Referendum Swiss Setuju Perjanjian Dagang dengan Indonesia
8 Maret 2021
Mayoritas tipis pemilih Swiss pada hari Minggu (07/03) mendukung kesepakatan perdagangan bebas dengan Indonesia. Keputusan ini membuka pasar yang potensial dengan negara terpadat keempat di dunia tersebut.
Iklan
Kontroversi seputar keberlanjutan impor minyak sawit Indonesia menimbulkan kekhawatiran yang cukup serius di Swiss hingga memicu pemungutan suara atas perjanjian tersebut. Namun referendum yang berlangsung pada hari Minggu (07/03), menghasilkan 51,7 persen publik menyetujui kesepakatan perdagangan bebas Swiss dengan Indonesia.
Para pendukung menyuarakan kelegaannya terhadap hasil referendum tersebut, tetapi mereka juga berharap kesepakatan ini harus lebih memperhatikan masalah lingkungan di masa depan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, seluruh tarif akan dihapus secara bertahap dari hampir semua ekspor terbesar Swiss ke Indonesia. Sementara Swiss akan menghapus bea masuk atas produk industri Indonesia. Siapa pun yang mengimpor minyak sawit Indonesia harus membuktikan bahwa minyak tersebut memenuhi standar lingkungan dan sosial tertentu.
Minyak sawit adalah bahan utama berbagai produk, mulai dari makanan hingga kosmetik. Namun di sisi lain, penggunaan minyak sawit telah lama menjadi kontroversi.
Para ahli lingkungan mengatakan hal itu mendorong deforestasi, mengingat dalam beberapa dekade terakhir sebagian besar hutan hujan ditebangi untuk dijadikan perkebunan sawit.
Upaya Dunia Kembalikan Hutan yang Hilang
Hutan mencakup sekitar sepertiga dari luas daratan di dunia. Namun, selama beberapa dekade, hamparan tersebut telah banyak berkurang. Banyak negara akhirnya melakukan berbagai upaya mengembalikan pohon-pohon yang hilang.
Foto: picture-alliance/dpa/All Canada Photos
Cina
Beijing telah meningkatkan upaya untuk menanam miliaran pohon di seluruh kota di Cina, terutama wilayah bagian utara yang terancam seperti gurun. Pemerintah telah berjanji untuk meningkatkan luas hutan hingga 30% sampai tahun 2050. Meskipun, data dari World Bank mengatakan hanya ada 22% peningkatan luas hutan. Para kritik berkata bahwa spesies asing dan pertanian monokultur mengancam sumber air.
Foto: picture-alliance/dpa/Xinhua News Agency
Irak
Di Irak, hujan yang terbatas, menurunnya permukaan air, kenaikan suhu yang tinggi dan situasi keamanan yang tidak stabil dapat memperburuk penggurunan. Terinspirasi dari teknik yang dipakai di Cina, Irak memakai kotak jerami untuk menahan tanah dan menyediakan dasar untuk rumput, tanaman yang lebih besar. Para ahli berharap upaya ini dapat menahan bukit pasir.
Foto: picture-alliance/dpa/Photoshot/K. Dawood
Niger
Niger telah mengambil langkah yang berbeda. Petani lokal membantu penghijauan kembali seluas 50.000 kilometer persegi dengan berbagai tumbuhan lokal dan teknik menumbuhkan pohon dari akar yang sudah ada. Teknik ini dikembangkan oleh ahli agronomis dari Austalia, Tony Rinaudo yang telah diakui oleh Right Livelihood Award pada tahun 2018.
Foto: CC / vodkamax
Burkina Faso
Salah satu program PBB, yakni REDD+ kini membantu petani dalam upaya menanam pohon dengan skala yang besar, hingga lebih dari 300.000 hektar tanah untuk membantu mitigasi penggurunan di Burkina Faso. Hutan-hutan di Burkina Faso terancam karena perluasan peternakan dan pertumbuhan penduduk.
Foto: picture alliance / Roberto Nistri
India
Upaya penanaman pohon menjadi upaya yang sangat besar di India, negara yang hampir 30% tanahnya mengalami degradasi karena peternakan, urbanisasi, dan penggurunan. Warga India telah bergabung dalam kampanye untuk memecahkan rekor dengan menanam ribuan juta bibit. Pemerintah berjanji untuk mengembalikan 26 juta hektar tanah pada tahun 2030.
Foto: picture-alliance/AP/R. Kumar Singh
Peru
Hutan hujan Amazon terancam karena peternakan, ekstraksi sumber daya dan kebakaran yang terjadi pada tahun 2019. Deforestasi di Brasil mengalami kenaikan hingga ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade tahun lalu. Di negara tetangga Peru, upaya reboisasi menargetkan lahan yang rusak oleh penambangan emas ilegal, serta situs arkeologi Machu Picchu, yang berisiko longsor dan kebakaran hutan.
