1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Survei: Katolik Jerman Menolak Sikap Antiaborsi Vatikan

Darko Janjevic
10 Agustus 2022

Mayoritas umat Katolik Jerman tidak menyetujui Paus Fransiskus dan Vatikan yang mengecam keras tindakan aborsi, menurut survei yang dilakukan oleh majalah mingguan Katolik.

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus telah memodernisasi Gereja Katolik, tetapi tetap menentang keras tindakan aborsiFoto: Eric Gay/dpa/AP/picture alliance

Sebuah survei baru mengungkapkan kesenjangan besar antara Katolik Jerman dan para pemimpin gereja dalam hal aborsi. Survei, yang dilakukan oleh lembaga survei INSA Consulere atas nama majalah mingguan Katolik Jerman Die Tagespost, meminta para responden untuk merespons kalimat berikut: "Adalah baik bahwa paus dan Gereja berbicara menentang aborsi."

Hanya 17% dari umat Katolik yang disurvei mengatakan mereka setuju dengan itu, sedangkan 58% lainnya menentang.

Survei yang sama juga menunjukkan bahwa hanya 13% penganut Protestan yang mendukung pernyataan anti-aborsi. Lebih dari dua pertiga orang Protestan tidak setuju dengan komentar antiaborsi yang dibuat oleh Paus Fransiskus dan para pemimpin Katolik.

Lembaga survei menanyai total 2.099 orang pada akhir Juli dan awal Agustus.

Gereja berubah, tetapi hanya sampai titik tertentu

Paus Fransiskus telah menggerakkan Gereja Katolik ke arah yang lebih liberal sejak mengambil alih sebagai Paus pada 2013. Dia telah mengambil sikap keras terhadap para imam yang terlibat dalam pelecehan anak dan menghukum pemerintah Barat karena tidak menyambut para migran, menyerukan lebih banyak bantuan untuk orang miskin, dan lebih banyak lagi upaya pelestarian lingkungan.

Di depan umum, ia telah bekerja untuk mengurangi prasangka terhadap orang-orang LGBTQ, meyakinkan mereka bahwa Tuhan "tidak mengingkari anak-anakNya" dan mendukung serikat sipil sesama jenis.

Namun, pria berusia 85 tahun itu juga mengecewakan beberapa pendukungnya yang lebih liberal dengan menolak restu pernikahan sesama jenis. Dia juga menolak untuk beralih dari sikap tradisional Gereja tentang selibat bagi para imam, dan terutama, aborsi, yang dilihat Vatikan sebagai tindakan pembunuhan.

Sikap Paus tentang aborsi

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters bulan lalu, Paus Fransiskus menyatakan kembali pandangan kontroversialnya bahwa melakukan aborsi sama saja dengan mempekerjakan pembunuh bayaran.

"Pertanyaan moralnya adalah apakah benar mengambil nyawa manusia untuk menyelesaikan masalah? Apakah benar menyewa pembunuh bayaran untuk menyelesaikan masalah?" ujarnya.

Masalah aborsi bukan satu-satunya di mana Vatikan menghadapi penolakan dari Jerman. Kurang dari tiga minggu yang lalu, Gereja Katolik berbicara menentang gerakan Katolik Jerman progresif yang dikenal sebagai "Jalan Sinode", memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk menginstruksikan para pemimpin gereja tentang masalah moralitas dan doktrin.

Gerakan itu sebelumnya telah menyerukan untuk mengizinkan para imam menikah, perempuan menjadi diaken, dan pasangan sesama jenis mendapat restu Gereja.

(ha/pkp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait