Survei: Jerman Paling Beruntung Dengan Pemberlakuan Euro
Nicole Ng
26 Februari 2019
Sebuah survei dari Center for European Policy menunjukkan Jerman mendapat keuntungan "yang paling besar" dari pemberlakuan euro. Sedangkan Italia dan Prancis mengalami penurunan kemakmuran selama 20 tahun terakhir.
Iklan
Jerman memperoleh hampir 1,9 triliun euro antara tahun 1999 dan 2017 sebagai hasil dari pemberlakuan mata uang bersama Eropa, euro, kata Center for European Policy (CEP) ketika memperkenalkan hasil penelitian terbarunya hari Senin (25/2). Lembaga tangki pemikir yang berbasis di Freiburg ini mengkaji serta mengevaluasi berbagai kebijakan UE.
Peneliti CEP Alessandro Gasparotti dan Matthias Kullas memperkenalkan hasil penelitian itu yang diberi judul "20 Tahun Euro: Pemenang dan Pecundang". Mereka menganalisis negara mana saja yang telah memperoleh keuntungan dari euro selama ini dan negara mana yang mengalami kerugian.
Penelitian itu menyebutkan, Jerman dan Belanda menjadi satu-satunya negara yang telah memperoleh keuntungan besar dari pemberlakuan euro. Di Jerman selama jangka waktu dua dasawarsa ini, mata uang baru itu menciptakan keuntungan rata-rata 23 ribu euro per penduduk. Secara keseluruhan Jerman meraup keuntungan sekitar 3 triliun euro.
Yunani pada awalnya juga memetik keuntungan, namun sejak 2011 menderita kerugian besar. Selama 20 tahun pemberlakuan mata uang euro, Yunani hanya bisa membukukan kenaikan 2 miliar euro, berarti keuntungan per kapitanya hanya 190 euro per penduduk.
Di luar Jerman dan Belanda, tren menunjukkan ada penurunan kemakmuran di negara-negara euro.
Daya saing jadi faktor penting
Salah satu alasan utama penurunan kemakmuran adalah daya saing internasional, kata penelitian itu.
Sebelum mata uang euro diperkenalkan, negara-negara dapat mendevaluasi mata uang mereka untuk membuat ekspor mereka lebih murah di pasar dunia. Ini membuat mereka jadi lebih kompetitif secara global dan merupakan alat yang sering digunakan untuk keluar dari kesulitan ekonomi.
"Masalah daya saing berbeda dari negara-negara zona euro masih belum terpecahkan," tulis para peneliti CEP Alessandro Gasparotti dan Matthias Kullas.
"Yunani dan Italia khususnya, saat ini sedang mengalami kesulitan besar karena mereka tidak dapat mendevaluasi mata uang mereka."
Mengukur dampak pemberlakuan euro
Studi ini bertujuan untuk mengukur efek euro dengan memisahkannya dari faktor-faktor lain seperti politik dan reformasi.
Masing-masing dari delapan negara yang disurvei dimasukkan ke dalam kelompok kontrol yang terdiri dari delapan negara lain dengan tren ekonomi yang sama, antara lain berdasarkan tingkat inflasi, output industri, tingkat impor dan ekspor.
Para peneliti kemudian mengekstrapolasi data ini ke dalam kasus masing-masing negara, jika mereka tidak bergabung dengan euro.
Angka-angka ini tidak mempertimbangkan faktor politik dan faktor eksternal lainnya. Meskipun para peneliti mengatakan metode ini "jauh lebih unggul dari metode lain," mereka juga mengatakan bahwa "kurangnya data empiris yang dapat diandalkan" membuat analisis tidak mudah dilakukan. (hp/na)
Ekspor Andalan Jerman
Ekspor Jerman ke mancanegara menyumbang lebih dari satu triliun Euro. Apa saja produk andalan ekspor Jerman?
Foto: picture-alliance/dpa/I. Wagner
Yang paling sukses : mobil
VW, BMW, Porsche dan Daimler….. menurut survei tahunan terbaru dari badan statistik Jerman, pada tahun 2015, kendaraan bermotor dan suku cadang kendaraan bermotor berkontribusi senilai 226 miliar Euro dalam pendapatan ekspor Jerman. Bahkan skandal peningkatan kesadaran lingkungan tak mengubah keberhasilan itu..
Foto: picture-alliance/dpa/I. Wagner
Mesin
Jerman adalah rumah para insinyur. Dalam peringkat industri ekspor Jerman, teknik mesin menduduki peringkat kedua. Penghasilan 169 miliar Euro yang tergantung pertumbuhan ekonomi dunia. Semakin rendahnya pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya investasi, maka permintaan atas mesin-mesin baru pun ikut turun tajam.
Foto: picture-alliance/dpa/DMG Moro Seiki/Thissen
Produk kimia
Produk kimia, terutama produksi pabrik Bayer dan BASF, berkontribusi hampir sepuluh persen dari pendapatan ekspor Jerman.
Foto: Bayer AG
Peralatan pengolahan data dan produk optik
Dengan pendapatan hampir 100 miliar Euro, eksportir industri ini bahkan berkontribusi lebih dari delapan persen ekspor Jerman. Banyak perusahaan Jerman menimba pengalaman dari beberapa generasi sebelumnya dan menghasilkan kualitas teknis yang lebih tinggi - seperti dioda laser dari Jenoptik AG ini (foto).
Foto: picture-alliance/dpa/Kasper
Peralatan listrik
Peralatan listrik yang tidak aman bisa berakibat fatal. Keahlian para pakar Jerman dalam memproduksi peralatan listrik mendorong ekspor Jerman di bidang ini. Misalnya kawat-kawat listrik untuk trem, dll. Produk mereka menyumbang enam persen dari pendapatan ekspor Jerman tahun 2015.
Foto: picture alliance/J.W.Alker
Produk farmasi
Industri farmasi Jerman memiliki reputasi yang baik di seluruh dunia. Jerman masih memetik manfaat dari banyaknya penemuan yang telah dibuat di negara ini sekitar 100 tahun yang lalu. Meskipun banyak hak paten yang telah berakhir, industri farmasi masih memperoleh pendapatan sekitar 70 miliar Euro dalam keberhasilan ekspor .
Foto: picture-alliance/dpa/P. Endig
Kendaraan khusus
Ini mengacu pada, misalnya, kendaraan dinas kota seperti kendaraan pengangkut sampah - truk dan bus. Dari produk ini, pada tahun 2015 sekitar 57 miliar Euro diperoleh Jerman dengan omset total ekspor hampir 1,2 triliun euro.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Logam
Biro pusat statistik Jerman mencatat, produk ekspor Jerman ynag menduduki peringkat ke tujuh adalah bahan "logam". Sebagai contoh, aluminium, yang dipakai antara lain, untuk membungkus coklat agar tetap segar. Ekspor logam Jerman tahun 2015 senilai sekitar 50 miliar Euro.
Foto: picture-alliance/dpa/Junos
Ekspor yang tak disukai
Senjata kapal selam atau tank Leopard "Made in Germany" sangat populer. Namun tak sedikit masyarakat yang merasa malu atas keberhasilan ekspor alat perang ini. Dan keberhasilan penjualan ekspor nomor 9 dan 10 dari sepuluh besar ekspor Jerman bukanlah kapal dan tank, melainkan produk makanan seperti permen karet dan produk plastik. Ed : Dirk Kaufmann (ap/yf)