Di sejumlah kawasan ekstrem dunia manusia tetap bisa hidup. Tapi bagaimana caranya mereka mendapat cukup vitamin C? Jawabannya sebenarnya mudah.
Iklan
Bagaimana rasanya hidup di kawasan ekstrem seperti Arktika? Tidak ada sumber vitamin sama sekali. Bagaimana manusia bisa hidup dalam jangka panjang di sana?
Bagi peneliti kawasan kutub jawabannya jelas: pasti sumber vitamin diangkut ke sana. Yaitu dengan pesawat terbang. Itulah yang dilakukan para peneliti dari Institut Alfred Wegener, jika mereka sedang berada di stasiun Neumayer III di Antarktika. Sehingga mereka mendapat buah dan sayuran segar setiap hari.
Mendapat cukup vitamin C di daerah sangat dingin
Tapi pakar etnologi Kanada, Vilhjálmur Stefánsson memberanikan diri mencoba sesuatu yang berbeda 100 tahun lalu. Dalam perjalanan panjangnya ke tempat bermukim suku Inuit, ia mengkonsumsi makanan, seperti halnya orang suku Inuit sendiri, yaitu hanya daging. Kenyataannya, Stefánsson sehat terus-menerus.
Bagi banyak ahli, kebiasaan makanan suku Inuit lama jadi teka teki. Jika mereka hanya mengkonsumsi daging, mengapa mereka tidak pernah menderita kekurangan vitamin? Dari mana mereka mendapat vitamin C cukup, tanpa sayur dan buah-buahan? Jawabannya mudah. Daging dari anjing laut, paus dan ikan mengandung semua vitamin, termasuk vitamin C.
Vitamin-vitamin itu tidak lenyap dalam makan tradisional Inuit, karena mereka memakan daging tanpa dimasak sama sekali. Mereka mengkonsumsi daging mentah seperti ini, dan katanya daging paling enak sebelum mengalami pembekuan.
Iklan
Tetap dapat cukup asupan vitamin C di gurun pasir
Sebaliknya, penduduk tradisional kawasan gurun pasir Afrika jarang mengkonsumsi daging. Unta-untanya, yang penting sebagai hewan pengangkut di gurun pasir, terlalu berharga untuk disantap. Jadi dari manakah orang suku Badui dan Tuareg mendapat vitamin?
Salah satu jawabannya: mereka mendapat vitamin C ketika berada di kawasan oasis. Di sini terdapat cukup buah-buahan dan sayuran.
Dan di sini, kaum nomad mengambil persediaan makan bagi seluruh kafilah. Tidak jarang, potongan-potongan kurma diikutsertakan dalam bubur sorgum yang dimasak secara tradisional. Tapi kurma tidak mengandung vitamin C.
Itu berarti, kaum nomad tidak mendapat vitamin C cukup saat mengadakan perjalanan, walaupun mendapat cukup karbohidrat dari gurun pasir. Berarti mereka bisa hidup hanya dengan vitamin C yang tersimpan di tubuh.
Itu memang mungkin, karena mereka biasanya hanya mengadakan perjalanan selama dua pekan, dari satu oase ke oase berikutnya. Dalam perjalanan mereka hanya menggunakan unta jantan untuk mengangkut beban.
Vitamin C dari susu unta
Lain lagi halnya dengan penggembala unta, yang memiliki beberapa jenis ternak, misalnya di Kenya. Para penggembala bisa berpindah-pindah tempat selama berminggu-minggu dengan ternak mereka, karena mereka juga punya unta betina. Susunya bisa digunakan sebagai sumber pangan utama para penggembala. Itu membuat mereka tetap sehat, karena mengandung banyak vitamin C.
Selama ribuan tahun, begitulah cara manusia hidup di sejumlah kawasan ekstrem Bumi. Kawasan dengan kondisi alam ekstrem dan hidup yang berat. Tapi kekurangan vitamin belum pernah jadi masalah di sana. (ml/yp)
Mencegah Virus Corona dengan Vitamin C
Menjaga kesehatan dan membangun sistem kekebalan tubuh yang baik menjadi krusial di tengah situasi wabah. Tapi bagaimana caranya? Inilah buah dan sayuran kaya kandungan Vitamin C yang penting untuk tubuh.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Guenther
Banyak Konsumsi Buah dan Sayuran
Manusia tidak mampu memproduksi Vitamin C secara mandiri dan sebabnya memerlukan buah-buahan dan sayuran buat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Vitamin C dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti kiwi, jeruk, dan jeruk bali, tetapi juga tedapat dalam sayuran kecambah brussel, brokoli, dan paprika. Sayangnya, sayuran tersebut sensitif terhadap panas - jadi berhati-hatilah saat memasak
Foto: picture-alliance/Zoonar/S. Schnepf
Penting untuk Metabolisme Tubuh
Vitamin C tidak hanya penting bagi orang tua dan orang sakit saja. Fungsi biokimianya juga sangat penting bagi tubuh manusia. Meskipun tidak menyediakan energi bagi tubuh, Vitamin C adalah salah satu zat gizi mikro yang sangat penting untuk sel metabolisme dan daya tahan tubuh kita.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gabbert
Memerangi Radikal Bebas dalam Tubuh
Salah satu fungsi Vitamin C adalah sebagai antioksidan, yang dapat mengurangi kerusakan pada molekul dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal ini diproduksi selama proses metabolisme normal. Namun, zat berbahaya seperti tembakau dengan cepat menyebabkan stres oksidatif dan meningkatnya pembentukan radikal bebas. Ini juga meningkatkan kebutuhan akan Vitamin C.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Rothermel
Stroberi untuk Meningkatkan Aktivitas Enzim
Selain Vitamin C, kandungan buah stroberi ini juga berfungsi melindungi tubuh manusia dari radikal oksigen. Vitamin yang terkandung di dalamnya memainkan peranan penting dalam berbagai aktivitas enzimatik, seperti sintesis kolagen protein, yang ikut membentuk otot tendon, tulang, tulang rawan, dan kulit. Penyembuhan luka yang lambat dapat mengindikasikan kurangnya Vitamin C.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/A. Laule
Melindungi Diri dari Infeksi
Sebagai antioksidan, Vitamin C bertanggung jawab tidak hanya untuk melindungi sel dalam tubuh, tetapi juga melindungi tubuh saat infeksi, yakni dengan merangsang migrasi sel-sel kekebalan, yang dikenal sebagai neutrofil, ke lokasi infeksi, mempromosikan fagositosis - pembuangan limbah seluler - dan membunuh patogen.
Foto: picture-alliance/Panther Media/R. Tsubin
Kecukupan Lebih Baik Ketimbang kekurangan
Kekurangan akut Vitamin C dapat menyebabkan penyakit kudis. Gejala penyakit ini adalah penyembuhan luka yang lambat, memar dan disertai defoliasi rambut dan gigi, serta nyeri sendi. Untuk melindungi diri dari penyakit kudis hanya diperlukan sebanyak 10 miligram vitamin C setiap hari. Vitamin C juga mampu mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan stroke.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen
Dosis Vitamin C Harian yang Cukup
Menurut lembaga perlindungan konsumen di Jerman, asupan Vitamin C harian yang disarankan adalah 110 mg untuk pria dan 95 mg untuk wanita. Peneliti dari Oregon State University merekomendasikan 400 mg per hari untuk semua orang dewasa. Vitamin dalam jumlah tinggi tidak berbahaya. Jika terlalu banyak dicerna, tubuh akan secara otomatis membuang vitamin berlebih lewat urin. (fs/rzn)