Menipu dan berbohong bukan hanya kelicikan manusia. Tumbuhan dan hewan juga menggunakannya untuk menipu saingan, untuk mendapat makanan, atau untuk sukses mendapat pasangan. Begini strategi mereka.
Iklan
Pada kesan pertama, hewan-hewan tampak polos dan tidak bersalah. Tapi di kebun binatang Hagenbeck, Dr. Guido Westhoff, tahu hal ini tidak sepenuhnya benar. Di bagian hewan tropis, ada banyak hewan yang bisa menipu mata manusia.
Spesies kura-kura mata-mata menipu dengan cara tampil seperti batu. Yang tampak seperti lumut, bisa jadi sebenarnya seekor kodok dari Vietnam. Hewan belalang sentadu bisa tampak seperti ranting pohon kering.
Kamuflase kerap jadi cara hewan melindungi diri. "Ini tujuan hewan melakukan penyamaran. Belalang tampak seperti ranting dengan daun kering. Hewan pemakan daun juga tidak akan tertarik menyantapnya. Belalang bisa menunggu dengan tenang, sampai ada hewan lewat yang bisa ia santap," demikian kata Dr. Guido Westhoff.
Menipu dan Menyamar: Taktik yang Digunakan Hewan
Menipu dan menyamar sangat sering digunakan hewan. Contoh paling jelas: bunglon. Jika sedang menyamar, reptil itu menggunakan warna yang sangat cantik. Tapi tidak hanya untuk menyembunyikan diri.
Foto: picture-alliance/CTK Photo/O. Zaruba
Pakarnya Menipu
Bunglon adalah spesialis urusan ganti warna. Orang lama menduga, reptil itu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tapi itu tidak benar. Karena bunglon juga mengubah warnanya jika dalam kondisi agresif. Atau juga untuk berkomunikasi dengan bunglon lainnya.
Foto: picture-alliance/MAXPPP/T. Suzan
Tidak Semua Warna
Tetapi tidak semua jenis bunglon bisa meniru semua warna yang ada. Kadang bunglon hanya mengubah warna dari gelap menjadi terang. Selain itu, reptil tersebut kadang tidak hanya mengubah warnanya saja. Jika ingin menakut-nakuti lawannya, bunglon menyedot udara sebanyak mungkin hingga tampak lebih besar.
Foto: CC BY-SA 3.0/Poreddy Sagar
Tidak Bergerak
Bunglon tidak punya banyak musuh alami. Mereka diam dalam keadaan menyamar di pohon-pohon, dan menunggu mangsa tanpa bergerak. Jika serangga mendekat, dengan cepat bunglon menjulurkan lidah dan menangkapnya. Hanya burung yang kadang bisa mengenali bunglon yang menyamar dan memangsanya.
Foto: picture-alliance/CTK Photo/O. Zaruba
Kostum Bersama
Zebra juga menggunakan cara menyamar yang disebut Mimese. Kata itu berarti "meniru sambil menipu". Zebra dengan belang hitam putihnya yang berdiri sendirian di tengah stepa mudah dilihat. Tapi jika bergerombol, singa tidak bisa mengenali seekorpun, karena bentuknya tidak nampak di antara garis-garis hitam putih.
Foto: AP
Cabang Pohon atau Ulat?
Ulat yang disebut "spanworm" juga punya cara menyamar yang cerdik. Ulat ini termasuk keluarga geometridae. Di atas sebuah pohon atau dahan, ulat ini sulit dikenali, karena tampak seperti cabang kurus jika dilihat sepintas lalu. Bagian depan tubuhnya tampak seperti patahan ranting atau kuncup bunga.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Jensen
Layak Dapat Penghargaan!
Gurita penyamar (thaumoctopus mimicus) ini juga dikenal dengan sebutan "cumi-cumi karnaval". Jika tersamar dengan baik, hewan ini tidak bisa dikenali di dasar lautan. Tetapi gurita ini juga mampu meniru sosok mahluk hidup laut lainnya lewat perubahan bentuk dan warna. Misalnya ular laut, cumi-cumi, ikan pari atau siput.
Foto: imago
Tidak Dikenali
Selain "mimese", bentuk penyamaran lain adalah "mimikry". Dalam cara ini, hewan-hewan melindungi diri misalnya dengan warna yang dimengerti sebagai peringatan. Yaitu untuk menunjukkan kepada hewan lain bahwa ia tidak bisa dimakan, beracun atau berbahaya. Misalnya merak meniru mata besar dengan sayapnya. Itu membuat hewan yang ingin memangsanya melarikan diri.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hirschberger
Siapakah Saya?
Contoh terbaik mimikry adalah lalat yang disebut Hoverfliege (syrphidae). Ia meniru penampilan tawon. Akibat warna kuning-hitam yang khas, musuhnya mengira lalat itu bisa menyengat serta berbahaya. Tipuan itu berhasil!
Foto: picture alliance/H. Bäsemann
Sangat Lihai
Ikan jenis Lophius Piscatorius, yang di Jerman disebut Seeteufel (setan laut) meniru permukaan dasar laut. Ikan ini hampir tidak bisa dikenali, juga punya organ berbahaya lain pada kulitnya, yang tampak seperti cacing. Ikan itu menggerak-gerakkannya untuk menarik ikan lainnya. Jika ikan lain mendekat, segera dimangsa.
Foto: imago/Bluegreen Pictures
9 foto1 | 9
Cara yang sama juga dilakukan oleh serangga Cicada yang biasanya hidup di kawasan Amazon. Taktiknya disebut pendekatan mimesis. Hewan menyamar seperti bagian dari ruang hidupnya dan bersembunyi.
Elephant Hawk Moth adalah sejenis ulat yang yang kalau merasa terancam bisa mengubah wujudnya sehingga mirip ular dan menakut-nakuti musuh.
Menipu dengan perilaku
Tidak hanya lewat penampilan hewan bisa menipu. Tapi juga lewat perilaku. Di musim kawin misalnya, jika burung layang-layang betina menjauh dari sarang maka burung jantan akan berseru seakan ada musuh yang datang. Sehingga burung betina kembali ke sarang. Burung jantan khawatir pasangannya bisa kawin dengan pejantan lain.
Ular Pemecah Rekor
Reptil ini sebenarnya hewan yang sangat mengesankan, walaupun kerap menimbulkan rasa takut. Di alam bebas ada banyak jenis ular. Bukan saja yang beracun mematikan, yang bisa terbang juga ada.
Foto: Frupus/nc
Ular Paling Beracun
Ular Taipan dari Australia adalah yang racunnya paling mematikan. Peneliti memperkirakan, racun yang disemprotkan pada satu kali patukan, bisa mematikan hingga 100 pria dewasa. Racunnya bersifat hemotoksin sekaligus neurotoksin yang menyerang sistem syaraf, menghancurkan sela darah dan sel otot-otot korbannya.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/R. Koenig
Ular Paling Agresif
Racunnya tidak terlalu mematikan, karena 90% korban yang digigit tapi tidak diobati, tercatat bisa tetap hidup. Namun demikian, ular Beludak sisik gergaji dianggap salah satu yang paling agresif di dunia karena spesies ini yang paling cepat dan sering menyerang.
Foto: Frupus/nc
Ular Paling Besar
Anakonda termasuk keluarga Boidae. Ular ini tidak beracun, terutama hidup di kawasan perairan rimba Amerika Selatan. Ular bisa berukuran panjang lebih 8 meter dan beratnya 200 kg. Namun rata-rata panjangnya 4 meter dan bobotnyai 30 kg. Anakonda yang berotot kuat biasanya membunuh mangsa dengan membelit dan mencekiknya secara perlahan.
Foto: picture-alliance/OKAPIA KG
Ular Raksasa
Anakonda besar belum bisa menyaingi Titanoboa. Ular dari jaman purba ini diperkirakan panjangnya bisa sampai 13 meter dan beratnya sampai 1135 kg. Foto ini menunjukkan seekor ular piton di atas sebuah ruas tulang seekor Titanoboa. Sisa peninggalan ular raksasa itu ditemukan di Kolumbia. Jenis ini diperkirakan hidup dekat air, sekitar 40 juta tahun lalu.
Foto: picture-alliance/dpa
Ular Paling Kecil
Ular imut ini panjangnya hanya sekitar 10 sentimeter, dan, kata penemunya, "hanya setebal sebatang spaghetti". Tetracheilostoma carlae begitu nam latinnya. Ular ini memangsa rayap dan larva semut, dan habitatnya di Barbados, Karibia.
Foto: picture-alliance/dpa
Ular Paling Rakus
Ular bisa melebarkan rahangnya untuk menelan seekor binatang, yang besarnya dua kali lipat dari ukurannya sendiri. Tapi kadang mangsanya terlalu besar. Tahun 2005 seekor ular piton jenis harimau "meledak" di Everglades Nationalpark, Florida, AS. Ular itu berusaha menelan seekor buaya secara utuh. Dari celah tubuh ular keluar ekor buaya yang jadi mangsa.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
Pakar Kamuflase
Ular ini mirip daun kering berwarna kecoklata. Ular beludak Gabook mampu melakukan kamuflase sempurna, dan "cocok" untuk hutan Afrika. Taring beracun reptil ini tergolong paling panjang dibanding ular lain, yaitu 5 sentimenter. Racunnya juga sangat kuat.
