Studi: Vaksin Booster Pfizer-BioNTech Mampu Tangkal Omicron
9 Desember 2021
Perusahaan farmasi Pfizer-BioNTech mengumumkan hasil lab awal vaksin COVID-19 buatan mereka memberikan peningkatan perlindungan 25 kali lipat. Jerman juga telah memesan jutaan dosis booster.
Iklan
Perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, dan mitranya dari Jerman, BioNTech, mengeluarkan studi awal pada Rabu (08/12) bahwa dosis ketiga suntikan vaksin buatan mereka menawarkan perlindungan yang lebih kuat terhadap varian Omicron.
Tes laboratorium menunjukkan peningkatan antibodi 25 kali lipat. Namun, perusahaan juga mengumumkan peringatan bahwa dua dosis awal vaksin mungkin tidak cukup mencegah infeksi dari varian yang sangat mudah menular.
"Meskipun dua dosis vaksin bisa memberikan perlindungan dari penyakit parah yang disebabkan varian Omicron, tetapi perlindungan bisa dimaksimalkan dengan dosis ketiga vaksin kami,” kata CEO Pfizer, Albert Bourla, dalam sebuah pernyataan.
Hasil tes laboratorium dari sampel darah yang diambil sebulan setelah pemberian booster menunjukkan adanya peningkatan antibodi penetralisir secara signifikan terhadap varian Omicron.
Studi Pfizer masih perlu menjalani tinjauan ilmiah, tetapi pada studi awal ini terdapat informasi konkret tentang efektivitas vaksin booster dan varian Omicron.
Masih banyak yang belum diketahui tentang varian Omicron, tetapi varian ini telah terdeteksi di 57 negara dan diperkirakan ada peningkatan kasus di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Jerman Terjebak dalam Gelombang Keempat COVID-19
Setidaknya 100.000 orang di Jerman kini telah meninggal karena COVID-19. Ketika pandemi berlanjut, tingkat infeksi naik lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara vaksinasi kini melambat karena penolakan sebagian warga.
Foto: Jan Woitas/dpa/picture alliance
Angka tragis
Seorang pria di kuburan di Bonn berduka atas istrinya yang telah meninggal - salah satu dari 100.000 orang di Jerman yang telah meninggal karena COVID-19. Selama beberapa minggu terakhir, jumlah mereka yang meninggal karena COVID atau terkait dengan corona meningkat setiap hari.
Foto: Ute Grabowsky/photothek/imago images
Peringatan terakhir
Pengurus pemakaman telah kewalahan, dengan peti mati berbaris di sini di depan oven krematorium. Di salah satu tutupnya, kata "Corona" telah ditulis dengan kapur — peringatan bagi orang-orang yang bekerja di sana. Orang lanjut usia dan yang tidak divaksinasi yangaling berisiko meninggal karena virus, tetapi makin banyak orang yang terinfeksi walaupun sudah divaksin.
Foto: Robert Michael/dpa/picture alliance
Situasi mencemaskan bagi manula...
Dalam beberapa minggu terakhir, ada banyak kasus infeksi COVID-19 di panti jompo dan komunitas pensiunan dan kasus yang meninggal. Inilah salah satu alasan mengapa pemerintah Jerman mempertimbangkan vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan. Italia, Prancis, dan Yunani telah melakukan langkah tersebut, dan Austria akan segera mengikutinya.
Foto: Jens Kalaene/dpa/picture alliance
...dan bagi yang muda
Tes Covid-19 di taman kanak-kanak dan sekolah menjadi rutinitas bagi anak-anak. Tidak ada kelompok populasi lain yang diuji secara teratur dan ekstensif untuk COVID-19. Namun angka infeksi pada anak berusia 5 hingga 14 tahun juga naik tiga kali di atas rata-rata. Dalam upaya untuk membendung laju infeksi, Badan Obat Eropa pada 25 November menyetujui vaksin BioNTech-Pfizer untuk kelompok usia ini.
Foto: Christian Charisius/dpa/picture alliance
Unit perawatan intensif penuh
Seorang dokter merawat pasien COVID-19 di unit perawatan intensif rumah sakit universitas di Leipzig. Tingkat rawat inap - jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 - belum mencapai tingkat tertinggi sejak Desember lalu, tetapi staf kesehatan sudah membunyikan alarm dan memperingatkan bahwa rumah sakit kewalahan.
Foto: Jan Woitas/dpa/picture alliance
Lebih lama tinggal
Seorang pasien COVID-19 dengan jalur akses vena dan trakeostomi duduk di unit perawatan intensif rumah sakit. Menggunakan tingkat rawat inap sebagai nilai kejadian kontroversial: Juga banyak pasien COVID yang lebih muda. Mereka menghabiskan lebih lama dalam perawatan intensif, yang berarti kapasitas tempat tidur juga terisi untuk waktu lama.
Foto: Robert Michael/dpa/picture alliance
Virus di sepanjang perjalanan
Sejak minggu lalu, aturan baru telah diterapkan di kereta api, trem, dan bus, seperti di Hamburg ini. Hanya mereka yang telah divaksinasi, dites negatif, atau baru saja pulih dari infeksi yang dapat menggunakan transportasi umum. Penggunaan masker tetap wajib.
Foto: Eibner/imago images
Rumahku adalah kantorku
Siapa pun yang tidak benar-benar harus pergi ke tempat kerja harus bekerja dari rumah. Persyaratan bekerja dari rumah sebelumnya sudah dicabut, namun kini diberlakukan lagi. Dengan tingkat infeksi yang meningkat, pengurangan kontak menjadi prioritas. (rs/hp)
Foto: Imago/S. Midzor
8 foto1 | 8
Jerman pesan jutaan booster setelah pemerintah baru dilantik
Pada saat yang sama, Jerman melakukan pemesanan vaksin booster buatan BioNTech-Pfizer dalam jumlah besar. Menurut Asosiasi Dokter Nasional, sekitar 6,5 juta dosis telah dipesan dalam beberapa pekan terakhir.
Badan pengendalian pandemi Jerman, Robert Koch Institute (RKI) mengatakan, pada Rabu (08/12), sekitar 18,7 persen dari jumlah populasi penduduk telah menerima suntikan booster, tidak lama setelah pemerintahan baru dilantik, sebagai bentuk pemenuhan janji kampanye dalam melakukan vaksinasi sebagai landasan kebijakan memerangi pandemi.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengundurkan diri dan digantikan oleh ahli epidemiologi dari Sosial Demokrat (SPD), Karl Lauterbach.
"Kementerian ini akan lebih fokus dari sebelumnya,” kata Spahn dalam upacara serah terima jabatan.
"Mutasi virus menunjukkan kita masih berada di tengah pandemi,” kata Spahn, sambil mengucapkan selamat kepada Lauterbach.
Lauterbach sendiri mengucapkan terima kasih dan berjanji akan melakukan "segala hal yang memungkin untuk menyelesaikan varian Omicron.”