Konflik Suriah dan dampaknya akan terus membayangi dunia pada tahun 2016. Selain itu efek El Nino akan memicu kelaparan di banyak negara Afrika. Tahun 2016 dunia masih akan membara.
Foto: Fotolia/Photosani
Iklan
Konflik Suriah dan krisis di Timur Tengah secara keseluruhan akan tetap jadi agenda utama politik dunia di tahun 2016. Sementara efek fenomena iklim El Nino diramalkan akan memicu kelaparan di banyak negara Afrika.
Thomson Reuters Foundation menghimpun prediksi tahun 2016 dari 15 organisasi bantuan terkemuka dunia. Kesimpulannya, 2016 dunia masih akan membara. Krisis Suriah akan terus memanjang hingga 2016. Selain konflik berupa perang saudara dan perang melawan Islamic State -ISIS akan terus menelan korban jiwa. Juga krisis pengungsi akan tetap menghantui Eropa, yang gagal menanggapi serius masalah ini.
Perang dan krisis pengungsi akan tetap cekam SuriahFoto: picture alliance/dpa/RIA Novosti
Krisis humaniter tidak hanya melanda pengungsi Suriah, tapi juga warga banyak negara Timur Tengah dan tanduk Afrika. Konflik di Yaman dan Tanduk Afrika yang masih dibakar api perang sudara pada akhir 2015 seolah terlupakan. Juga aksi kekerasan di sejumlah negara Afrika, tidak lagi jadi sorotan dunia.
El Nino picu kelaparan dan konflik
Selain masalah yang dipicu oleh manusia, fenomena iklim El Nino juga diramalkan akan jadi tema penting di tahun 2016. El Nino yang memicu kemarau berkepanjangan terutama akan melanda sejumlah negara di Afrika. Dampaknya adalah gagal panen dan munculnya bencana kelaparan dan wabah penyakit.
El Nino akan picu kemarau panjang, gagal panen dan bencana kelaparanFoto: picture-alliance/dpa/F. Malasig
Kawasan luas di Afrika Timur dan Afrika Selatan akan mengalami krisis humaniter berat akibat bencana kelaparan yang dipicu El Nino. Efek samping lainnya adalah pecahnya konflik baru karena perebutan sumber daya yang tersisa. Kelompok warga paling misikin di Afrika yang paling menderita akibat perubahan iklim ini.
PBB meramalkan pada tahun 2016 sediklitnya 87 juta orang di puluhan negara akan memerlukan bantuan humaniter. Jumlah bantuan yang diperlukan juga akan mencapai rekor senilai 20,1 milyar US Dolar.
Eropa terancam pecah
Para analis juga meramalkan pada tahun 2016 Eropa akan masuki tahun neraka. Krisis pengungsi masih akan jadi agenda utama bahasan di Uni Eropa. Arus pengungsi lewat Laut Tengah diramalkan akan terus membludak. Jerman yang saat ini sudah menampung satu juta pengungsi, diramalkan harus menanggung beban hingga 3 kali lipatnya sampai akhir 2016.
Pejanjian Schengen mengenai perjalanan bebas lintas batas akan ditinjau ulang. Jika perbatasan negara Schengen kembali ditutup, dampaknya adalah ancaman pada matau uang bersama Euro. karena mata uang Euro hanya akan eksis, jika di negara penggunanya tidak ada hambatan birokrasi visa maupun pemeriksaan perbatasan.
Selain itu ada ancaman bahwa rakyat Inggris dalam referendum akan memilih keluar dari uni Eropa yang dijuluki dengan Brexit. Juga naiknya popularitas partai ekstrim kanan gara-gara krisis pengungsi akan membuat Eropa semakin panas.
Dampak Perubahan Iklim Sudah Landa Dunia
Efek perubahan iklim sudah terasa. Pakar iklim peringatkan, jika kenaikan suhu global lebihi rata-rata 2 derajat Celsius, dampaknya akan fatal. Inilah beberapa bukti bencana yang sudah melanda akibat perubahan iklim:
Foto: picture-alliance/dpa
Kabut Asap Cekik Asia Tenggara
Kebakaran hutan di Indonesia yang dipicu fenomena iklim El Nino, durasinya bertambah panjang dari biasanya. Akibatnya negara tetangga Malaysia, Singapura dan Thailand dicekik kabut asap berbulan-bulan. Kuala Lumpur disergap asbut berminggu-minggu (foto). Beberapa kali pemerintah negara jiran terpaksa meliburkan sekolah dan Kantor pemerintahan, akibat kadar cemaran lebihi ambang batas aman.
