Strauss-Kahn Kembali ke Perancis
4 September 2011Dengan menebar senyum dan melambaikan tangan, Dominique Strauss-Kahn turun dari tangga pesawat Air France hari Minggu (04/09) di banda udara Charles de Gaulle. Mendorong tumpukan kopernya, ia tak berbicara apda kerumuman orang di anjungan kedatangan bandara. Istrinya, Anne Sinclair, tampak berseri.-seri di sampingnya. Polisi anti huru-hara turut mengamankan kedatangan politisi Perancis tersebut. Kerumuman reporter kesulitan menjangkau tokoh yang dituding melakukan kekerasan seksual terhadap seorang karyawati hotel di New York tersebut.
Bekas direktur IMF itu berbeda dari orang yang sama dengan pria yang empat bulan lalu dalam jajak pendapat terfavorit mengalahkan Presiden Nicolas Sarkozy dalam pemilu tahun depan.
Beberapa kalangan mengharapkan Strauss-Kahn segera kembali ke kancah politik. Para pendukungnya bersabar menanti kembalinya Khan setelah tiga bulan drama hukum di Amerika, yang mereka pandang sebagai ketidakadilan baginya.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Perancis, Jack lang mengatakan: "Orang ini berpekan-pekan lamanya telah dianiaya secara tak adil dan dipermalukan. Oleh karena itu kami sebagai sesama sosialis dan teman-temannya menyambutnya pulang dengan kehangatan dan suka cita.“
Para warga Sarcelles , kawasan kelas pekerja di pinggiran, Paris dimana Kahn menjabat sebagai walikota, menyambutnya dengan antusias dan empati. Seorang diantara pendukunganya mengatakan : "Saya senang …ini akhir dari suatu cobaan. Ia menanggung rasa bersalah. Kita harus biarkan dia tentram dulu. Apa yang dialaminya, tak seorangpun tahu kebenarannya. Pasti ia menderita.“
Atas tudingan melakukan kekerasan seksual, Strauss-Khan mundur dari jabatannya sebagai direktur IMF. Ia mengahbiskan waktunya sepekan di penjara, kemudian selama enam minggu menjalani tahanan rumah dan hampir dua bulan kemudian dilarang meninggalkan Amerika Serikat, hingga akhirnya jaksa penuntut di Manhattan meminta kepada hakim agar kasusnya dibatalkan. Mereka meragukan kredibilitas korban, Nafissatou Diallo, yang merupakan seorang imigran dari Guinea. Diallo tetap melanjutkan proses hukumnya. Namun Strauss-Khan membantah semua tuduhan.
Strauss-Kahn juga mengalami investigasi lain di Perancis, atas tuduhan serupa dari seorang novelis Perancis, Tristane Banon. Dikatakannya, Strauss –Kahn mencoba memperkosanya ketika ia mewawancarai Khan tahun 2003. Namun Kahn membalas dengan menyatakan tuduhan itu hanyalah khayalan. Banon mengungkapkan dirinya tak memasukan aduan itu karena ibunya yang merupakan pejabat regional dari kubu Sosialis melarangnya. Sang ibu, Anne Mansouret mengaku menyesal atas keputusananya tersebut. Kepulangan Strauss Kahn menurutnya hal baik, karena dengan demikian polisi di Perancis dapat memeriksanya.
afp/dw/Michaela Hunger/Purwaningsih
Editor : Nangoy