Menteri Susi Pudjiastuti dan Presiden Joko Widodo memerintahkan penenggelaman tiga kapal nelayan Vietnam. Kapal-kapal itu ditangkap ketika melakukan penangkapan ikan illegal di perairan Indonesia.
Iklan
Tiga kapal Vietnam itu ditenggelamkan dengan cara ditembak dan dibom di perairan Anambas, Kepulauan Riau, hari Jumat lalu (05/12).
"Kita tenggelamkan tiga kapal Vietnam di Tarempa. Kapal itu cukup besar," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta
Presiden Jokowi menerangkan, penenggelaman kapal yang mencuri ikan di perairan Indonesia bukan soal gagah-gagahan, tapi sebagai upaya menjaga kedaulatan laut Indonesia.
"Kita akan ukur secara objektif, apakah setelah penenggelaman kapal asing ini hasil tangkapan nelayan kita meningkat, ekspor kita meningkat, dan kesejahteraan nelayan meningkat," tulis Jokowi di akun Facebooknya.
Syok terapi
Dalam wawancara dengan harian The Wall Street Journal, Jokowi mengatakan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia akan diperlakukan sama, yaitu ditangkap dan jika perlu ditenggelamkan.
Konsumsi Ikan Global Melonjak
Organisasi Pangan dan Pertanian FAO mengeluarkan laporan 'Situasi Perikanan Dunia dan Akuakultur.' Konsumsi ikan global melonjak, yang menurut FAO turut berkontribusi bagi penangkapan ikan tanpa aturan.
Foto: imago/McPHOTO
Pertumbuhan Tanpa Henti
Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian FAO menganalisa data industri perikanan global. Laporan ini menemukan bahwa konsumsi ikan per kapita kini berada pada tingkat tertinggi. Rata-rata warga dunia melahap 19,2 kilogram ikan pada tahun 2012, naik dari 9,9 kilogram per tahun pada era 60-an.
Foto: Khaled Desouki/AFP/Getty Images
Sumber Pangan Penting
Ikan adalah sumber protein penting bagi diet manusia. Porsi ikan 150 gram dapat memberikan hingga 60 persen kebutuhan protein harian warga dewasa. Di negara-negara padat penduduk, di mana tingkat asupan protein tergolong rendah, ikan menjadi sumber gizi yang berguna.
Foto: Fotolia/joemakev
Pasifik Naik, Mediterania Turun
Meski konsumsi ikan cenderung naik, tingkat penangkapan ikan global di laut lepas tidak terlalu menanjak. Sebagian Samudera Pasifik masih menjadi lokasi penangkapan ikan terbanyak, sementara panen ikan di bagian utara Samudera Atlantik dan Laut Mediterania menurun. Sebaliknya, penangkapan ikan di sungai dan danau naik tajam, meski masih kurang dari 13 persen industri perikanan global.
Foto: Getty Images
Booming Menangkap Tuna
Penangkapan tuna dan spesies mirip tuna jumlahnya sekitar 7 juta metrik ton tahun 2012, menurut laporan FAO. Namun akibat penangkapan ikan secara berlebihan, sejumlah spesies seperti tuna sirip biru selatan terancam punah. Udang juga popularitasnya meningkat di kalangan konsumen tahun 2012, dengan laju konsumsi kini berada pada tingkat tertinggi.
Foto: picture-alliance/dpa
Akuakultur Berjaya
Juga dikenal sebagai budidaya perairan, akuakultur berarti pemeliharaan organisme perairan seperti ikan, krustasea, atau tanaman air. Akuakultur melibatkan kultivasi populasi air tawar atau air laut di bawah pengontrolan kondisi baik di darat maupun lautan, ketimbang memanen hewan liar. Industri global ini sekarang bernilai 144,4 miliar Dolar per tahun.
