Taiwan Ingin Gabung Kemitraan Perdagangan Trans-Pasifik
14 Desember 2020
Taiwan tengah mengajukan permohonan bergabung dengan CPTPP atau Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik. Konsultasi dengan 11 negara anggota CPTPP juga sudah dilakukan.
Iklan
Kementerian Luar Negeri Taiwan menyebutkan negaranya akan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan versi baru CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership) atau Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, setelah menyelesaikan konsultasi informal dengan 11 negara anggota.
Sementara menjadi anggota WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia, banyak negara yang waspada dalam menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Taiwan karena takut mendapat tekanan dari Cina, yang mengklaim pulau demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam (13/12), Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa sesuai dengan proses CPTPP, pelamar anggota baru harus menyelesaikan pembicaraan informal dengan anggota yang ada terlebih dahulu dan "mencapai konsensus" sebelum melamar.
Pembicaraan itu tengah berlangsung, dan negara-negara anggota CPTPP "sudah memahami dengan jelas tekad dan langkah kami untuk menjadi anggota dan sikapnya cukup positif," kata kementerian itu.
"Setelah konsultasi informal dengan semua negara anggota selesai, kami akan secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan sesuai dengan prosedur," tambahnya, tanpa memberikan jangka waktu.
Perusahaan teknologi Taiwan telah berupaya untuk bergabung dengan CPTPP, yang ditandatangani pada 2018.
Negara Termahal di Dunia 2020
Negara-negara Eropa paling prominen dalam ranking 20 negara termahal dunia, yang dikeluarkan majalah CEOWORLD. Lima negara Asia juga termasuk di dalamnya.
Foto: Getty Images
Swiss
Ranking dibuat berdasarkan tingginya biaya hidup (Cost of Living Index) di negara-negara yang disurvei. Majalah Ceoworld mencatat, Swiss berada di posisi teratas dengan skor 122,4. Sebagian besar wilayah negara ini terletak di pegunungan Alpen. Foto: Davos, Swiss
Foto: DW/M. Kasper-Claridge
Norwegia
Norwegia berada di posisi ke dua dengan skor 101.43. Norwegia merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah kedua di Eropa. Foto: Gubuk nelayan tradisional di pulau Lofoten.
Foto: Imago Images/robertharding/E. Rooney
Islandia
Skor Islandia dalam Cost of Living Index 2020 adalah 100.48. Negara ini memiliki populasi hanya sebanyak 332.529 penduduk. Sementaranya luasnya 103.000 km persegi. Ini menjadikan Islandia negara dengan penduduk terjarang di Eropa.
Foto: picture-alliance/E. Rhodes
Jepang
Pada Cost of Living Index, skor Jepang 83.35. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Foto: Tokyo dengan latar belakang gunung tertinggi Jepang, gunung Fuji.
Foto: Getty Images/K.Nogi
Denmark
Skor negara ini adalah 83.00. Denmark pernah menjadi negara yang memiliki iklim bisnis terbaik, berdasarkan ranking yang dibuat majalah Forbes. Foto: Ibukota Denmark, Kopenhagen dengan rumah warna-warni dan kapal layar kecil.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/K. Petersen
Bahama
Pada Cost of Living Index, skor Bahama 82.51. Negara itu terdiri dari sekitar 700 pulau di kawasan Karibia. Foto: kawasan Harbour Island di ibukota Bahama, Nassau. (Sumber: Ceomagazine, Standard; Ed.: ml/ha)
Setelahnya, 11 negara Asia-Pasifik yang tersisa yakni Kanada, Australia, Brunei, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam menandatangani bentuk baru kerja sama yang dinamakan CPTPP.
Pada bulan lalu Presiden Cina Xi Jinping mengatakan negaranya akan "secara aktif mempertimbangkan" untuk mendaftar ke CPTPP.
Komentar Xi muncul kurang dari seminggu setelah Cina dan 14 negara ekonomi Asia-Pasifik lainnya menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) di Hanoi untuk membentuk blok perdagangan bebas terbesar di dunia.
Sementara Taiwan juga bukan anggota grup itu.
ha/rap (Reuters)
Mengenal Perjanjian Dagang Terbesar di Dunia RCEP
Lima belas negara Asia-Pasifik telah menandatangani perjanjian perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diharapkan akan mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan ini pascapandemi.
Foto: Kham/REUTERS
Apa itu Regional Comprehensive Economic Partnership, atau RCEP?
RCEP meliputi Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan 10 negara anggota ASEAN. Perjanjian ini akan memungkinkan berlakunya satu set aturan yang berlaku bagi negara yang terlibat, diharapkan mempermudah prosedur bisnis dan pergerakan barang. Hal ini mendorong perusahaan multinasional untuk lebih berinvestasi di kawasan ini, termasuk membangun rantai pasokan dan pusat distribusi.
Foto: Muchlis Jr/ Biro Pers Sekretariat Presiden
Sebesar apa cakupannya?
Kesepakatan RCEP akan berpengaruh bagi negara-negara dengan total penduduk 2,2 miliar orang atau sekitar sepertiga dari ekonomi dunia dengan PDB total mencapai 27 triliun dolar Amerika. Ide RECP pertama kali dicetuskan tahun 2012 dan dinilai sebagai upaya Cina sebagai importir dan eksportir terbesar di kawasan ini untuk melawan pengaruh Amerika Serikat yang kian bertumbuh di bawah Obama.
Sektor yang termasuk dalam RCEP
Pakta tersebut akan menurunkan tarif, membuka sektor jasa dan menetapkan aturan perdagangan umum di dalam kawasan. Perjanjian itu juga mencakup investasi, e-commerce, telekomunikasi dan hak cipta. Namun perlindungan lingkungan dan hak tenaga kerja tidak menjadi bagian dari kesepakatan. Kementerian Perdagangan RI menargetkan terjemahan naskah perjanjian RCEP akan selesai dalam dua bulan ke depan.
Tahun lalu, India menarik diri dari pakta ini karena khawatir potensi terpukulnya pasar dan produsen domestik jika negara itu dibanjiri barang murah dari Cina. Industri tekstil, susu, dan pertanian ditandai sebagai tiga sektor industri yang rentan di India. Namun India dapat bergabung di kemudian hari jika negara itu berubah pikiran.
Foto: Getty Images/AFP/S. Panthaky
Bagaimana tanggapan Amerika Serikat?
Joe Biden yang baru-baru ini unggul dalam Pemilu Presiden AS, mengisyaratkan kembali ke pendekatan multilateral seperti masa pemerintahan Obama, tetapi masih terlalu dini untuk memprediksi arah kebijakannya terkait kesepakatan perdagangan ini. Kemungkinan, pemerintahan baru di bawah Biden akan lebih fokus pada kerja sama dengan negara di Asia Tenggara, kata para analis. ae/vlz (Reuters, AFP, CNN)