1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suku Asli Benua Arktik Hidup 4000 Tahun dalam Isolasi

29 Agustus 2014

Ilmuwan membuktikan keberadaan suku asli benua Arktik yang hidup selama 4000 tahun dalam keterasingan. Menurut temuan terbaru, suku Paleo Eskimos tidak berhubungan sama sekali dengan suku asli Amerika, Inuit.

Ice Blog Klima Arktik Schnee
Suku Paleo Eskimo diyakini hidup dalam keterasingan selama 4000 tahun di benua ArktikFoto: Irene Quaile

Sebuah komunitas purba yang dikenal sebagai Paleo-Eskimos berhasil bertahan hidup di benua Arktik selama 4000 tahun dalam isolasi. Kesimpulan tersebut diumumkan ilmuwan berdasarkan penemuan DNA dari tulang belulang, gigi dan sampel rambut dari benua Arktik, Siberia, Alaska, Kanada dan Greenland.

Selama beberapa abad komunitas tersebut beberapa kali bermigrasi dari Siberia melalui Selat Bering dan tidak berhubungan dengan kebudayan lain. Paleo Eskimos menghilang 700 tahun lalu. Pada saat yang sama ketika nenek moyang masyarakat Inuit bermigrasi dari Alaska ke arah timur.

"Mereka mungkin terusir ke luar dari benua Arktik karena tidak mampu bertahan hidup secara ekonomi, atau mereka menghilang dengan cara yang aneh," kata William Fitzhugh, Direktur Studi Arktik di Smithsonian's National Museum of Natural History.

Selain DNA milik kaum Paleo Eskimos, ilmuwan juga melakukan pengurutan DNA milik dua kelompok Inuit masa kini, dua kaum Nivkhs di Siberia dan beberapa suku lainnya di Amerika Utara. Studi yang dilakukan membuktikan Paleo Eskimos tidak berhubungan sama sekali dengan suku asli Amerika atau suku Inuit.

Suku Paleo Eskimo hidup di desa kecil yang cuma memiliki beberapa rumah dan masing-masing menampung 20-30 orang. Populasi mereka sulit diketahui, namun ilmuwan memperkirakan jumlahnya beberapa ribu.

Berdasarkan temuan di lapangan, ilmuwan meyakini kaum Paleo Eskimos mampu mengolah batu untuk dipakai sebagai perkakas dan alat untuk berburu. Namun begitu ilmuwan tidak meyakini Paleo Eskismos menggunakan pedang dan panah.

Suku asli Arktik ini juga diyakini memiliki semacam ritual yang dilaksanakan di rumah panjang tradisional. "Saya kira temuan ini merupakan bukti mengenai stabilitas budaya dan keberlangsungannya. Saya yakin anda tidak bisa menemukan contoh modern dari 4000 hingga 5000 tahun lalu seperti ini," ujar Futzhugh.

rzn/hp (afp,ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait