Survei: Perlindungan Lingkungan Prioritas Utama Warga Eropa
30 November 2019
Warga Eropa menjadikan perlindungan lingkungan sebagai prioritas utama di tahun-tahun mendatang, menurut survei Bertelsmann Foundation. Diikuti perlindungan pekerjaan dan jaminan sosial.
Iklan
Dalam sebuah survei yang diterbitkan yayasan Bertelsmann-Stiftung di Jerman minggu ini, 40% responden dari 27 negara anggota Uni Eropa (UE) menyebut perlindungan lingkungan sebagai masalah yang paling mendesak. Diikuti oleh perlindungan pekerjaan dengan 34% dan jaminan sosial dengan 23%.
Untuk survei ini, Bertelsmann-Stiftung mewawancarai lebih 12 ribu responden dari 27 negara anggota UE, tidak termasuk Inggris. Studi ini juga secara khusus meneliti sikap responden di enam negara UE, yaitu Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, dan Polandia.
Survei menemukan, 49% responden di Jerman menginginkan perlindungan iklim menjadi prioritas utama pemerintahnya, sedangkan di Polandia dan Belanda 35% memandang perlindungan lingkungan sebagai topik terpenting, diikuti oleh Spanyol dengan 32%.
Keamanan pekerjaan dan biaya hidup
Ketika ditanya tentang masalah pribadi yang mereka hadapi, responden menyebut peningkatan biaya hidup yang sangat tinggi (51%). Di Prancis, yang beberapa waktu lalu digoyang aksi protes luas "rompi kuning", 61% responden menyebut lonjakan biaya hidup sebagai masalah terbesar. Namun di Jerman, hanya 44% yang berbagi pandangan itu.
"Melindungi lingkungan itu penting bagi warga Eropa, tetapi mereka juga khawatir tentang kenaikan biaya hidup," kata direktur studi, Isabell Hoffmann.
Selain Belanda, perlindungan pekerjaan dianggap sangat penting di empat negara: Italia (60%), Spanyol (40%) dan Prancis (40%). Responden di empat negara itu menganggap keamanan kerja sebagai isu terpenting. Sedangkan persentase warga Jerman yang menganggap keamanan pekerjaan sebagai masalah terpenting jauh lebih rendah daripada di negara Uni Eropa lainnya yang diwawancarai dalam survei.
Mengenai masa depan Uni Eropa sendiri, 90% responden survei ini percaya bahwa Uni Eropa akan terus ada, namun lebih dari sepertiga (35%) warga Eropa mengharapkan ada negara lain yang akan keluar seperti Inggris di masa depan.
Isu-isu lain yang dianggap penting oleh warga Eropa dalam studi ini meliputi kesehatan dan radikalisme politik.
"Bumi adalah hadiah Tuhan" - Saat Tokoh Islam Bicara Lingkungan
Deutsche Welle menggandeng Wahid Institute menggelar seminar Islam Ekologis. Di sana tokoh agama dari empat negara muslim terbesar membahas bagaimana menggerakkan agama sebagai motor perlindungan lingkungan.
Foto: DW/A. Tauqeer
Cinta Manusia, Cinta Alam
Meski potensinya berlimpah, hingga kini agama jarang dilibatkan dalam upaya melindungi lingkungan atau mitigasi dampak perubahan iklim. Sebab itu Deutsche Welle dan Wahid Institute menggelar seminar "Cinta Manusia, Cinta Alam" untuk mengajak tokoh agama agar membantu mengkampanyekan pesan-pesan lingkungan.
Foto: DW/A. Tauqeer
Temu Sapa Pegiat Lingkungan dan Tokoh Agama
Seminar ini tidak hanya mengundang tokoh agama, tetapi juga kaum muda yang selain mengembangkan solusi masalah lingkungan dengan pendekatan modern, juga giat mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan.
Foto: DW/A. Tauqeer
Agustina Iskandar, Direktur World Cleanup Day Indonesia
"Kita tidak punya planet B dan sebab itu kita harus bekerjasama melindungi lingkungan global. Kami senang ada banyak orang bergabung dan saling berbagi tanggungjawab kolektif ini."
Foto: DW/A. Tauqeer
Hayu Prabowo, Imam Masjid Ramah Lingkungan
"Islam mengajarkan kita untuk menjalankan kehidupan yang selaras dengan alam, di mana pemborosan sumber daya alam itu dilarang dan masjid seharusnya menjadi contoh bagi ajaran agama ini."
Foto: DW/A. Tauqeer
Ahmad Shabbar, Direktur GarbageCan, Pakistan
"Lingkungan yang sehat dan manusia-manusia baik saling membutuhkan satu sama lain, untuk bisa bertahan hidup. Praktik berkelanjutan dan perhatian yang lebih kepada lingkungan adalah kunci bagi masa depan yang lebih damai."
Foto: DW/A. Tauqeer
Tofiq Pasha, Aktivis Lingkungan Pakistan
"Lingkungan berarti Bumi yang biasa kita sebut sebagai ibu. Tapi kita tidak memperlakukannya sebagaimana seorang ibu. Dia sedang sakit. Kita harus merawatnya sebagaimana kita merawat ibu sendiri. Karena seperti seorang anak, nasib kita bergantung kepada alam, lingkungan dan kesehatan ibu Bumi. Lindungi dia, maka kita menjamin masa depan umat Manusia."
Foto: DW/A. Tauqeer
Abu Sayem, Dosen Agama Dunia di Universitas Dhaka
"Menurut Islam, keseimbangan ekologis sangat penting dan kita merupakan bagian darinya. Jika kita merusak salah satu bagian dari alam, kita sebenarnya sedang menghina sang Pencipta."
Foto: DW/A. Tauqeer
Debarati Guha, Pemred Asia Deutsche Welle
"Perlindungan lingkungan berada di jantung ajaran agama, terlepas dari benua dan peradabannya. Ada banyak ayat di dalam Al-Quran yang misalnya menyerukan pada manajemen air yang baik. Dan sebenarnya semua agama besar di dunia mengajarkan pemeluknya untuk merawat Bumi dengan cinta dan kasih sayang karena ia adalah hadiah dari Tuhan."
Foto: DW/A. Tauqeer
Mujtaba Hamdi, Direktur Eksekutif Wahid Foundation
"Allah mengirimkan kepada kita khalifah-khalifahnya dan tanggungjawab terbesar kita adalah melindungi alam sebagaimana dia diciptakan oleh Tuhan."