Foto: Philipp Manila Sonderegger
Cina: Pemimpin Dunia
Cina bertanggung jawab atas sebagian besar pertumbuhan konsumsi ikan dunia, akibat ekspansi besar-besaran industri perikanannya terutama menggunakan akuakultur. Negeri ini membudidayakan sekitar 43,5 metrik ton ikan dan 13,5 juta metrik ton alga air tahun 2012. Tren ini kemungkinan besar berlanjut: Laju konsumsi ikan Cina pada tingkat domestik juga meningkat.
Foto: AP
Pemain Baru, Teknologi Baru
Sementara Cina terdepan dalam hal akuakultur, negara-negara seperti Chile dan Mesir kini menjadi produsen ikan besar, kerap memakai teknik baru. Brasil juga meningkatkan output akuakultur mereka. Lahan budidaya perairan di daratan memiliki keuntungan: kalau diatur dengan benar, pada saat yang bersamaan juga bisa dipakai menanam sayuran atau buah-buahan, melalui proses yang disebut akuaponik.
Foto: ECF/Efficient City Farming
Masalah Penangkapan Ikan Berlebihan
Penangkapan ikan secara berlebihan terjadi apabila ikan yang ditangkap lebih banyak dari populasi yang bisa menggantikan melalui reproduksi alamiah. Salah satu negara yang terkena dampak terparah adalah Thailand. Penangkapan ikan berlebihan menyebabkan stok ikan menyusut di Laut Cina Timur. Hampir tidak ada kontrol terkait ukuran jala dan teknik menangkap ikan terhadap nelayan Cina.
Foto: picture-alliance/dpa
Hiu Terancam
Dalam dua dekade terakhir, penderitaan ikan hiu terus mendapat sorotan publik dan pembuat kebijakan dunia. Setelah memuncak tahun 2000, laju penangkapan hiu kini menurun. Para penulis laporan FAO mengatakan bahwa ini didorong dua faktor: meningkatnya upaya konservasi dan fakta bahwa jumlah hiu di alam bebas yang bisa ditangkap telah berkurang.
Foto: picture-alliance/dpa
Ancaman Besar Tingkat Global
Para penulis laporan FAO menyimpulkan bahwa penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tanpa aturan, disebut 'IUU fishing' menjadi ancaman bagi wilayah penangkapan ikan, ekosistem dan perekonomian global. IUU fishing acapkali terjadi ketika kapal nelayan bergerak ke perairan terlarang. Dengan mengeksploitasi wilayah ilegal, kuantitas dan kualitas tangkapan nelayan lokal juga berkurang.
Foto: imago/McPHOTO
10 foto1 | 10
"Setiap hari sekitar 5400 kapal ada di perairan kami. Dan 90 persennya ilegal", jelas Jokowi. "Jadi untuk memberikan syok terapi, kami menenggelamkannya".
Diiringi tim media yang meliput, TNI Angkatan Laut menenggelamkan tiga kapal nelayan Vietnam yang tertangkap bulan lalu. Para nelayan Vietnam dibawa dan disuruh menyaksikan penenggelaman kapal itu.
Jokowi menegaskan, semua negara yang melakukan pencurian ikan akan mendapat perlakuan sama. "Ini laut kita, ini teritori kita", tandasnya. "Hukumnya seperti itu. Kita harus menghormati hukum".
Vietnam ingatkan nelayannya
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang mengatakan, pihaknya sudah menghubungi Jakarta dan mengimbau agar para nelayan Vietnam diperlakukan sewajarnya, "sesuai dengan hukum internasional dan berdasarkan semangat kemanusiaan".
Vietnam "selalu mengingatkan nelayannya untuk benar-benar menaati peraturan negara lain dan tidak melakukan kegiatan illegal di perairan negara lain", tambahnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, Indonesia akan bersikap tegas menangani aksi pencurian ikan di wilayahnya.
"Sejak sepuluh tahun terakhir, saya jadi saksi bagaimana tindakan illegal ini menghancurkan bisnis perikanan kita", kata Menteri Susi.
Setiap tahunnya, Indonesia diperkirakan menderita kerugian senilai US$ 20 miliar karena pencurian ikan.