1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Ancaman Serangan Teror di Jerman

Marcel Fürstenau6 September 2007

Keberhasilan aparat keamanan dalam penyidikan patut dipuji. Media dan politik perlu menghadapi situasi ini dengan penuh tanggung jawab.

Salah satu tersangka perencana aksi teror yang ditangkap
Salah satu tersangka perencana aksi teror yang ditangkapFoto: AP

Jerman lagi-lagi beruntung. Seandainya para penyidik tidak berhasil melacak para pelaku yang merencanakan serangan gelap, mungkin sudah terjadi tragedi besar seperti yang terjadi tiga tahun lalu di Madrid dan dua tahun lalu di London. Ketika itu ratusan orang di bis dan kereta api tewas dalam rangkaian serangan teror. Kejadian mengerikan semacam itu tidak terjadi di Jjerman, karena para penyidik, polisi dan juga dinas rahasia melakukan tugasnya dengan baik dan profesional. Mereka patut mendapat pujian untuk tugasnya yang sulit, berbahaya dan hampir selalu harus dilakukan sembunyi-sembunyi.

Keberhasilan penyidikan sebaik yang sekarang belum pernah terjadi di Jerman. Sebabnya mungkin pada waktu-waktu sebelumnya tidak ada bukti yang benar-benar konkrit mengenai perencanaan sebuah serangan teror, seperti yang sekarang berhasil dilacak. Di masa lalu memang selalu ditekankan bahwa ancaman serangan teror di Jerman meningkat, tapi selalu hanya peringatan umum tanpa fakta-fakta jelas. Peringatan-peringatan itu untungnya sampai sekarang tidak terbukti, sehingga sebagian kalangan mulai mengutarakan kecurigaan, bahwa ini semua hanya satu cara untuk meloloskan undang-undang anti teror yang lebih ketat lagi.

Tudingan seperti ini tidak bisa dilemparkan kepada menteri dalam negeri Wolfgang Schäuble dalam kasus terbaru ini. Petunjuk-petunjuk yang dikumpulkan sangat kuat, tuduhan yang diajukan para penyidik juga jelas: pelatihan di sebuah kamp kelompok teror di Pakistan, 730 kilogram bahan-bahan kimia untuk mebuat bom, sebuah rumah yang disewa dengan nama samaran dan masih banyak lagi. Menteri dalam negeri Wolfgang Schäuble juga tidak mencoba memancing di air keruh dengan menghubungkan keberhasilan penyidikan ini dengan prakarsanya mendesak undang-undang yang mengijinkan penyadapan komputer secara diam-diam.

Para pengeritik Schäuble sekarang beragumen, penangkapan spektakuler para tersangka perencana serangan teror dilakukan tanpa penyadapan komputer secara diam-diam. Maksudnya, aturan saat ini sudah cukup untuk mengejar para perencana teror tanpa penyadapan komputer yang dinilai sebagai langkah pemasungan hak-hak warga.

Tentu saja, keberhasilan kali ini bisa diinterpretasikan demikian. Bahwa tanpa berbagai pengetatan aturan keamanan yang dilaksanakan sejak serangan 11 September 2001, pengejaran pelaku teror juga bisa dilakukan. Karena alasan penyidikan dan keamanan, publik tentu tidak bisa mengetahui secara rinci, apa saja yang telah dilakukan aparat keamanan ketika mengejar tersangka yang sekarang ditangkap. Jadi, debat tentang metode mana yang cocok dalam upaya menanggulangi bahaya teror tidak akan berhenti.

Para tersangka dalam kasus ini tidak semuanya berasal dari luar negeri. Ada juga orang muda Jerman yang katanya sudah pindah agama menjadi penganut Islam. Kenyataan ini membuat kondisi penyidikan makin rumit. Kegiatan jaringan teror sudah membahayakan sekali. Politik dan media diharapkan bisa menghadapi situasi ini dengan penuh tanggung jawab.