Selama kurang lebih satu minggu, BMKG memprediksi akan ada suhu panas yang melanda Indonesia. Hal ini disebabkan posisi matahari yang sedang berada dekat dengan jalur khatulistiwa. Suhu udara telah mencapai 37° C.
Iklan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas selama kurang lebih satu minggu ini. Hal ini dikarenakan matahari yang berada dekat dengan jalur khatulistiwa.
"Dalam waktu sekitar satu minggu ke depan masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, dalam keterangannya, Selasa (22/10/2019).
Sejak Sabtu, 19 Oktober suhu udara maksimum tercatat mencapai 37° C. Bahkan pada Minggu, 20 Oktober ada tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi.
Gelombang panas semakin sering terasa dan ilmuwan memperkirakan gelombang akan semakin panas dan berlangsung lebih lama di masa depan. Apa yang bisa dilakukan penduduk dan pemerintah untuk hadapi ini.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Menggunakan warna putih
Salah satu langkah mudah untuk memerangi sinar matahari terik adalah dengan menggunakan warna putih untuk mencat atap rumah. Ide ini sudah lama dilaksanakan di Yunani. Atap berwarna hitam menyerap sinar matahari, dan menyebabkan suhu tambah panas di dalam rumah. Sebaliknya, warna cerah bisa merefleksikan kembali sampai 80% cahaya matahari.
Foto: picture-alliance/robertharding/M. Simoni
Air di dalam kota
Danau-danau, kanal dan sungai bisa mempersejuk suhu di kota. karena air menguap ke udara. Selain itu, air tidak berubah suhu dengan cepat, sehingga bisa tetap agak sejuk. Kawasan perkotaan yang sempit tidak perlu punya danau besar untuk mencapai efek ini. Air mancur juga bisa menolong.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Grubitzsch
Sedikit penghijauan
Menanamkan pohon-pohon adalah langkah mudah untuk menciptakan lokasi adem di kota. Terutama bayangan yang tercipta di bawah pohon, dan air yang diuapkan pohon memegang peranan penting. Jika ditanam secara strategis di tepi jalanan atau gedung-gedung, ini bisa secara signifikan membuat suhu di dalam gedung lebih sejuk, dan memerangi efek pulau suhu panas di perkotaan.
Foto: picture alliance/robertharding/H.-P. Merten
Taman di perkotaan
Menurut studi di Universitas Teknik München, beberapa areal taman di kota bisa membuat suhu kota lebih sejuk, dibanding satu taman yang besar. Sebabnya, satu taman besar hanya menurunkan suhu di satu lokasi tertentu. Sementara sejumlah taman kecil yang terpencar efeknya lebih merata.
Jika tidak ingin mengecat atap dengan warna putih, atap hijau atau kebun di atap gedung juga bisa berdampak membuat suhu lebih sejuk di perkotaan. Vegetasi menyerap panas lewat penguapan air hujan, di samping itu tanaman jadi pelindung bagi gedung dan mengurangi kebutuhan akan pendingin ruangan. Atap bangunan bisa jadi lahan ideal untuk sayuran seperti labu (foto) dan wortel.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
Efek positif menanam cabai
Jika membuat kebun di atap bangunan, coba juga menanam cabai. Karena makanan berbumbu pedas, percaya atau tidak, bisa membuat tubuh lebih sejuk. Cabai membuat orang berkeringat, sehingga menurunkan suhu tubuh.
Foto: picture-alliance/AP Images/D. Epperly
Berkeringat karena minuman panas
Jika suhu udara naik hingga di atas 30 derajat, sepertinya enak jika menyantap es krim atau menikmati minuman dingin. Tapi nasehat para pakar malah sebaliknya. Sama seperti menikmati makanan pedas, meminum teh panas juga meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan orang berkeringat, dan itu berefek membuat tubuh lebih sejuk. Penulis: Leonard Proske (ml/ap)
Foto: picture-alliance/landov
7 foto1 | 7
"Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38,8° C, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38,3° C, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37,8° C. Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, di mana pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37° C," ucap Mulyono.
Sementara itu, stasiun-stasiun meteorologi di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatatkan suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35° C - 36.5° C pada periode 19-20 Oktober 2019.
Menurut Mulyono, saat ini terjadi gerak semu matahari. Sejak bulan September, matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa.
"Dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dsb)," ujar Mulyono.
Kondisi itulah yang mengakibatkan matahari terasa lebih panas. Selain itu, kondisi kering membuat awan penghalang tak tampak.
"Ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.
Selain itu pantauan dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari," kata Mulyono.