Swedia dan Denmark Siapkan Paspor Digital Vaksinasi Covid-19
4 Februari 2021
Swedia hari Kamis (4/2) umumkan rencana pengembangan sertifikat digital vaksinasi corona yang bisa digunakan pada liburan musim panas tahun ini. Denmark sehari sebelumnya umumkan rencana serupa.
Iklan
Dengan peluncuran program vaksinasi di berbagai negara Eropa, Swedia dan Denmark merencanakan paspor digital vaksinasi Covid-19 untuk mengantisipasi musim liburan pada musim panas tahun ini.
"Proses internasional mengenai solusi teknis dan standar untuk bukti vaksinasi telah dimulai. Swedia perlu berpartisipasi," kata Menteri Kesehatan Lena Hallengren kepada wartawan dalam konferensi pers hari Kamis (4/2).
"Sertifikat digital itu akan memungkinkan Swedia mendokumentasikan orang yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19", kata Anders Ygeman, menteri pengembangan teknologi digital. "Sertifikat itu harus sejalan dengan aturan dan standar internasional dan memastikan perlindungan data pribadi", tambahnya.
Pemerintah di Stockholm berharap sertifikat vaksinasi digital itu sudah bisa diberlakukan mulai 1 Juni. Sertifikat itu bisa dijadikan bukti vaksinasi yang akan diperlukan oleh negara lain jika warga Swedia bermaksud menghadiri konferensi, festival musik, dan acara olahraga.
Beberapa otoritas dan lembaga negara, termasuk Badan Kesehatan Masyarakat dan Badan eHealth Swedia akan memimpin koordinasinya, bekerjasama dengan Asosiasi Otoritas Lokal dan Regional.
Badan Kesehatan Masyarakat Swedia juga ditugaskan untuk mengambil bagian proyek Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang ingin mengembangkan sertifikat digital vaksinasi Covid-19, sekaligus juga bekerjasama dengan Komisi Eropa.
Denmark lebih dulu umumkan paspor vaksinasi digital
Sehari sebelumnya, Denmark sudah mengumumkan rencana serupa. Paspor digital vaksinasi corona itu akan dikembangkan untuk memudahkan bisnis bangkit kembali. Warga yang telah mendapat vaksinasi bisa mendapat hak khusus melakukan perjalanan, mengunjungi restoran, atau menghadiri konferensi, festival musik dan acara olahraga.
Iklan
"Sangat penting bagi kami untuk dapat menghidupkan kembali aktivitas masyarakat Denmark dan perusahaan dapat kembali ke jalurnya. Banyak perusahaan Denmark adalah perusahaan global," kata Morten Bodskov, pejabat menteri keuangan negara itu.
Mulai akhir Februari, masyarakat bisa memeriksa status imunisasi mereka di sebuah situs internet, sedangkan paspor digital dan aplikasinya kemungkinan akan selesai tiga hingga empat bulan lagi.
"Ini adalah cahaya di ujung terowongan bagi banyak perusahaan," kata Brian Mikkelsen, kepala Kamar Dagang Denmark.
Daftar Negara Eropa yang Batasi Perjalanan Tak Penting di Masa Pandemi Corona
Berikut ini adalah negara-negara anggota Uni Eropa yang telah mengumumkan pembatasan perjalanan lebih ketat, mewajibkan tes lebih lanjut dan memperpanjang karantina untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: Alexander Farnsworth/picture alliance
Finlandia
Pemerintah Finlandia memberlakukan peraturan yang lebih ketat mulai 27 Januari bagi mereka yang memasuki negara itu. Semua pelancong harus mengikuti tes virus corona di perbatasan. Finlandia membatasi orang yang masuk dari semua negara Schengen dan hanya mengizinkan perjalanan penting seperti bekerja untuk pelayanan kesehatan dan darurat.
Foto: Vesa Moilanen/Lehtikuva/AFP/Getty Images
Denmark
Perjalanan wisatawan yang tidak penting ke Denmark saat ini menjadi sorotan di tengah tingkat infeksi yang tinggi. Hanya orang dengan alasan yang valid dan telah mengikuti tes virus corona dengan hasil negatif yang diizinkan masuk ke negara itu. Lockdown Denmark telah diperpanjang hingga 7 Februari 2021. Restoran hingga pub, serta fasilitas budaya dan rekreasi juga tetap ditutup.
Foto: picture-alliance/Zuma/Bildbyran/P. Arvidson
Swiss
Perbatasan Swiss dengan negara tetangga, negara Schengen, dan sebagian besar negara Uni Eropa tetap buka. Kedatangan orang dari beberapa negara dan wilayah yang diklasifikasikan "berisiko tinggi" harus dikarantina selama 10 hari setibanya di Swiss. Penerbangan dari Inggris dan Afrika Selatan telah ditangguhkan. Sejak 18 Januari, semua toko harus tutup, kecuali pemasok barang kebutuhan sehari-hari.
