Suhu -67° Celcius, Rambut Beku dan Termometer Pecah
17 Januari 2018
Suhu di wilayah Yakutia, Rusia, mencapai minus 67° Celcius pada Selasa (16/01/18) kemarin. Foto-foto yang beredar di sosial media menunjukkan warga berpose dengan bulu mata yang membeku.
Iklan
Warga di Yakutia sebenarnya sudah terbiasa menghadapi suhu super dingin dan kondisi yang membeku. Bahkan saat temperature menunjukkan angka minus 40° Celcius pun, aktivitas sehari-hari masih berjalan seperti biasanya.
Namun suhu dingin yang menerjang Selasa (16/01/18) kemarin memaksa sekolah-sekolah di wilayah ini diliburkan. Demikian dilaporkan kantor berita AP. Pihak kepolisian juga memerintahkan para orangtua untuk tidak membiarkan anak-anak mereka keluar dari rumah.
Rusia Disergap Cuaca Ekstrim Dingin Minus 65°C
00:53
Di desa Oymyakon di Yakutia, media Rusia melaporkan, penunjuk suhu pada termometer mencapai batas paling bawah pada angka -50 derajat Celcius. Dan termometer digital yang dipasang di desa itu pada tahun 2017 lalu untuk menarik wisatawan, rusak dan pecah, saat suhu terus menukik sampai mencapai -67° Celcius.
Dinas meteorologi Rusia sebelumnya mencatat suhu di desa Oymyakon ‘hanya‘ mencapai minus 59° Celcius. Namun, menurut warga lokal yang melakukan pengukuran, suhu sempat mencapai minus 67 derajat Celcius.
Bagaimana Hewan Menghadapi Musim Dingin
Musim dingin mulai menyapu separuh bumi. Ketika manusia bisa mencari kehangatan di balik tembok rumah, hewan mencari cara lain agar bisa bertahan hidup di tengah suhu yang membeku.
Foto: picture-alliance/dpa
Berendam dan Bernafas
Ketika cuaca mulai membeku, anjing laut bisa mengandalkan lapisan lemak tebal di bawah kulitnya. Satu-satunya yang perlu dilakukan oleh mamalia air ini adalah menjaga permukaan air agar tidak membeku untuk lubang pernafasan.
Foto: picture-alliance/dpa
Bulu Tebal
Satwa yang berasal dari kawasan dingin biasanya dilengkapi dengan bulu yang tebal. Seperti halnya dengan Unta Baktria yang hidup di gurun Gobi ini. Agar bertahan hidup, Unta Baktria memakan es sebagai pengganti air. Berbeda dengan Unta Arab yang sanggup menyimpan 200 liter air dalam sekali teguk, Unta Baktria harus membatasi diri dengan 10 liter es per hari.
Foto: picture-alliance/dpa
Putih dan Hangat
Carpelai ekor pendek tidak cuma memiliki bulu yang sangat tebal. Selama musim dingin, bulu pundaknya yang biasanya berwarna cokelat, memutih serupa salju. Dengan cara itu mamalia kecil ini lebih sulit dideteksi oleh satwa pemangsa.
Foto: picture-alliance/dpa
Hibernasi
Beruang terbiasa melakukan hibernasi alias tidur panjang selama musim dingin. Untuk itu mereka menggali lubang di dalam salju atau memanfaatkan gua alami yang ada. Beruang berupaya menyimpan energi dengan memperlambat detak jantung dan proses metabolisme di dalam tubuh. Mamalia berbulu tebal ini juga sering melahirkan selama musim dingin.
Foto: picture-alliance/dpa
Tukang Tidur
Landak sebaliknya tidak cuma beristirahat selama musim dingin, tetapi benar-benar terlelap. Suhu tubuh satwa berduri tajam itu akan anjlok drastis untuk menyesuaikan dengan suhu sekitar. Baru ketika suhu tubuhnya mencapai 0 drajat Celcius, landak mulai memproduksi panas. Selama cuaca membeku mereka tidak mencari makanan dan hidup dari lemak yang ditimbun selama musim panas.