Foto: MOHD RASFAN/AFP/Getty Images
Masalah Kesehatan Dipicu Kabut Asap
Kalimantan dan Sumatra sudah langganan disergap kabut asap akibat kebakaran hutan. Tapi serangan kabut asap tahun ini jauh lebih hebat dan panjang dibanding tahun tahun sebelumnya. NASA melaporkan penyebabnya: fenomena iklim El Nino yang Alami perubahan pola. Akibatnya lebih 500.000 warga menderita infeksi saluran pernafasan akibat kabut asap.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Smog di Cina Berkategori Berbahaya
Kadar Smog di Cina telah lewati ambang batas aman yang ditetapkan WHO. Ibukota Beijing dan sejumlah kota besar lainnya menderita tercekik Smog yang terutama berasal dari pambakaran batubara secara intensif. Ekonomi Cina sangat tergantung dari pembangkit listrik batubara. Dampaknya adalah masalah kesehatan bagi jutaan warga
Foto: Getty Images/K. Frayer
Neraka Kebakaran Hutan
Amerika juga tak luput dilanda dampak perubahan iklim. Kebakaran hutan di California September 2015 melalap kawasan ribuan Hektar. Lebih 10.500 pemadam kebakaran dikerahkan. Tapi tetap saja api melumat 1400 rumah milik warga. Api menyala sendiri akibat kemarau panjang dan kekeringan hutan yang dipicu fenomena iklim El Nino.
Foto: picture-alliance/dpa
Masalah Sosial Dipicu Kemarau Panjang
Kemarau panjang dan kekeringan dipicu perubahan iklim, timbulkan masalah sosial berat di negara berkembang. Terutama anak perempuan yang jadi korban. Organisasi bantuan "Kindernothilfe" mencatat, kasus perkawinan dini meningkat. Pasalnya orang tua tak mampu lagi memberi makan keluarganya. Menikahkan dini anak perempuan berarti satu beban berkurang dan dari uang mahar anak lain bisa diberi makan.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
Banjir Makin Kerap Datang
Di belahan bumi lainnya terjadi fenomena kebalikan. Curah hujan makin tinggi dan badai makin sering melanda. Banjir yang tak kenal musim memaksa jutaan orang bermigrasi. Angka kemiskinan hingga 2030 diramalkan meningkat drastis. Bencana lingkungan di kawasan Afrika dan Asia Selatan memicu gagal panen, kelaparan dan wabah penyakit.
Foto: picture-alliance/dpa
Angin Topan Membuat Sengsara
Ini bukan pemandangan mistis, melainkan citra udara dari atas pulau Luzon di Filipina yang tergenang banjir setelah dilanda angin topan. Ratusan tewas akibat tanah longsor dan banjir. 50.000 warga jadi tuna wisma dan terpaksa mengungsi. Filipina dilanda 20 topan hebat setiap tahunnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Eropa Juga Terimbas
Pemanasan global dan perubahan iklim juga berdampak di Eropa. Sungai Rhein yang melintasi beberapa negara dan penting sebagai urat nadi lalu lintas air, kini nyaris kering akibat tak turun hujan selama berbulan-bulan. Dampak ekonominya, transportasi barang kini mengandalkan moda darat yang jauh lebih mahal.
Foto: picture-alliance/dpa
Terumbu Karang Mati massal
Kematian massal terumbu karang juga melanda kawasan luas di bawah laut. Terumbu karang ini berwarna pucat, sebuah indikasi koloni binatang ini nyaris mati. Koral Yang sehat berwarna indah cemerlang. Pemicu kematian massal terumbu karang adalah makin hangatnya suhu air laut, yang memicu stress dan pertumbuhan ganggang beracun.
Foto: imago/blickwinkel
Beruang Kutub Terancam Punah
Beruang kutub menjadi simbol bagi perubahan iklim. Akibat lumernya lapisan es abadi di kutub utara, binatang ini kehilangan habitat alaminya. Tidak ada lapisan es, berarti beruang kutub tidak bisa berburu mangsanya dan akan mati kelaparan. Ramalan pesimistis menyebutkan: hingga 2050 populasi beruang kutub akan menyusut hingga tinggal 30 persen dari populasi saat ini.