Foto: Imago Images/Geisser
Luksemburg
Wisatawan dari negara-negara Uni Eropa (UE) dan Schengen dapat memasuki Luksemburg tanpa perlu menunjukkan tes COVID-19 negatif sebelum masuk. Namun, perjalanan non-esensial dari sebagian besar negara ketiga ke Luksemburg dilarang hingga 31 Maret 2021. Semua toko, salon kecantikan, dan bioskop ditutup. Jam malam diberlakukan sejak pukul 21.00 hingga 06.00 pagi.
Foto: imago/alimdi
Republik Ceko
Keadaan darurat diberlakukan di seluruh negeri, ada batasan jam malam sejak pukul 21.00 hingga 05.00 pagi. Toko untuk kebutuhan sehari-hari tetap buka, tetapi tidak untuk toko non-esensial lainnya. Mulai 5 Januari, siapa pun yang memasuki Republik Ceko harus menjalani tes COVID-19. Negara ini tetap terbuka bagi mereka yang bepergian dari daerah berisiko rendah.
Foto: picture alliance/dpa
Norwegia
Norwegia mewajibkan aturan mengikuti tes COVID-19 pada 18 Januari lalu untuk para wisatawan. Setiap orang yang bepergian ke Norwegia harus dikarantina selama 10 hari. Masa karantina dapat dikurangi menjadi tujuh hari jika wisatawan telah menjalani dua tes COVID-19 negatif. Tes harus dilakukan pada hari pertama dan hari ketujuh setelah kedatangan.
Foto: picture-alliance/robertharding/J. Nix
Polandia
Mulai 1 Januari, wisatawan dari negara non-UE hanya dapat memasuki Polandia untuk perjalanan urusan penting. Perbatasan terbuka untuk wisatawan dari mayoritas negara UE. Semua yang datang ke Polandia harus mengisolasi diri selama 10 hari dengan beberapa pengecualian terkait dengan pekerjaan atau tempat tinggal di Polandia.
Foto: Beata Zawrzel/NurPhoto/picture alliance
Turki
Semua wisatawan berusia 6 tahun ke atas akan diminta untuk menunjukkan hasil tes PCR negatif sebelum mereka dapat memasuki Turki dan mungkin menjalani pemeriksaan kesehatan saat mereka tiba. Turki saat ini telah melarang penerbangan dari Inggris untuk mencegah penyebaran varian baru virus corona. Pusat perbelanjaan, pasar, restoran, dan salon kecantikan hanya buka dari jam 10 pagi hingga 8 malam.
Foto: picture-alliance/R. Hackenberg
Kroasia
Kroasia sementara waktu membatasi penyeberangan di perbatasan sejak 30 November lalu. Kroasia menggunakan sistem tingkatan infeksi COVID-19 yakni hijau, kuning dan merah untuk mengatur pembatasan perjalanan. Siapa pun yang datang dari negara UE di 'daftar hijau' dapat memasuki Kroasia tanpa batasan apa pun, asalkan mereka tidak menunjukkan gejala dan tidak berada di dekat orang yang terinfeksi.
Foto: picture-alliance/Zoonar/B. Hoyen
Swedia
Wisatawan dari sebagian besar negara anggota Uni Eropa, serta orang yang bepergian dari negara non-UE yang dibebaskan dari larangan masuk UE, tidak perlu mengikuti tes atau karantina setibanya di Swedia, jika mereka bebas gejala COVID-19. (ha/pkp)
Foto: Alexander Farnsworth/picture alliance
10 foto1 | 10
Perdebatan sengit di Uni Eropa
Denmark saat ini masih menerapkan lockdown ketat, yang mewajibkan ritel yang tidak penting harus ditutup, dan bar serta restoran hanya menyediakan makanan untuk dibawa pulang.
Tetapi prospek hak khusus untuk orang yang sudah divaksinasi serta upaya untuk mengembangkan sistem sertifikasi vaksinasi digital, justru memicu perdebatan sengit di Uni Eropa.
Komisi Eropa memang mengajukan proposal untuk sertifikat vaksinasi, tetapi mengatakan bahwa untuk saat ini, sertifikat tersebut hanya akan digunakan untuk tujuan medis.
Estonia baru saja mengumumkan, negara itu akan mencabut persyaratan karantina bagi orang-orang yang dapat menunjukkan sertifikat bahwa mereka telah divaksinasi.