Walaupun akses ke teknologi dan informasi semakin terbuka dan semakin mudah diperoleh, masih banyak orang yang kurang tahu tentang organ perempuan: vagina. Museum di London ini mencoba untuk mengatasi masalah tersebut.
Iklan
Karya Seni yang Terinspirasi dari Vagina
Inspirasi memang bisa datang dari mana saja. Sejak manusia dapat menuangkan isi kepalanya menjadi karya seni, organ tubuh perempuan sering menjadi salah satu inspirasi tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/S. De Sakutin
Venus dari Hohle Fels
Ini adalah wujud vagina yang pertama kali di kenal di dunia seni. Karya seni ini terbuat dari gading mamut dan sudah berumur sekitar 40.000 tahun. Karya ini menggambarkan payudara yang besar dan area keperempuanan yang jelas, yang menjadi simbol feminitas dan seksualitas. Temuan ini dinamai setelah Dewi Cinta, hasrat dan kesuburan Romawi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Yoni
Yoni dalam arti harfiah adalah "sumber" atau "asal" dalam bahasa Sansekerta. Dalam menerjemahkan buku teks erotis Kamasutra, Sir Richard Francis Burton menggunakan Yoni untuk alat kelamin perempuan pada tahun 1883, agar tidak membuat teks terlalu cabul untuk saat itu. Karya seni ini sering ditemukan di Asia Tenggara.
Foto: picture-alliance/Godong/F. De Noyelle
Relief ini bernama: Sheela-na-gig
Karya seni ini berasal dari Irlandia - yang mengejutkan, 140 relief batu ini dapat ditemukan di tembok luar gereja. Relief dari abad ke-11 ini mungkin merupakan ekspresi dari kultus kesuburan pra-Kristen. interpretasi karya tersebut berkisar dari "Penyihir Tua dengan Payudara" hingga "Sheila di pantatnya".
Georgia O'Keefe: "Garis Abu-abu dengan Warna Hitam, Biru dan Kuning"
O'Keefe dikenal sebagai "ibu modernisme Amerika" karena karyanya yang identik dengan kelopak bunga. O'Keefe (1887-1986) selalu membantah kemungkinan interpretasinya tentang alat kelamin perempuan. Namun, bagi sebagian kritikus, karya-karyanya mewakili seksualitas perempuan berkat kontur abstrak dan skema warna sensual mereka.
Foto: Getty Images/R. Stothard
Björk: Utopia
Untuk cover album yang berjudul "Utopia" pada tahun 2017, artis yang berasal dari Islandia ini menggunakan karya seni yang terlihat seperti vulva, yang diciptakan oleh tata rias artis James Marry. Lewat lagunya, "The Gate" dan "Blissing Me", Björk menceritakan tentang laki-laki kasar dan kekuatan cinta.
Foto: picture-alliance/dpa/Embassy of Music/Warner
Anish Kapoor: "Sudut yang Kotor"
Pada tahun 2015, instalasi karya seni setinggi sepuluh meter ini berdiri megah di Versailles di dekat Paris. Instalasi ini dijuluki sebagai "Ratu Vagina".
Foto: Getty Images/AFP/S. De Sakutin
6 foto1 | 6
Karya Seni yang Terinspirasi dari Vagina
Inspirasi memang bisa datang dari mana saja. Sejak manusia dapat menuangkan isi kepalanya menjadi karya seni, organ tubuh perempuan sering menjadi salah satu inspirasi tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/S. De Sakutin
Venus dari Hohle Fels
Ini adalah wujud vagina yang pertama kali di kenal di dunia seni. Karya seni ini terbuat dari gading mamut dan sudah berumur sekitar 40.000 tahun. Karya ini menggambarkan payudara yang besar dan area keperempuanan yang jelas, yang menjadi simbol feminitas dan seksualitas. Temuan ini dinamai setelah Dewi Cinta, hasrat dan kesuburan Romawi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Yoni
Yoni dalam arti harfiah adalah "sumber" atau "asal" dalam bahasa Sansekerta. Dalam menerjemahkan buku teks erotis Kamasutra, Sir Richard Francis Burton menggunakan Yoni untuk alat kelamin perempuan pada tahun 1883, agar tidak membuat teks terlalu cabul untuk saat itu. Karya seni ini sering ditemukan di Asia Tenggara.
Foto: picture-alliance/Godong/F. De Noyelle
Relief ini bernama: Sheela-na-gig
Karya seni ini berasal dari Irlandia - yang mengejutkan, 140 relief batu ini dapat ditemukan di tembok luar gereja. Relief dari abad ke-11 ini mungkin merupakan ekspresi dari kultus kesuburan pra-Kristen. interpretasi karya tersebut berkisar dari "Penyihir Tua dengan Payudara" hingga "Sheila di pantatnya".
