global?
Metode pembangunan rendah karbon disebut sebagai kunci utama. Pembangunan yang berbasis analisis lingkungan yang komprehensif dan strategis ini, dirintis melalui kerjasama pemerintah dengan lembaga penelitian, pengembang, organisasi internasional, dan sektor swasta.
Berikut wawancara DW di sela-sela KTT Iklim COP24 di Katowice dengan Bambang Brodjonegoro mengenai peran, strategi dan harapan Indonesia dalam kebijakan iklim.
DW: Bagaimana kebijakan pembangunan rendah karbon 2020-2024 menunjang pembangunan ekonomi hingga 5% kedepannya?
Bambang Brodjonegoro: Sering ditemukan perdebatan: jika kita mengejar perkembangan ekonomi berarti kita tidak memperhatikan lingkungan. Esensi dari pembangunan rendah karbon bukanlah memilih antara perkembangan ekonomi atau perlindungan lingkungan.
Inisiatif pembangunan rendah karbon kita akan membuat pembangunan yang berkelanjutan tanpa menurunkan kualitas lingkungan. Bahkan melaluinya kita bahkan akan memiliki perkembangan ekonomi yang lebih tinggi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perlindungan terhadap lingkungan membuat ekonomi kita lebih baik.
Apa yang bisa dibuat Indonesia sebagai mitigasi perubahan iklim?
Tentunya Indonesia masih fokus dalam tujuan Paris Agreement dimana pada tahun 2020 diharapkan kita bisa mengurangi emisi sampai 26% dan tahun 2030 mencapai 29% atau bahkan hingga 41% apabila didukung oleh internasional. Nah untuk mendorong penurunan emisi tersebut kita fokus pada tiga aspek yang mempengaruhi emisi tersebut.
Pertama Hutan, kita harus menjaga supaya tidak terjadi lagi pengurangan dari area hutan atau deforestasi dan sebaliknya kita sudah mulai harus fokus untuk meremajakan hutan itu kembali.
Kedua adalah pada penggunaan energi terbarukan dimana porsi energi terbarukan masih relatif kecil dalam bauran energi kita, hanya 7% dari total dan tentunya kita menginginkan pada tahun 2025 bisa ditingkatkan sampai 20%.
Satu lagi adalah tentunya sumbangan dari sektor transportasi dimana kita harus berupaya memperbaiki kualitas dari lingkungan, terutama udara dalam hal ini dan memastikan bagaimana transportasi itu bisa lebih efisien.
Pembangunan Sumber Energi Bersih di Indonesia
Setelah PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan diresmikan, Indonesia terus membangun pembangkit tenaga listrik dari sumber energi yang terbarukan.
Foto: BPMI
Kapasitas besar
Indonesia baru resmi mengoperasikan PLTB di Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin lalu. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.
Foto: BPMI
Menyerap ribuan tenaga kerja
Taman energi angin seluas 100 hektar ini menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 40%. Selain itu proyek ini juga diperkirakan akan menyediakan ribuan lapangan pekerjaan.
Foto: BPMI
"Seperti di luar negeri"
Pada saat peresmian, presiden mengatakan dirinya serasa berada di luar negeri. PLTB di Sidenreng Rappang, atau biasa disingkat Sidrap, adalah yang pertama di Indonesia. Presiden Jokowi menyampaikan, pembangunan serupa juga akan dilakukan di berbagai tempat lainnya, seperti di Kalimantan dan Jawa.
Foto: BPMI
Potensi pengembangan energi terbarukan
Selain tenaga angin, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi terbarukan seperti energi matahari, panas bumi (geotermal) dan energi ombak. Panas bumi (geotermal) memiliki potensi sebanyak 29.000 MW dan baru dikerjakan kurang lebih 2.000 (MW).
Foto: BPMI
Target ambisius
Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, Presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2x100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi dengan kapasitas 2x135 MW. Pada 2025, Indonesia menargetkan proporsi pemakaian energi terbarukan mencapai 23 persen.
Foto: BPMI
5 foto1 | 5
Hasil apa yang diharapkan Indonesia dari COP24?
Dari prespektif kami selaku otoritas perencanaan pembangunan di Indonesia, tentu kita berharap rencana pembangunan rendah karbon kita sudah sesuai atau sudah in line dengan apa yang menjadi harapan dari dunia dalam konteks mitigasi perubahan iklim.
Bagaimana pemerintah Indonesia menyiapkan kebijakan terkait pembangunan berkelanjutan?
Untuk mencapai sustainable development goal 2030, kami menyiapkan pembangunan rendah karbon yang berdasar pada empat pilar utama. Pertama, mencegah deforestasi dan melakukan reforestasi atau penanaman kembali hutan. Kedua, memperbaiki kualitas lingkungan baik air maupun udara. Ketiga, memperbaiki produktifitas pertanian tanpa harus memperluas lahan. Keempat adalah mendorong energi terbarukan dan konservasi energi.
