Survei opini publik CSIS dan SAIL mengungkap lebih dari 42% orang Indonesia percaya disinformasi seputar pemilu 2024. Informasi salah ini antara lain: anggota KPU tidak netral hingga TKA Cina ikut memilih.
Iklan
Semakin mendekatnya pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar Rabu, 14 Februari 2024, lini masa media sosial kian dibanjiri narasi politik dari para kandidat. Informasi politik yang ada di layar gawai melalui media sosial bisa memuat misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Pemilik hak suara juga semakin rentan terhadap gangguan informasi dan percaya pada informasi yang salah. Hal ini terungkap dalam Survei Opini Publik: Proyeksi dan Mitigasi Gangguan Informasi Pemilu 2024.
Arya Fernandes, Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan bahwa hampir separuh responden yang diteliti oleh CSIS dan Safer Internet Lab (SAIL) masih percaya pada informasi salah, utamanya menyangkut Pemilu 2024.
"42,3% responden percaya pada gangguan informasi pemilu," terang Arya saat pemaparan Rilis Survei Opini Publik: Proyeksi dan Mitigasi Gangguan Informasi Pemilu 2024, di Jakarta.
CSIS dan SAIL melakukan survei mulai 4 September sampai 10 September 2023 dengan sampel sebanyak 1.320 responden yang tersebar di 34 provinsi, dengan tingkat margin of error sebesar kurang lebih 2,7%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Peneliti menguji informasi salah yang sudah terverifikasi sebagai berita salah atau palsu oleh Koalisi CekFakta. Informasi ini kerap dipaparkan secara berulang atau mempunyai pola yang jelas.
Arya pun membeberkan beberapa fakta salah yang ditanyakan kepada responden, seperti adanya pengelabuan jumlah pemilih, anggota KPU tidak netral, surat suara yang sudah dicoblos, pencurian surat suara, KTP palsu dalam pemilu, TKA Cina sebagai pemilih, hingga Pemilu 2024 ditunda.
Kandidat yang Berlaga di Pilpres 2024
Partai politik sudah mendaftarkan kandidat masing-masing untuk berlaga di Pemilihan Presiden 2024. Tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil bacapres sudah resmi terdaftar di KPU.
Foto: DIKA/AFP/Getty Images
Prabowo Subianto
Untuk ketiga kalinya Prabowo maju sebagai kandidat partai Gerindra dalam Pilpres. Menteri pertahanan di kabinet Jokowi saat ini, kalah dalam Pilpres 2014 dan 2019. Dalam survei terakhir, Prabowo masih berada di pemuncak tren elektabilitas mengalahkan dua bacapres lainnya. Walau begitu mantan danjen kopassus ini masih punya sandungan, faktor usia dan keterkaitannya dengan Orba dan keluarga Suharto.
Foto: Grandyos Zafna/Detik.com
Anies Baswedan
Mantan gubernur DKI ini diusung partai NasDem sebagai bacapres jauh hari sebelum dua kandidat lainnya diumumkan. Posisinya masih yang paling lemah, karena dua partai lain, PKS dan PD yang akan berkoalisi mendukung, masih maju mundur. Rekam jejaknya dari pilkada DKI 2017 yang dijuluki pilkada paling intoleran dan sejumlah kegagalan saat memimpin DKI Jakarta, makin memberatkan langkahnya.
Foto: Germain Hazard/DPPI/picture alliance
Ganjar Pranowo
Ketua PDIP Megawati Sukarnoputri sudah resmi mengumumkan gubernur Jawa Tengah ini sebagai bacapres partainya. Ganjar juga didukung satu partai lain yang duduk di DPR, PPP dan dua partai nonDPR, PSI dan Hanura. Sosok Ganjar cukup populer, namun baru-baru ini ia tersandung polemik Piala Dunia U-20, yang menurut beberapa lembaga survei berpengaruh secara signifikan pada tren elektabilitasnya.
Foto: Jafar Umar Zaman/REUTERS
Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD secara resmi ditunjuk oleh PDI-P sebagai bakal cawapres mendampingi capres Ganjar Pranowo pada pilpres 2024. Tahun 2019 lalu, nama Mahfud juga mencuat untuk jabatan capres, tapi dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Foto: Kemenko Polhukam RI
Muhaimin Iskandar
Ketua partai PKB yang biasa dipanggil Cak Imin ini juga sudah resmi didapuk sebagai bacawapres mendampingi capres Anies Baswedan. Rekam jejaknya bisa menjadi kendala meraih suara di kalangan NU pendukung Gus Dur, yang menilai ia merebut PKB dari pamannya. Juga kasus "Dus Durian" akan jadi batu sandungan mendulang suara.
