1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikSwedia

Swedia Resmi Gabung NATO, PM Kristersson Kunjungi AS

8 Maret 2024

Swedia kini resmi jadi anggota ke-32 NATO. Komunitas diplomatik menyebutnya sebagai hari yang 'bersejarah'. Proses aksesi telah selesai, di mana PM Swedia serahkan dokumen akhir ke AS.

Upacara aksesi Swedia jadi anggota NATO
PM Swedia Ulf Kristersson kunjungi Washington, D.C., untuk serahkan dokumen akhir keanggotaan NATOFoto: Thomas Nilsson/TT/IMAGO

Setelah dua abad bersikap netral dan dua tahun diplomasi penuh, Swedia kini resmi menjadi anggota ke-32 Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Kamis (07/03), kata pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Swedia dan AS telah mengindikasikan sebelumnya bahwa proses tersebut akan diselesaikan pada Kamis (07/03) selama kunjungan Perdana Menteri (PM) Ulf Kristersson ke Washington.

"Kami akan berjuang untuk persatuan, solidaritas dan saling berbagi beban, serta akan sepenuhnya mematuhi nilai-nilai Perjanjian Washington: Kebebasan, demokrasi, kebebasan individu dan supremasi hukum. Bersama lebih kuat," tulis akun resmi PM Swedia dalam unggahannya di X.

Presiden AS Joe Biden juga menyampaikan bahwa dia merasa "terhormat untuk menyambut" Swedia sebagai anggota terbaru aliansi ini, seraya menambahkan bahwa keamanan trans-Atlantik akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Hari yang 'bersejarah' bagi aliansi NATO

Keanggotaan Swedia di NATO ini mulai berlaku setelah "instrumen keanggotaan" Swedia di NATO secara resmi diproses di Departemen Luar Negeri.

"Ini adalah momen bersejarah bagi Swedia. Ini juga hari yang bersejarah bagi aliansi. Ini adalah sejarah bagi hubungan trans-Atlantik," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken pada saat perayaan aksesi tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menulis di media sosial X bahwa "Aksesi Swedia membuat NATO lebih kuat, Swedia lebih aman, dan seluruh Aliansi lebih aman."

"Hari ini adalah hari yang benar-benar bersejarah. Swedia kini menjadi anggota NATO," kata Kristersson. "Kami akan mempertahankan kebebasan bersama dengan negara-negara yang paling dekat dengan kami, baik dari segi geografi, budaya dan nilai-nilai," tambahnya.

Bendera Swedia diperkirakan akan dikibarkan di markas besar NATO di Brussels, Belgia, pada Senin (11/03).

NATO berekspansi di bawah bayang-bayang invasi Rusia ke Ukraina

Pemimpin Rusia Vladimir Putin membenarkan perangnya di Ukraina dengan mengklaim bahwa NATO telah berjanji kepada Rusia bahwa pihaknya tidak akan berekspansi setelah Perang Dingin. Perjanjian semacam itu tidak pernah dibuat.

Blinken mengatakan bahwa beberapa pihak telah memperkirakan Swedia dan Finlandia akan bergabung dengan aliansi ini, sebelum Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 lalu. Tahun lalu, Finlandia juga telah resmi bergabung dengan NATO.

"Tidak ada contoh yang lebih jelas daripada hari ini tentang bencana strategis yang disebabkan oleh invasi Putin ke Ukraina bagi Rusia," kata Blinken.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Swedia kini "lebih terlindungi dari kejahatan Rusia." Ukraina mengajukan permohonan untuk menjadi anggota NATO pada tahun 2022, namun jadwal keanggotaannya belum ditentukan.

Pada malam perayaan, Biden menyampaikan pidato kenegaraan terakhir dalam masa jabatannya, di mana PM Kristersson bergabung dengan Ibu Negara Jill Biden di ruang pertemuan.

Swedia akhiri dua abad ketidakselarasan

Meskipun secara militer Swedia telah menjalin hubungan dengan AS dan anggota Uni Eropa, tapi Swedia belum pernah terlibat dalam perang sejak konflik Napoleon pada awal abad ke-19, dan tetap netral dalam kedua perang dunia pada abad ke-20.

Namun, setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Swedia bergabung dengan negara tetangga Nordik, Finlandia, untuk mengajukan keanggotaan di NATO.

Meskipun Finlandia yang berbagi perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia, disambut baik ke dalam aliansi itu pada April 2023, pencalonan Swedia terhenti karena perselisihan diplomatik dengan anggota NATO lainnya, Turki, yang menuntut Stockholm untuk menindak orang-orang di Swedia yang sebagian besar merupakan warga Kurdi, di mana telah lama dianggap sebagai militan oleh negara Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian menuntut tindakan setelah para pengunjuk rasa menggunakan undang-undang liberal Swedia tentang kebebasan berekspresi untuk membakar salinan Al-Qur'an.

Hambatan lebih lanjut ditimbulkan oleh Hungaria, dimana PM nasionalis Viktor Orban telah membanggakan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menjadi duri dalam daging bagi upaya-upaya Barat untuk mendukung Ukraina.

Latihan NATO: Swedia sudah terlibat

Latihan Respons Nordik NATO kini sedang berlangsung di Swedia utara, Norwegia, dan Finlandia, di mana melibatkan setidaknya 20.000 tentara NATO dari 13 negara, termasuk marinir Swedia.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev, sekutu utama Presiden Vladimir Putin, mengatakan pada Kamis (07/03) bahwa latihan ini tampak seperti latihan konfrontasi bersenjata dengan Rusia. Menurut kantor berita Interfax, dia menyebutnya "destabilisasi" dan mengatakan bahwa latihan itu "meningkatkan ketegangan."

Sebagai anggota NATO, Swedia, dengan kapal selam dan jet tempur Gripen yang canggih, akan menjadi penghubung penting antara Atlantik dan negara-negara Baltik.

Baru-baru ini, sebuah jajak pendapat oleh lembaga penyiaran Swedia, SR, mengatakan bahwa sebagian besar warga Swedia percaya bahwa negara itu telah berkorban terlalu banyak untuk bergabung dengan NATO, di mana lebih dari tiga perempatnya percaya bahwa NATO akan meningkatkan keamanan negara itu.

Rusia mengatakan akan mengadopsi teknik militer yang tidak disebutkan dan tindakan balasan lainnya sebagai tanggapan atas bergabungnya Swedia ke dalam aliansi tersebut.

 

kp/rs (Reuters, dpa, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait