Tajuk: Mbeki Letakkan Jabatan - Terbuka Jalan Bagi Zuma
22 September 2008Thabo Mbeki kalah. Setelah adu kekuatan dalam tubuh Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang memerintah, Minggu malam (21/09) dia menyerah dan mengumumkan pengunduran dirinya. Itu merupakan konsekuensi dari hilangnya kekuasaan di partainya sendiri. Mbeki, seorang cendekiawan yang tidak suka berbagi pengetahuan dan tidak menyampaikan buah pikirannya yang cerdas kepada para pemilih dan mitra-mitra separtainya, kini kehilangan dukungan, 14 tahun sesudah berakhirnya apartheid.
Tahun 1999 Mbeki tampil dalam pemilihan presiden sebagai anggota partai yang setia. Tetapi berbeda dengan pendahulunya, Nelson Mandela yang karismatik, Mbeki lebih terlihat sebagai seorang 'pengelola' jabatan presiden. Masalah-masalah yang dihadapi Afrika Selatan, disepelekannya. Yaitu, meluasnya penyakit HIV/Aids, meningkatnya kemiskinan dan kekerasan, termasuk tindak kekerasan terhadap kaum pendatang pada musim panas yang lalu. Bangsa yang selama ini dikenal mengutamakan kedamaian, telah kehilangan citranya. Kebencian terhadap orang asing dan tindak kekerasan menentukan kehidupan sosial di negara itu. Afrika Selatan menjadi salah satu negara dengan tingkat kriminalitas dan kekerasan yang paling tinggi.
Semua itu berpengaruh luas melampaui perbatasannya. Masalah yang tidak diselesaikan Afrika Selatan secara politis, dapat berdampak negatif ke seluruh kawasan di sekitarnya. Sebelumnya Afrika Selatan merupakan acuan, motor penggerak ekonomi dan kekuatan integrasi bagi seluruh benua Afrika. Faktor itu menjadi jelas lewat keberhasilan perembukan di Zimbabwe. Kini tugas politik yang berat harus dipikul oleh presiden baru Afrika Selatan.
Dengan mundurnya Mbeki, kini terbuka jalan bagi ketua ANC Jacob Zuma. Ia benar-benar bertolak belakang dari Mbeki. Zuma orang yang penuh kekuatan, berasal dari kalangan miskin, dan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas. Zuma menampilkan diri sebagai orang yang dekat dengan rakyat. Dia populer di kalangan mayoritas warga Afrika Selatan. Bila dilakukan pengamatan tanpa emosi, sebenarnya hanya sedikit faktor yang mendukung Zuma. Dia dinilai mudah disuap. Belum lama berselang perkara korupsi terhadap dirinya baru saja dihentikan. Selain itu ada upaya untuk menyeretnya ke pengadilan atas tuduhan melakukan perkosaan. Tetapi itu tidak merugikan dirinya. Bagi mayoritas warga Afrika Selatan, Zuma merupakan jawaban bagi masalah-masalah yang tak terselesaikan, yaitu kesenjangan antara kaya dan miskin, pembagian tanah yang tidak adil, kemandekan ekonomi, dan marginalisasi berbagai kelompok masyarakat. Bagi orang-orang yang tidak puas dan kalangan miskin yang menyimpan kejengkelan terhadap kalangan elit politik yang hidup sejahtera, Zuma adalah jalan keluarnya.
Kalau bulan April mendatang dia terpilih menjadi presiden, Eropa juga harus siap menghadapi mitra bicara yang baru. Zuma akan bersikap sangat hati-hati dan tidak akan mengambil risiko apa pun, dalam soal hubungan ekonomi dengan luar negeri. Jerman merupakan salah satu mitra dagang terbesar Afrika Selatan. Oleh sebab itu Jerman pun harus menghadapi perubahan politik dan personalia di negara itu. (dgl)