Foto: Ajun Ally/Pacific Press/picture alliance
Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka (36), anak sulung presiden Joko Widodo, yang saat ini menjadi walikota Solo, pada menit terakhir pendaftaran paslon di KPU didapuk menjadi bacawapres. Gibran yang sebelumnya menyatakan tetap tegak lurus pada PDIP diusung oleh partai Golkar dan PAN untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024.
Foto: DIKA/AFP/Getty Images
6 foto1 | 6
Arya juga mengatakan bahwa dari hasil survei, penggunaan internet diduga meningkatkan paparan seseorang terhadap informasi sehingga mengalami keberlimpahan informasi. Hal ini memberi peluang lebih kepada seseorang untuk terpapar dan percaya akan gangguan informasi.
Tingginya tingkat kepercayaan terhadap misinformasi bisa berdampak buruk kepada demokrasi dan pemilu. "Mengurangi kepercayaan publik terhadap KPU dan Bawaslu. Mengurangi dukungan publik pada demokrasi," ujar Arya.
Pada kesempatan yang sama, Putri Alam, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, mengatakan bahwa sekitar 50 juta penduduk Indonesia terpapar literasi digital. Proses edukasi digital kepada publik memang telah rutin diselenggarakan, baik oleh pihak platform maupun pemerintah, untuk membekali warga sebelum berseluncur di dunia maya.
Iklan
Disinformasi era post-truth jelang Pemilu 2024
Terkait besarnya jumlah pemilih pemula dari kalangan Gen Z di Pemilu 2024 dan maraknya disinformasi, secara terpisah Wawan Heru Suyatmiko, Wakil Sekjen Transparency International Indonesia, mengatakan bahwa melek teknologi memang penting. Namun, ini harus dibarengi dengan kesadaran politik, yang menurutnya masih merupakan tanda tanya besar di Indonesia.
Pemilih pemula, menurutnya, perlu melek sejarah dan mempelajari rekam jejak tiap kandidat, baik itu untuk presiden, wakil presiden, maupun anggota dewan. Selain itu, ia menegaskan bahwa pemilih pemula juga harus terbuka dengan fakta yang ada, agar bisa terhindar dari mempercayai informasi pascakebenaran atau post-truth. Indonesia pun bisa mengambil pelajaran penting dari pemilu di Filipina mengenai hal ini, kata Wawan.
"Post-truth itu terjadi di Filipina. Ketika Bongbong, Ferdinand Marcos Junior, itu terpilih, mereka menggunakan post-truth, menghapus semua sejarah tentang bagaimana Ferdinand Marcos itu sangat otoriter. Dan benar, karena banyak pemilih pemula kena post-truth, selesai," kata Wawan kepada DW Indonesia.
"Track record itu menjadi penting, fakta sejarah itu menjadi penting. Siapa orang ini? Bagaimana komitmen antikorupsinya, komitmen hak asasi manusianya, komitmen demokrasinya. Komitmen demokrasi itu paling bisa nampak di mana? Di partai yang mengusung dia. Apakah partainya itu dinasti politik atau partainya itu sangat demokratis. Pemilih pemula juga harus mampu menilai, memilih partai yang mana yang demokratis."
"Untuk meng-counter semua post-truth yang ada, Gen Z harus lebih rajin lagi. Karena mereka melek teknologi, ya harusnya sadar politiknya lebih tinggi lagi. Apakah Gen Z mampu menanggung tanggung jawab itu? Harusnya mampu ya," ujarnya.
Kecerdasan Buatan: Akankah Robot Humanoid Menggantikan Manusia?
Robot yang dilengkapi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mengambil alih lebih banyak tugas dari manusia. Apa yang mampu dilakukan oleh mesin itu? Apakah mereka akan segera menggantikan manusia?
Foto: Stringer/AA/picture alliance
Einstein sebagai panutan
Perusahaan Hanson Robotics yang berbasis di Hong Kong mengembangkan robot mirip manusia dan dikenal dengan robotika yang dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI). Salah satu robot itu dinamakan "Profesor Einstein", terinspirasi dari fisikawan terkenal itu. Inovasi ini bertujuan agar pengetahuan dan humor Einstein dapat diakses oleh generasi mendatang.
Foto: Stringer/AA/picture alliance
Semirip mungkin dengan manusia
Untuk membuat robot yang bisa semirip mungkin dengan manusia, kulit nanoteknologi yang disebut Frubber digunakan dalam proses pembuatannya. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sistem operasi android yang menampilkan ekspresi wajah yang realistis. Nantinya perusahaan juga ingin memberikan robot kemampuan yang dimiliki manusia seperti cinta dan kasih sayang.