Foto: picture-alliance/dpa
Setengah Tahun di Alam Mimpi
Buat hewan pengerat, tidur musim dingin malah bisa berlangsung selama enam bulan. Marmut biasanya mendekam di lubang-lubang bawah tanah bersama kelompok sosialnya. Uniknya, selama tidur satwa ini cuma bernafas dua kali per menit. Suhu tubuhnya pun turun ke kisaran lima drajat Celcius. Usus dan lambung Marmut juga mengecil menjadi cuma separuhnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Tidur Terbalik
Kelelawar tidur terbalik di atap gua selama musim dingin. Untuk menjaga kehangatan tubuh, satwa yang hidup bergerombol itu saling berhimpitan ketika melakukan tidur panjang.
Foto: picture-alliance/dpa
Berpelukan Melawan Dingin
Memanaskan tubuh dengan saling berpelukan juga menjadi resep Garangan Kerdil yang terperangkap di kebun binatang Jerman. Bahwa mamalia pemakan daging ini bisa menemukan cara melawan hawa dingin, membuktikan kemampuan beradaptasi hewan. Pasalnya Garangan Kerdil berasal dari jantung Afrika dan terbiasa dengan suhu panas.
Foto: picture-alliance/dpa
Liburan Musim Dingin di Afrika
Ketika cuaca terlalu dingin, burung-burung pengembara dengan mudah terbang ke kawasan yang lebih hangat. Bangau putih ini misalnya memilih berlibur di taman nasional Serengeti, Tanzania, selama salju mendekap Eropa. Jenis bangau lain terbang hingga ke Afrika Selatan, sejauh 10.000 kilometer.
Foto: picture-alliance/dpa
Dari Kutub ke Jerman
Adapun burung-burung pengembara yang berasal dari kawasan Arktis memilih Jerman sebagai tempat berlindung selama musim dingin. Setiap tahun ribuan angsa liar berkumpul di kawasan Niederrhein.
Foto: picture-alliance/dpa
Menumpuk Bahan Pangan
Bajing merah selalu menumpuk makanan menjelang musim dingin. Hewan pengerat itu biasanya mengubur makanannya di dalam tanah atau di antara dahan pohon. Bajing mengandalkan ingatan atau indra penciuman untuk menemukan kembali tempat penyimpanan makanan yang mereka buat.
Foto: picture-alliance/dpa
Bantuan Manusia
Satwa yang tidak tidur selama musim dingin harus mengkonsumsi banyak makanan untuk mempertahankan suhu tubuh. Terutama burung-burung kecil sering kesulitan mencari makanan. Sebab itu penduduk Jerman terbiasa membeli pakan burung dan menyediakannya di balkon atau halaman rumah selama musim dingin.
Foto: picture-alliance/dpa
Panas Buatan
Kebun Binatang biasanya menyediakan penghangat listrik buat satwa-satwa eksotis. Bisa dilihat betapa Meerkat ini menyukai layanan spesial tersebut. Mamalia unik ini berasal dari gurun Kalahari di Afrika.
Foto: picture-alliance/dpa
Mantel Musim Dingin
Hewan peliharaan tidak perlu berpikir panjang soal musim dingin. Mereka hidup bersama tuannya di dalam rumah yang nyaman dan hangat. Sementara untuk jalan-jalan sore di tengah cuaca dingin, mereka bisa mengenakan jaket anjing yang tersedia di toko-toko hewan.
Foto: picture-alliance/dpa
14 foto1 | 14
Selain mampu menonaktifkan termometer, suhu dingin di Oymyakon juga membuat bulu mata warga yang keluar dari rumah membeku. Suhu terendah yang pernah tercatat di Oymyakon adalah minus 71 derajat Celcius pada tahun 2013.
Wilayah Yakutia yang berpenduduk sekitar 1 juta jiwa tidak asing dengan suhu dingin. Suhu normal di kawasan yang terletak 5.300 kilometer di timur Rusia ini berkisar antara 18 sampai minus 40 derajat Celcius.