Georgia O'Keefe: "Garis Abu-abu dengan Warna Hitam, Biru dan Kuning"
O'Keefe dikenal sebagai "ibu modernisme Amerika" karena karyanya yang identik dengan kelopak bunga. O'Keefe (1887-1986) selalu membantah kemungkinan interpretasinya tentang alat kelamin perempuan. Namun, bagi sebagian kritikus, karya-karyanya mewakili seksualitas perempuan berkat kontur abstrak dan skema warna sensual mereka.
Foto: Getty Images/R. Stothard
Björk: Utopia
Untuk cover album yang berjudul "Utopia" pada tahun 2017, artis yang berasal dari Islandia ini menggunakan karya seni yang terlihat seperti vulva, yang diciptakan oleh tata rias artis James Marry. Lewat lagunya, "The Gate" dan "Blissing Me", Björk menceritakan tentang laki-laki kasar dan kekuatan cinta.
Foto: picture-alliance/dpa/Embassy of Music/Warner
Anish Kapoor: "Sudut yang Kotor"
Pada tahun 2015, instalasi karya seni setinggi sepuluh meter ini berdiri megah di Versailles di dekat Paris. Instalasi ini dijuluki sebagai "Ratu Vagina".
Foto: Getty Images/AFP/S. De Sakutin
6 foto1 | 6
Hampir tidak ada bagian tubuh yang lebih sulit dimengerti atau sering disalahpahami dari organ tubuh milik wanita, yaitu vagina atau lebih tepatnya, vulva. Di kalangan para perempuan sendiri, kata vulva atau vagina juga masih sering disalahgunakan. Dari riset yang dilakukan organisasi Eve Appeal, sekitar 65% perempuan memiliki kesulitan dengan istilah vulva, bagian yang terlihat dari organ kemaluan, dan vagina, penghubung bagian yang terlihat dan bagian dalam organ tersebut. 40% dari perempuan dengan umur 16-25 tahun mengaku tidak nyaman menggunakan kata ilmiah, kata ganti yang digunakan contohnya seperti "bagian bawah".
Tentu saja, menghindari kata-kata ilmiah untuk membicarakan tema anatomi yang kompleks dapat memudahkan pembicaraan. Namun, inilah wujud ketidakmampuan kita untuk berbicara tentang tubuh perempuan. Menurut survei yang dilakukan Eve Appeal, hanya ada sekitar setengah dari perempuan di bawah 35 tahun yang dapat mengidentifikasi vagina dengan tepat.
Banyak upaya yang dilakukan para peneliti dan guru seksologi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang ilmu ginekologi. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan cara yang menarik tapi juga edukatif.
Museum melawan hal-hal tabu
Museum yang baru dibuka di London ini terletak di daerah Camden yang terkenal sebagai daerah yang trendi. Sebagai pameran pembuka, museum ini mengusung tema "Mitos tentang Vagina dan Cara Untuk Melawannya". Lewat pameran pertama ini, pihak penyelenggara ingin pengunjung untuk lebih terbuka dan lebih sering berbicara tentang tubuh perempuan.
Tidak seperti yang mungkin dibayangkan, di sini vagina dan vulva tidak menjadi objek seni, melainkan di museum ini akan mengadakan forum, dialog dan pameran tentang hak-hak perempuan dan topik-topik terkait.
Menyampingkan pandangan keliru
Contoh untuk istilah "bagian bawah" adalah sebuah karya seni berupa lukisan dari Charlotte Wilcox. Ia mengilustrasikan bahwa vulva dapat terlihat sangat beragam - jawaban artistik untuk pertanyaaan "seperti apa yang normal?"
Pendiri museum ini, Florence Schechter bekerja dengan tema-tema ilmiah populer dan sudah pernah menyelenggarakan berbagai pameran tentang tema ini. Ia menggunakan pengalaman yang ia dapat untuk membangun Museum Vagina ini. Sebenarnya ini lebih dari sekadar museum tentang vagina. Selain itu ada juga sudut-sudut yang memamerkan hal-hal tentang ovarium, kanker serviks dan kehamilan. Nama museum ini dapat dibilang sebagai provokatif dan menarik. Namun, museum ini menjadi pasangan yang cocok dengan Museum Penis yang berada di Reykjavik, Islandia yang sudah ada sejak 1997. (pn/pkp)