Foto: Stringer/AA/picture alliance
Robot Sophia: Seorang warga dan duta besar
Perusahaan Hanson Robotics menciptakan robot humanoid sejak 2007 dan berkembang pesat dalam 10 tahun dengan modelnya "Sophia", yang menjadi robot pertama dan sejauh ini satu-satunya yang memiliki kewarganegaraan. Setelah dirilis ke publik, Arab Saudi menjadikan robot itu sebagai warganya. "Sophia" juga bekerja untuk PBB sebagai "duta inovasi".
Foto: ISAAC LAWRENCE/AFP/Getty Images
Dari pencuci piring hingga penjelajah luar angkasa
Robot "Beomni" adalah robot serbaguna, yang menurut pabrikan AS Beyond Imagination, dapat digunakan dalam berbagai cara. "Beomni" mampu membuka botol, memberikan suntikan, sehingga dapat digunakan dalam bidang gastronomi dan bidang medis. Bahkan direncanakan akan mampu melakukan perjalanan ke luar angkasa untuk membantu membangun konstruksi luar angkasa.
Foto: YouTube/CNET
Seni yang dibuat oleh kecerdasan buatan
Robot humanoid tidak hanya bisa melakukan tugas-tugas praktis, mereka bahkan punya kemampuan artistik seperti halnya dengan "Ai-Da Robot." Robot humanoid dari Engineered Arts adalah seniman dengan wajah manusia dan lengan robot. Dikembangkan pada tahun 2019, "Ai-Da" adalah sistem seni robotik pertama di dunia. Dengan bantuan algoritme, robot ini bisa menghasilkan gambar, lukisan, dan pahatan.
Foto: Avalon/Photoshot/picture alliance
Asli dan palsu
Ini adalah foto ahli robot Jepang, Hiroshi Ishiguro, yang berdiri di samping robotnya "Geminoid", yang terlihat seperti saudara kembarnya. Ishiguro dianggap sebagai bintang pop dalam penelitian robotika Jepang dan telah membuat tiruan android untuk Menteri Transformasi Digital Jepang, Taro Kono. Robot Ishiguro sedang dalam serangkaian workshop di Amerika Serikat, tanpa sang pembuatnya.
Foto: Naoki Maeda/AP Photo/picture alliance
Rekan seperjuangan
Robot humanoid juga sedang dikembangkan di Jerman. Pada musim gugur 2022, "Lena" menyelesaikan uji coba di kantor. Robot perempuan buatan laboratorium penelitian Leap in Time Lab yang dilengkapi kecerdasan buatan ini bekerja bersama rekan manusia selama delapan minggu. Di akhir fase uji coba, Lena telah memperluas kosa katanya sedemikian rupa sehingga dia mampu memberikan presentasi.
Foto: Boris Roessler/dpa/picture-alliance
Ilmuwan dan pelopor AI memperingatkan akan bahaya
Semakin banyak tugas yang diambil alih kecerdasan buatan, semakin besar pembahasan tentang dimensi etis dari perkembangan ini. Geoffrey Hinton, yang dikenal sebagai "ayah baptis AI", takut kehilangan kendali atas AI dan memperingatkan "risiko serius bagi umat manusia". Banyak yang mungkin segera "tidak lagi mengenali apa yang benar," katanya. Hinton baru saja mengundurkan diri dari Google. (ha/)
Awal Oktober, produsen produk dan perangkat lunak antivirus Kaspersky mengeluarkan peringatan akan bahayanya peredaran konten deepfake menjelang pemilu. Deepfake adalah konten video dan suara yang telah dimanipulasi dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Seperti dikutip dari kantor berita Antara pada 9 Oktober 2023, Genie Sugene Gan, Kepala Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Kaspersky untuk Wilayah Asia-Pasifik, Jepang, Timur Tengah, Turki dan Afrika, mengatakan: "Ancaman digital berupa SMS, email phishing, video palsu, dan situs berbahaya harus diantisipasi pada musim pemilu di Indonesia tahun depan. Penting juga bagi masyarakat di sini untuk waspada terhadap konten berbahaya yang mungkin mereka temui secara online selama periode ini."
Antara juga menuliskan bahwa Kaspersky mengungkap ada permintaan signifikan akan pembuatan deepfake. Harga video deepfake per menitnya, menurut Kaspersky, berkisar antara 300 hingga 20.000 dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp4,7 juta hingga Rp316 juta.
Kasperski pun merilis tips dan trik untuk mengenali apakah sebuah video adalah deepfake atau bukan, seperti pergerakan mata dan ekspresi wajah yang tidak natural, serta tidak adanya emosi.(ae)