1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suu Kyi Rencanakan Lawatan Luar Negeri

18 April 2012

Pemimpin oposisi Myanmar Suu Kyi musim panas ini akan berkunjung ke Eropa. Dua kota penting yang akan dikunjungi Suu Kyi setelah menjalani masa tahanan adalah Oslo dan Oxford.

Myanmar's pro-democracy leader Aung San Suu Kyi attends a ceremony at National League for Democracy party head office in Yangon April 18, 2012. NLD held the ceremony to pay obeisance to the elderly members of the party in accordance with Myanmar traditions. REUTERS/Soe Zeya Tun (MYANMAR - Tags: POLITICS SOCIETY)
Aung San Suu KyiFoto: Reuters

Rencana kunjungan yang tertunda 21 tahun. Karena seharusnya, tahun 1991 Aung San Suu Kyi menerima hadiah Nobel perdamaian di ibukota Norwegia, Oslo. Tapi ketika itu, tokoh opoisisi Myanmar tersebut berada dalam tahanan rumah.

Hadiah Nobel Perdamaian diserahkan oleh Ketua Komite Hadiah Nobel Francis Sejersted di Oslo kepada dua putra Suu Kyi, Alexander dan Kim. Kini Suu Kyi merencanakan kunjungan ke Norwegia, bulan Juni mendatang. Minggu (15/04) Suu Kyi melakukan pembicaraan telefon dengan Menlu Norwegia Jonas Gahr Störe.

Nobel Perdamaian 1991 diserahkan kepada putra Suu Kyi, Alexander dan Kim ArisFoto: picture-alliance / Scanpix Knut Falch

Tokoh politik berusia 66 tahun itu juga akan berkunjung ke Inggris dan dengan demikian memenuhi undangan PM Inggris David Cameron. Pekan lalu Cameron mengunjungi Myanmar. Seorang jurubicara pemerintah di ibukota Yangun mengatakan, Suu Kyi sudah mengajukan permohonan paspor, tapi hingga kini belum mendapatkannya.

Perjuangan Politik dengan Pengorbanan Pribadi

Putri pahlawan pembebasan Birma, Jendral Aung San, tumbuh dewasa di India dan menempuh studi di Oxford, Inggris. Tahun 1988 Suu Kyi kembali ke Birma untuk merawat ibunya yang sakit. Pada saat itulah ia mengalami tergulingnya diktator militer Ne Win dan aktif secara politis. Tahun 1990 Partai Liga Nasional untuk Demokrasi NLD memenangkan pemilu dengan perolehan suara mayoritas 80 persen. Tapi NLD tidak pernah diperbolehkan memasuki parlemen.

Plakat Suu Kyi di depan markas besar Partai NLD (04/11/2010)Foto: picture-alliance/dpa

Lebih dari 15 tahun pemenang hadiah Nobel perdamaian Suu Kyi dipenjara atau menjalani tahanan rumah. Untuk keyakinan politiknya ia banyak berkorban secara pribadi. Tahun 1999 Suu Kyi menolak tawaran junta militer ketika itu untuk dapat mengunjungi suaminya yang sakit kanker Michael Aris, di Inggris. Pakar Tibet, Aris yang sebelumnya beberapa kali ditolak mengunjungi Myanmar oleh rezim militer, meninggal tahun 1999.

Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah November 2010, satu pekan setelah digelarnya pemilu yang diorganisir junta militer. Pada pemilihan parlemen susulan tanggal 1 April lalu, Aung San Suu Kyi memenangkan satu kursi di parlemen. Dan pekan depan tokoh oposisi Myanmar itu akan dilantik di ibukota baru Naypyidaw.

DK/AS/dpa/afp/rtr