Foto: picture-alliance/dpa Themendienst
Ular Laut
Ular juga bisa ditemukan di terumbu karang. Jenis ini, yang bernama Latin Laticauda colubrina, gemar berada di dalam laut, tetapi bukan ular laut dan kerap kembali ke daratan, misalnya untuk mencari mangsa dan beranak-pinak. Beberapa ular laut tergolong yang racunnya paling mematikan.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/R. Dirscherl
Ular Terbang
Ular Chrysopelea bisa melayang di udara, hingga dijuluki "ular terbang". reptil ini terbang dengan cara melontarkan diri sekuat mungkin dari pohon. Di udara ular menggulung diri, sehingga melayang seperti mainan Frisbee. Ular ini bisa "terbang" sekitar 30 meter. Ular tidak berbahaya bagi manusia. Mangsanya adalah burung dan kelelawar. Penulis: B. Osterath/S. Wagner (ml/as)
Foto: picture-alliance/dpa
9 foto1 | 9
Pengurus hewan di kebun binatang Hagenbeck, Tobian Taraba sering melihat penipuan di kandang babun. Ada enam kepala keluarga yang tinggal disini. Babun jantan punya banyak pasangan betina dan sejumlah anak.
Anak babun punya trik, kalau melihat ada babun dari keluarga lain mengambil makanannya. Ia akan berteriak seakan-akan sedang diserang, dan memanggil kepala keluarganya. Sang bapak lalu mengusir babun tersebut, dan makanan jadi milik anak babun.
Orang utan lebih pintar lagi dari babun. Di kebun binatang ini ada banyak cerita. Seperti orang utan yang mencuri kunci dan menyembunyikannya di dalam mulut, hingga ada kesempatan untuk menggunakannya untuk kabur dari kandang.
Ada juga orang utan yang tidak mengikuti prosedur cara memperoleh makanan, melainkan memilih untuk merusak tempat menampung makanan supaya bisa menyantap leboh cepat. Hewan cerdas punya sejuta cara untuk mencapai tujuan.
Penulis: Christine Seidemann (vlz/as)
Hewan-Hewan "Transgender"
Hewan disebut hermafrodit. Bisa berganti identitas reproduktif atau mengubah perilaku seperti lawan seks jika dibutuhkan. Beberapa hewan bahkan punya sekaligus alat kelamin jantan dan betina, dan keduanya berfungsi.
Hiena Bertutul
Hiena bertutul yang betina dominan secara sosial, bertubuh lebih besar, dan lebih agresif daripada yang jantan. Bukan itu saja, alat kelamin spesies ini sering disebut "pseudo penis". Organ ini mampu ereksi, digunakan dalam hubungan seksual, dan mengeluarkan air seni serta melahirkan lewat organ yang sama.
Foto: Getty Images/D. Kitwood
Cumi-Cumi
Hewan jantan bisa membelah tubuh mereka di bagian tengah, sehingga tampak seperti betina di satu sisi, dan jantan di sisi lain. Demikian hasil sebuah studi Universitas Macquarie di Sydney.Taktik ini bisa digunakan terutama jika menghadapi cumi-cumi lain untuk mencari partner yang sesuai.
Foto: picture-alliance/Okapia/M. Bail
Ikan Bayan
Ikan ini biasanya lahir sebagai betina, tapi punya alat kelamin jantan dan betina. Spesies ikan ini "protogynous hermaphrodites", artinya yang betina bisa berubah jadi jantan kapan saja. Ilmuwan belum tahu mengapa fenomena ini terjadi.Diduga hal itu untuk menjaga keseimbangan antara jumlah betina dan jantan.
Foto: Ronaldo Francini-Filho
Ikan Badut (Ikan Giru)
Ikan lahir sebagai jantan. Beberapa ikan jantan yang dominan kemudian berubah jadi betina. Ini amat penting untuk kelangsungan hidup spesies karena ikan betina berperan besar dalam reproduksi. Hewan betina biasanya yang berukuran paling besar jadi "ratu" dikelilingi sejumlah pejantan. Kalau "ratu" mati, hewan jantan yang jadi wakilnya akan berganti kelamin dan mengambil alih posisinya.
Foto: imago/OceanPhoto
Bearded Dragon
Dalam proses yang dikenal dengan sebutan perubahan seks, spesies ini menunjukkan kemampuan mengubah kelamin dari jantan ke betina ketika masih dalam telur. Ilmuwan mengungkap, reptil yang secara genetis masih jantan tapi sudah ambil alih peran dan kemampuan reproduksi betina, lebih subur dan punya lebih banyak telur daripada yang sejak awal memang betina.
Foto: picture-alliance/ dpa
Kutu Codot Afrika
Seperti kutu kasur, kutu jantan menusuk kutu betina di perut dengan penis seperti menusuk dengan pisau. Dengan cara itu, kutu memasukkan sperma ke tubuh hewan betina. Ini bisa fatal buat betina. Berbeda dengan kutu kasur, untuk lindungi diri, kutu codot Afrika betina mengembangkan alat kelamin tiruan, yang berisi sel-sel yang menjaga kekebalan tubuh. Penulis: ml/as (NatGeographic, sumber lain)