Suami Ketahuan Selingkuh, Pesawat Mendarat Darurat
8 November 2017
Satu penerbangan Qatar Airways yang tengah menempuh perjalanan ke Bali dari Doha terpaksa mendarat darurat karena seorang perempuan mengamuk setelah mendapatkan suaminya selingkuh.
Iklan
Seorang perempuan asal Iran yang marah memaksa sebuah pesawat melakukan pendaratan darurat setelah ia mengetahui bahwa suaminya telah berselingkuh.
Dilaporkan Hindustan Times India, perempuan tersebut dilaporkan tengah melakukan perjalanan bersama suami dan anaknya dalam penerbangan Qatar Airways, Minggu (05/11/17).
Ketika sang suami terlelap tidur, diam-diam perempuan itu mengambil ponsel suaminya. Ia kemudian membuka kunci layar dengan sidik jari suaminya. Ponsel terbuka, perempuan tersebut dikabarkan menemukan sejumlah bukti perselingkuhan suaminya.
Lima Fakta Tentang Perceraian
Perceraian mungkin salah satu hal yang paling tidak diharapkan pasangan yang menikah.. Namun kadang, perpisahan tak bisa dihindari. Berikut beberapa fakta dan kasus perceraian yang dicatat dunia:
Foto: picture-alliance/dpa
Termahal
Berakhirnya hubungan pernikahan antara milioner Perancis, mendiang Alec Nathan Wildenstein, dan Jocelyn Wildenstein pada tahun 1999 tercatat sebagai perceraian termahal di dunia. Untuk ‘melepasnya’, Alec Nathan diwajibkan meberikan 2,5 miliar Dollar kepada Jocelyn, ditambah dengan memberikan tunjangan hidup sebesar 100 juta Dollar/tahun selama 13 tahun. Pasangan ini menikah pada 30 April 1978.
Foto: picture-alliance/dpa
Tertua
Tahun 2011, Antonio C, yang saat itu berusia 99 tahun menceraikan istrinya, Rosa (96 tahun). Perceraian pasangan Italia ini, yang telah menjalin hidup bersama selama 77 tahun, dianggap sebagai perceraian pasangan tertua di dunia. Gugatan cerai diajukan setelah Antonio mengetahui bahwa istrinya pernah menjalin hubungan gelap di tahun 1940-an.
Foto: picture-alliance/dpa
Termuda
Pada usia 9 tahun Nujood Ali dinikahkan secara paksa oleh orangtuanya. Dua bulan setelah menikah, akibat tidak tahan menerima kekejaman suaminya, Nujood melarikan diri. 15 April 2008, pengadilan Yaman memberikan hak pada Nujood Ali, yang saat itu berusia 10 tahun, untuk bercerai. Kasus perceraian ini menjadi awal dari gerakan melawan pernikahan paksa dan pernikahan anak di Yaman.
Foto: Fotolia/fotandy
Lebih Mahal, Lebih Cepat
Penelitan di Emory University, AS, menyebutkan, pasangan yang mengeluarkan banyak biaya pesta pernikahan ternyata banyak yang akhirnya bercerai Kecendrungan ini tidak diteliti lebih jauh, namun menurut salah seorang peneliti, Prof. Hugo M. Mialon, pesta mahal kerap membebani keuangan mereka. Beban finansial dianggap dapat mengganggu kehidpan pernikahan, ditambahkannya.
Foto: Fotolia/Marco Scisetti
Penyebab Utama
Beda pendapat dan pertengkaran juga merupakan bumbu dari pernikahan. Namun jika yang dipermasalahkan adalah uang, menurut peneliti dari Kansas State University, hal ini dapat menimbulkan risiko perceraian. Disebutkan, memerlukan waktu lebih lama untuk meredakan pertengkaran soal uang. Jika terus berlanjut, pertengkaran soal uang kerap berakhir dengan perceraian.
Foto: picture-alliance/dpa
5 foto1 | 5
Marah karena penemuannya ini, perempuan ini dilaporkan memukuli suaminya. Awak pesawat tidak mampu menenangkan amarah perempuan tersebut. Melihat situasi tidak terkontrol, pilot akhirnya memutuskan untuk melakukan pendaratan di Bandara Chennai, India.