Foto: picture-alliance/dpa/AP Photo/R. Abd
Australia
Kebakaran hutan yang terjadi di Australia memusnahkan seperlima hutan dan membunuh sekitar 1 miliar hewan. Pada bulan Desember, World Wide Fund for Nature meluncurkan rencana untuk "menyelamatkan dan menumbuhkan" 2 miliar pohon pada tahun 2030. "Solusi ini dapat dicapai dengan melindungi pohon yang ada, memungkinkan hutan yang ditebang untuk beregenerasi dan menanam pohon baru," kata WWF.
Seorang veteran penanam pohon dari Kanada telah melakukan reboisasi selama beberapa dekade di lahan pribadi dan publik. Undang-undang mewajibkan industri kehutanan untuk menanam kembali setelah tebang habis. Dalam kampanye pemilihan 2019, Perdana Menteri Justin Trudeau berkomitmen untuk menambah 2 miliar pohon selama dekade berikutnya.
Foto: picture-alliance/dpa/All Canada Photos
Inggris
Di Inggris utara, pohon-pohon hanya menutupi 7,6% dari pedesaan. Tapi Hutan Utara baru akan dibentuk dari Liverpool barat ke Hull timur selama 25 tahun ke depan. Hal ini mengikuti keberhasilan Hutan Nasional yang berada lebih jauh ke selatan. Diharapkan dengan lebih banyak pohon akan membantu meringankan perubahan iklim, mengurangi banjir dan menciptakan lapangan kerja.
Foto: picture-alliance/dpa/Loop Images
Jerman
Pada KTT hutan nasional September lalu, Berlin mencurahkan € 800 juta (sekitar 13 triliiun rupiah) untuk membantu merawat dan mengisi kembali pohon-pohon di seluruh Jerman, yang telah menderita akibat cuaca panas dan kering, juga serangan kumbang. Pakar kehutanan sedang mencari spesies asli yang kuat yang dapat beradaptasi dengan perubahan iklim Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Pförtner
Indonesia
Penebangan liar menjadi masalah bagi Indonesia selama bertahun-tahun. Selain karena praktik industrialisasi, kondisi hutan kini memburuk karena lemahnya penegakan hukum. Hal ini membuat Yayasan Lindungi Hutan Indonesia menginisiasi upaya menanam lebih dari 50.000 pohon di beberapa wilayah di Indonesia. Tak hanya itu, WWF-Indonesia juga ikut serta dalam penanaman lebih dari 127.000 bibit mangrove.
Foto: CC BY 2.0/Ron from Nieuwegein
Rumania
Penebangan liar yang meluas - sebagai akibat dari perusahaan kayu dan pembuat furnitur di Eropa Barat - menghancurkan beberapa hutan di Eropa. Menurut Greenpeace, Rumania kehilangan sekitar 3-9 hektar hutan per jam karena perusahaan kayu yang tidak jujur. Pada awal 2020, Kementerian Lingkungan Hidup mengumumkan rencana untuk menanam kembali lebih dari 1.000 hektar hutan yang terkena dampak ini.
Foto: picture-alliance/dpa/imageBROKER
12 foto1 | 12
Meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia
Kesepakatan perdagangan bebas dengan Indonesia memiliki pengecualian khusus pada produk pertanian, guna melindungi produksi minyak bunga matahari dan minyak rapeseed Swiss.
Untuk minyak sawit, bea cukai tidak akan dihapus tetapi justru dikurangi antara 20 - 40 persen, dengan volume yang dibatasi hingga 12.500 ton per tahun.
Perjanjian tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia, meskipun hanya menjadi mitra ekonomi ke-44 Swiss dan pasar ekspor terbesar ke-16 di Asia. Pada tahun 2020, ekspor Swiss ke Indonesia hanya berjumlah 498 juta franc Swiss (Rp 7,6 triliun).
Iklan
Keuntungan bagi Swiss
Swissmem, asosiasi nasional yang mewakili industri teknik, mengatakan kesepakatan itu akan "sangat memudahkan akses perusahaan Swiss ke pasar yang menjanjikan."
Persetujuan ini menjadi yang pertama kalinya bagi para pemilih Swiss memberikan suaranya secara langsung terkait perjanjian perdagangan bebas. Petani anggur organik Willy Cretegny yang mempelopori kampanye pemungutan suara, mengatakan kepada penyiar RTS bahwa "perdebatan tentang prinsip perdagangan bebas" sekarang terbuka.
Anggota parlemen Partai Hijau Leonore Porchet mengatakan, partainya akan berkampanye menentang keras kesepakatan berikutnya yang sedang direncanakan dengan blok perdagangan Mercosur Amerika Selatan.