Tiga tahun terakhir ini praktis tidak ada kebakaran hutan yang serius seperti yang kami alami di tahun 2015. Untuk energi terbarukan porsinya memang 7%. Tapi kini minat dari investor swasta untuk masuk ke energi terbarukan makin tinggi dan dukungan pembiayaan internasional juga makin besar. Kita harapkan ini akan bisa mempercepat upaya kita meningkatkan pemakaian energi terbarukan.(sc/hp)
8 Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan Yang Batasi Pemanasan Global
Dari botol plastik nabati sampai pakaian dari bahan dasar susu, di seluruh dunia selalu ada terobosan teknologi yang ramah lingkungan, mengurangi limbah dan membatasi pemanasan global.
Foto: Rod Crimshaw/Solarkiosk
Lapangan sepakbola yang menghasilkan energi
Dengan setiap langkah dan tendangan, pemain sepak bola di Lagos, Nigeria, menyalakan lampu sorot di lapangan itu. Lapangan ini diberi alas khusus penangkap energi kinetik, yang ditransformasikan menjadi listrik. Perusahaan Pavegen yang berbasis di Inggris merancang lapangan sepak bola Lagos ini. Mereka juga memasang instalasi serupa di bandara London dan lapangan publik di Washington D.C.
Foto: Pavegen
Baju dari serat limbah susu
Di Jerman saja, sampai 1,9 juta ton susu terbuang setiap tahunnya. Anke Domaske dan perusahaannya QMilk mengubah limbah susu menjadi serat alami. Untuk itu dia hanya membutuhkan 2 liter air per kilogram, kata Domaske. Sebagai perbandingan, menghasilkan satu kaos katun harus menggunakan sampai 2.700 liter air.
Foto: Jannes Frubel Fotografie
Lapisan panel solar organik
Bagaimana jika setiap bangunan dan mobil bisa menghasilkan energi matahari sendiri? Perusahaan Jerman Heliatek mengembangkan panel surya yang ringan, tipis dan fleksibel seperti selembar plastik film. "Film solar" ini dapat dikombinasikan dengan bahan lain, misalnya kaca atau beton, untuk membuat fasad fungsional buat rumah atau kendaraan. Bahannya bisa didaur ulang.
Foto: Tim Deussen/Heliatek
"Kuda laut" penghasil listrik di lepas pantai Jepang
Di lepas pantai Jepang banyak dibangun tembok beton untuk melindungi pantai dari erosi. Institut Sains dan Teknologi Okinawa ingin menggantinya dengan turbin yang bisa menghasilkan listrik tenaga angin, sekaligus melindungi pantai. Jika turbin "kuda laut" ini dibuat sepanjang 1% pantai Jepang, mereka bisa menghasilkan sebanyak 10 pembangkit listrik tenaga nuklir.
Foto: OIST
Plastik berbasis gula
Ratusan juta botol plastik dibuang setiap hari. Selain menciptakan limbah, produksi plastik bergantung pada bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil. Ahli kimia Belanda Gert-Jan Gruter telah mengembangkan alternatif ramah lingkungan: bioplastik berbasis gula yang tidak memerlukan bahan petrokimia dan benar-benar dapat didaur ulang. Proses ini bisa mengurangi emisi CO2 hingga 70 persen.
Foto: Heinz Troll/EPO
Aspal dari limbah plastik
Limbah plastik saat ini menjadi masalah besar bagi lingkungan. Sebuah perusahaan Inggris mengubah sampah plastik menjadi campuran aspal untuk jalan. Plastik membuat jalan lebih kuat dan tahan lama. Dengan bahan ini, pemerintah menghemat perawatan jalanan dan jutaan ton sampah plastik bisa didaur ulang. Campuran aspal plastik sudah digunakan pada beberapa jalan di Inggris dan Bahrain.
Foto: MacRebur
Kapal Cargo dengan layar canggih
Perusahaan Prancis Zephyr & Borée menggabungkan teknik pelayaran tradisional dengan teknologi energi angin untuk transportasi ramah lingkungan. "Saat ini kita banyak mengkonsumsi produk organik, namun hampir tidak ada perusahaan yang menawarkan transportasi hijau," kata perusahaan perintis itu. Dibandingkan kapal bertenaga bahan bakar, kapal layar ini hasilkan emisi CO2 70 persen lebih sedikit.
Foto: zephy & boree
Warung bertenaga surya
Dua dari tiga orang di sub-Sahara Afrika tidak memiliki akses terhadap listrik, terutama di daerah pedesaan. Sebuah perusahaan Jerman mengembangkan model toko modular yang didukung tenaga surya. Warung percontohan di Kenya ini menyediakan akses internet, pemurnian air dan lemari es. Di sini penduduk setempat juga dapat memindai, mencetak dokumen dan mengisi ulang ponsel mereka. (K. Wecker, hp/vlz)