Perempuan tersebut beserta suami dan anaknya diiturunkan sebelum pesawat melanjutkan penerbangan ke Bali. Keluarga ini menginap semalam di Bandara Chenai dan kemudian diterbangkan ke Kuala Lumpur untuk diterbangkan kembali ke Doha, demikian dikatakan seorang pejabat keamanan yang tidak bersedia disebutkan namanya.
"Kejadian ini tidak dilaporkan pada polisi,” lebih lanjut dikatakan pejabat tersebut kepada Hindustan Times India. Sementara Qatar Airways sendiri, saat dihubungi harian ini, tidak bersedia memberikan komentar atas insiden ini dengan alasan untuk menghormati penumpang.
Fakta Perceraian di Berbagai Negara
Bercerai tidaklah mudah, apalagi ada aturan agama yang mengikat, atau malah minimnya dukungan undang-undang. Berikut catatan perceraian di beberapa negara.
Foto: picture-alliance/AA/S. Coskun
Inggris: cerai hanya untuk bangsawan
Hingga tahun 1857, hanya pria dan dari keluarga kaya yang berhak bercerai. Proses yang rumit dan mahal, menjadi alasan. Setelah UU Pernikahan disahkan, pria dari kalangan biasa diizinkan membatalkan pernikahan mereka dengan alasan perselingkungan, sementara perempuan harus memberi bukti tambahan untuk alasan yang sama. 80 tahun kemudian (1937) perempuan akhirnya leluasa menggugat cerai suaminya.
Foto: picture-alliance/dpa
Iran: pesta perceraian
Sejak 2014 di Tehran, Iran bukan hanya pernikahan yang dirayakan, tapi juga perceraian. Layaknya pesta, undangan dan kue penuh humor juga tersedia. Tentu pesta demikian ditentang kelompok konservatif, apalagi pasca Revolusi Islam (1979) hanya suami yang berhak penuh mengajukan cerai. Revisi UU Perlindungan Keluarga mengabulkan perceraian bila kedua pasangan telah menjalani mediasi di pengadilan.
Foto: picture-alliance/AP/Vahid Salemi
Filipina: dilarang bercerai!
Filipina menjadi satu-satunya negara anggota PBB yang tidak menyetujui proses pembatalan pernikahan. Pengecualian hanya diberikan bagi penduduk muslim, karena menghormati aturan perceraian sesuai hukum Islam. Biaya perceraian juga sangat mahal yakni hingga 4.000 dollas AS atau setara 53 juta Rupiah, jumlah rata-rata gaji setahun warga Filipina.
Foto: AP
Italia: "Divorce, Italian Style"
Perceraian tidak diatur dalam UUdi Italia hingga 1970, karena pengaruh gereja Katolik dan politik yang kuat. Saking sulitnya bercerai, film drama satire “Divorce, Italian Style“ (1961) sampai diproduksi. 40 tahun berselang, topik perceraian kini malah menjadi konsumsi media di Italia. Terlebih saat, mantan perdana menteri Silvio Berlusconi menceraikan istrinya akibat serentetan skandal seks.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Pakistan: kisah poligami Sang Perdana Menteri
Tuntutan cerai berdasarkan “talaq“ dihapus di Pakistan sejak tahun 1955 karena kontorversi yang menyeret nama Perdana Menteri, Muhammad Ali Bogra. Saat itu, ia menikahi sekretarisnya padahal masih belum menceraikan istri pertamanya. Peristiwa ini memicu gelombang protes yang akhirnya mendesak pemerintah menerbitkan UU Pernikahan dan Keluarga (1961) yang mengatur secara rinci tentang perceraian.
Foto: picture alliance/Photoshot
Turki: Ataturk menghapus talak tiga dan poligami
Turki adalah negara islam sekuler pertama di dunia yang turut membatalkan gugatan cerai berdasarkan aturan talak tiga. Di bawah pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk (1926), aturan pernikahan dan perceraian yang sebelumnya berdasarkan hukum islam diganti mengadopsi hukum sipil Swiss. Tak hanya perceraian, UU itu juga mengakui kesetaraan jender dan penghapusan poligami. Ed: ts/ap