Mengutip dinas penerangan Yakutia, gubernur Yakutia mengatakan bahwa seluruh rumah tangga dan gedung bisnis di daerah tersebut memiliki akses untuk mendapatkan pemanas dari pusat serta akses ke pembangkit listrik cadangan.
Beginilah Salju Terbentuk
Meski terlihat sama, setiap keping salju yang melayang turun dari langit sebetulnya berbeda. Simak bagaimana kepingan salju terbentuk.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Berjalan di Surga Musim Dingin
Suara salju segar yang berderak di bawah tapak kaki, atau sunyi yang menebar damai. Tidak sedikit yang menghabiskan liburan musim dingin di pegunungan. Kebanyakan memang untuk bermain ski, tapi sebagian lain memilih berjalan kaki menyelusuri lembah atau bukit buat mencari kesunyian.
Foto: picture-alliance/dpa/Karl-Josef Hildenbrand
Terbentuk di Atmosfer
Salju tidak lebih dari sekedar air dalam bentuk padat. Kepingan salju terbentuk ketika tetes air bertemu dengan partikel debu dan membeku di atmosfir teratas Bumi. Untuk membentuk salju, diperlukan suhu antara minus 4 hingga minus 20 derajat Celcius.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Terlahir Heksagon
Kepingan salju berawal pipih dan berbentuk heksagon dengan diameter yang cuma 0,1 milimeter. Parasnya bergantung pada suhu ketika ia terbentuk. Pada suhu yang dingin, keping salju cendrung menyerupai prisma, sementara ketika temperatur menghangat bentuknya menjadi mirip bintang atau kristal dendrit yang dalam bahasa Yunani berarti pohon.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Dari Kristal Menjadi Keping
Ketika semakin banyak air membeku menjadi kristal heksagon, kepingan salju kemudian membesar dengan membentuk dendrit-dendrit kecil. Bergantung pada suhu, kelembapan dan angin, kepingan salju akan berubah menjadi berbagai macam bentuk yang tak terhingga.
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Berbagai Jenis Salju
Butuh waktu sekitar satu jam buat kepingan salju untuk turun dari awan ke permukaan Bumi. Temperatur yang lebih hangat ketimbang minus 5 derajat Celcius dan kelembapan yang tinggi membuat kepingan salju membesar. Sementara pada kondisi suhu yang lebih rendah dan kondisi udara yang kering, seperti di kutub, salju berbentuk jarum es atau papan kristal serupa prisma.
Foto: picture-alliance/dpa/Bernd März
Keunikan Setiap Keping Salju
Dunia sains mencatat tidak ada dua kristal salju yang seratus persen sama. Penyebabnya adalah kombinasi masing-masing bagian keping salju yang nyaris tak terhingga. Pakar matematika menyebutnya Fraktal: Karena perubahan bentuk keping salju bergantung pada kelembapan, suhu dan angin, setiap kristal merekam kondisi cuaca yang mempengaruhi hidupnya
Foto: CC-BY-NC-ChaoticMind75
Salju Tahun Lalu
Gletser terbentuk ketika salju mengeras seiring dengan waktu. Salju yang mencair dan kembali membeku berubah bentuk menjadi biji es yang disebut "firn". Kata itu sendiri berasal dari kosakata bahasa Jerman kuno yang berarti "tahun lalu". Gletser menyimpan cadangan air bersih terbesar di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Patrick Pleul
Tipuan Putih
Warna putih pada salju sebenarnya cuma tipuan mata belaka. Salju berasal dari air yang transparan. Tapi kristal salju berfungsi layaknya cermin dan memantulkan cahaya di berbagai panjang gelombang secara simultan yang pada mata manusia terlihat berwarna putih. Efek serupa juga bisa ditemukan pada garam.
Foto: picture-alliance/dpa/David Ebener
Bentuk yang Unik
Terlepas dari asalnya, kepingan salju bisa berubah menjadi berbagai macam bentuk. Ketika tercipta kolom udara yang bergerak vertikal di atmosfer, keping salju akan mencair dan kembali membeku yang membuat bentuknya semakin beragam. Sejauh ini ilmuwan berhasil mencatat lebih dari 5000 bentuk kepingan salju.