Usai Pembakaran Alquran, Swedia Naikkan Level Ancaman Teror
18 Agustus 2023Dinas keamanan dalam negeri Swedia, SAPO, meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme ke level tertinggi kedua pada hari Kamis (17/08). Hal ini dilakukan menyusul serangkaian pembakaran Alquran dan aksi-aksi lain yang menentang kitab suci umat Islam di negara Skandinavia tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
"Alasan dari keputusan ini adalah memburuknya situasi terkait ancaman serangan terhadap Swedia dan penilaian bahwa ancaman itu akan tetap ada untuk waktu yang lama," ujar Kepala SAPO Charlotte von Essen di Stockholm.
Angkatan bersenjata Swedia juga mengatakan bahwa mereka menaikkan tingkat ancaman terorisme untuk operasi.
Swedia merupakan 'target yang diprioritaskan'
Von Essen menekankan bahwa ancaman serangan yang ditimbulkan oleh "aktor-aktor Islamis yang kejam" telah meningkat, tetapi tingkat kewaspadaan tidak dinaikkan karena adanya informasi tentang rencana tertentu.
"Swedia telah berubah dari dianggap sebagai target yang sah untuk serangan teroris menjadi target yang diprioritaskan," katanya.
Tindakan Islamofobia oleh kelompok-kelompok kecil di Swedia dan Denmark baru-baru ini memicu protes dan ancaman di beberapa negara berpenduduk mayoritas muslim.
"Kami tahu bahwa serangan teror yang direncanakan telah berhasil digagalkan," ujar Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pada akhir pekan lalu, al-Qaeda menyerukan serangan terhadap negara tersebut. Kejadian lainnya, sebuah bom molotov dilemparkan ke Kedutaan Besar Swedia di Beirut, meskipun tidak meledak.
Pada bulan Juli, Irak mengusir duta besar Swedia dan kedutaan besarnya di Baghdad diserang dan dibakar oleh umat Islam yang marah.
Pada hari Minggu (13/08), Kementerian Luar Negeri Inggris memperingatkan para pelancong bahwa "teroris sangat mungkin mencoba melakukan serangan di Swedia."
Swedia dan masalah penistaan agama
Swedia tidak memiliki undang-undang penistaan agama yang melarang pembakaran teks-teks agama. Kepolisian Swedia juga mengizinkan protes yang dilakukan oleh segelintir demonstran, dengan alasan kebebasan berbicara.
Meski mengakui perlindungan kebebasan berbicara dan berkumpul di bawah konstitusi Swedia, pemerintah mengecam keras penodaan terhadap Al-Qur'an.
Badan intelijen PET di negara tetangga Denmark mengatakan pada hari Kamis (17/08) bahwa pembakaran Al-Qur'an juga telah meningkatkan ancaman serangan di sana, tetapi mereka tidak memiliki rencana untuk meningkatkan tingkat kewaspadaan teror.
bh/ha (AP, AFP, dpa, Reuters)