1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialEropa

Swiss Bantah Kaburnya Ratusan Turis Inggris dari Karantina

5 Januari 2021

Laporan tentang ratusan turis Inggris yang kabur dari karantina di Swiss di tengah kekhawatiran akan varian baru virus corona, menjadi berita utama di seluruh dunia. Sekarang keraguan atas laporan tersebut muncul.

Resor ski Verbier, Swiss
Resor ski Verbier, Swiss, jadi destinasi favorit turis asal InggrisFoto: Fabrice Coffrini/AFP/Getty Images

Keraguan muncul, apakah ratusan turis Inggris yang berlibur di resor ski Verbier, Swiss, memang tidak mematuhi perintah karantina? Berita ini beredar luas di media global pada akhir Desember silam.

Diberitakan sedikitnya 200 wisatawan asal Inggris kabur untuk menghindari perintah karantina otoritas setempat. Perintah ini dipicu atas  penemuan varian baru virus corona yang lebih cepat menular di Inggris.

Seorang pejabat pariwisata di kota Bagnes, Canton Valais, sekarang menyangkal peristiwa itu, mengatakan bahwa hanya ada belasan turis yang mungkin meninggalkan kota - dan bahwa mereka tidak tahu kepada siapa perintah karantina ditujukan.

Di seluruh dunia, warga Inggris diperintahkan segera menjalani karantina ketika negara-negara berjuang untuk mencegah penyebaran varian baru virus corona.

Sebelumnya, laporan media lokal mengatakan operator hotel di Verbier mengumumkan peringatan ketika tamu Inggris check-out di tengah malam dan makanan yang ditinggalkan di depan kamar mereka ditemukan tidak tersentuh di pagi harinya.

Data kasus COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di dunia

Muncul keraguan atas jumlah turis yang disebut melarikan diri

Direktur pariwisata Verbier, Simon Wiget, mengatakan kepada kantor berita dpa Jerman pada hari Senin (04/01) bahwa dia tidak percaya ratusan wisatawan asal Inggris telah melarikan diri. Hal ini bertentangan dengan angka sebelumnya yang diberikan oleh operator resor ski di sana. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang tidak pernah memiliki angka resmi tentang jumlah warga Inggris di wilayah tersebut yang diberlakukan perintah karantina.

Swiss menghentikan penerbangan dari Inggris pada 20 Desember dan orang Inggris diminta untuk menjalani karantina selama 10 hari, yang berarti bahwa menjelang Natal menjadi puncak masa isolasi.

Wiget mengatakan dia tidak percaya bahwa 200 dari 370 turis asal Inggris yang mendapat perintah karantina telah melarikan diri; angka yang diberikan oleh juru bicara kota Bagnes, Jean-Marc Sandoz pada saat itu, yang mengutip pelaku bisnis perhotelan dan operator tur. Namun, masa jabatannya sebagai juru bicara kota telah berakhir pada 31 Desember, dan sejak itu dia menolak berkomentar.

Kebingungan dan saling tuduh

Tidak jelas berapa banyak warga Inggris yang masih berada di Verbier, berapa banyak dari mereka berada di sana pada saat varian baru virus corona diidentifikasi, berapa banyak yang mendapat perintah karantina tersebut, dan apakah mereka mematuhinya atau tidak.

Wiget mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana kekeliruan komunikasi tentang puluhan orang Inggris yang melarikan diri itu terjadi, tetapi ia menekankan bahwa pada akhirnya tanggung jawab berada pada otoritas lokal dan regional bukan operator pariwisata.

"Saya tidak memiliki informasi apa pun tentang apakah orang-orang dari Inggris tidak menghormati persyaratan karantina atau pergi secara ilegal," kata Wiget kepada dpa, menambahkan bahwa "beberapa orang menghormati peraturan dan yang lainnya tidak - tetapi tidak berarti semua dari kelompok (wisatawan) tersebut adalah pelanggar hukum. "

rap/pkp (dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait