Studi: Isu Kerusakan Lingkungan Ramai Dibahas di Dunia Maya
19 Mei 2021
Sejumlah peneliti melaporkan bahwa kekhawatiran hilangnya sumber daya alam dan seruan untuk menyelamatkan Bumi meningkat di negara-negara berkembang, serta mendorong pemerintah menciptakan iklim bisnis ramah lingkungan.
Iklan
Economist Intelligence Unit (EIU) menganalisis popularitas isu mengenai berkurangnya sumber daya alam dan keanekaragaman hayati di media sosial, Google, dan liputan berita di 54 negara.
Penelitian EIU - yang dilakukan pada periode 2016 hingga 2020 - menunjukkan tren penelusuran Google tentang topik perubahan iklim meningkat 16% di seluruh dunia. Khusus di Asia, mengalami peningkatan drastis hingga 190% di India, 88% di Pakistan, dan 53% di Indonesia.
"Ini bukan lagi masalah yang terkait dengan kepedulian terhadap alam, tetapi tentang keprihatinan bahwa hilangnya alam berdampak pada mata pencaharian masyarakat,” kata Direktur Jenderal Kelompok Hijau WWF International, Marco Lambertini, kepada Thomson Reuters Foundation.
Dunia telah kehilangan hutan tropis seluas wilayah California selama 13 tahun terakhir, sebagian besar karena pertanian komersial. "Hingga saat ini, iklim benar-benar mendominasi pemberitaan dan debat publik,” kata Lambertini.
Hari Bumi Sedunia 2021: Pulihkan Bumi Kita
Selama lebih dari 50 tahun, Earth Day yang diperingati setiap 22 April menjadi ajang edukasi sekaligus protes lingkungan tahunan terbesar di dunia. DW mengulas sejarah hari itu dan upaya yang bisa dilakukan tahun ini.
Foto: Reuters/NASA
Awalnya insiden tumpahan minyak California
Pada 1969, lebih dari 11 juta liter minyak tumpah ke laut di California menyusul kecelakaan di anjungan pengeboran lepas pantai. Meningkatnya minat publik terhadap isu lingkungan membuat Senator AS Gaylord Nelson merancang "edukasi" tentang wawasan lingkungan di universitas pada April 1970. Acara ini kemudian ditetapkan menjadi peringatan Hari Bumi pertama.
Foto: Wally Fong/AP Photo/picture alliance
Perjanjian Iklim Paris
Hari Bumi 1970 diperingati dengan aksi unjuk rasa terbesar di dunia yang pernah ada. Sejak saat itu, Earth Day menjadi acara internasional untuk mengedukasi dan menyoroti masalah lingkungan. Pada 2016, Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global ditandatangani oleh perwakilan lebih dari 170 negara. Para diplomat menandai hari itu dengan menanam pohon di Markas Besar PBB di New York.
Foto: Andy Katz//Pacific Press/picture alliance
Hari Bumi diperingati secara virtual
Peringatan Earth Day yang ke-50 tahun pada 2020 diselenggarakan secara online akibat merebaknya pandemi COVID-19. Lebih dari 100 juta orang diperkirakan berpartisipasi dalam acara itu secara virtual. Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg menggelar diskusi online terbuka dengan para ilmuwan iklim.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Gow
Massa pengunjuk rasa menuntut perubahan
Akibat pandemi, konferensi iklim PBB, COP26, yang dijadwalkan di Glasgow pada Desember 2020 telah ditunda. Sebelumnya pada 2019, ribuan pengunjuk rasa di COP25 Madrid mendesak pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Sejak Hari Bumi 2020, beberapa negara berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon.
Foto: AFP/G. Bouys
Upaya Joe Biden menghadapi perubahan iklim
Salah satu langkah pertama Joe Biden setelah dilantik adalah kembali bergabung dengan Perjanjian Iklim Paris. Presiden sebelumnya, Donald Trump nyatakan AS keluar Perjanjian Iklim. Biden juga mengumumkan KTT iklim global pada Hari Bumi 2021. Para aktivis berharap komitmen baru Amerika Serikat terhadap kebijakan berkelanjutan akan mempengaruhi negara lain.
Foto: Michael Forster Rothbart/Zuma/picture alliance
Pulihkan Bumi Kita
Hari Bumi 2021 bertema "Pulihkan Bumi Kita". Orang-orang didorong untuk mengatur tindakan pembersihan lingkungan di komunitas mereka sendiri. Pemerintah, organisasi, dan individu semuanya memiliki peran untuk masa depan planet.
Foto: MEHR
Proyek Kanopi
Salah satu proyek restorasi utama tahun 2021 adalah Proyek Kanopi yang bertujuan membantu upaya reboisasi. Menanam lebih banyak pohon dan melestarikan hutan menjadi penting dilakukan, kata penyelenggara Hari Bumi. Sejak 2010, dana yang terkumpul pada Hari Bumi digunakan untuk menanam puluhan juta pohon.
Kunci peringatan Hari Bumi 2021 bagi banyak aktivis iklim adalah peningkatan literasi iklim untuk semua orang. Pendidikan tentang perubahan iklim harus digalakkan di seluruh dunia untuk semua generasi, kata penyelenggara Hari Bumi. (ha/as)
Foto: Reuters/NASA
8 foto1 | 8
Tema lingkungan mewarnai timeline Twitter
Penelitian EIU melaporkan bahwa percakapan tentang kehilangan sumber daya alam di Twitter meningkat dari 30 juta pada 2016 menjadi 50 juta pada 2020. Trennya paling ramai dibicarakan di Amerika Latin, di mana jumlah postingan di Twitter melonjak 136% antara tahun 2016 dan 2019.
Influencer media sosial, termasuk tokoh politik, selebriti, dan pemimpin agama, menggunakan platform mereka untuk membahas masalah alam. Dengan lonjakan kekhawatiran tersebut, permintaan untuk mengubah pola hidup meningkat.
Studi tersebut menemukan bahwa lebih dari 159 juta tanda tangan untuk petisi terkait keanekaragaman hayati telah dikumpulkan sejak 2016.
Manajer EIU untuk konsultasi kebijakan publik, Antonia Kerle, mengungkapkan penelitian lainnya yang menemukan bahwa di masa pandemi COVID-19, orang-orang lebih mengapresiasi alam.
Menjelang KTT keanekaragaman hayati PBB, Lambertini mendesak para pembuat kebijakan untuk menetapkan tujuan global baru yang lebih ambisius tentang perlindungan alam, serupa dengan Perjanjian Paris 2015.
Memperbaiki cara dunia memasok dan mengonsumsi makanan agar lebih berkelanjutan juga menjadi tema penting di KTT Sistem Pangan PBB pada Juli mendatang. "Alam adalah sisi lain dari krisis ekologi saat ini - iklim dan alam saling berhubungan, tetapi alam jauh tertinggal dalam hal kejelasan arah dan sasaran," kata Lambertini.