Hujan di Jakarta tak cuma membawa air, tapi juga mikroplastik. Peneliti BRIN mengatakan bahwa partikel plastik halus bisa terbawa angin dan jatuh bersama hujan hingga ke Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
BRIN imbau warga Jabodetabek tak konsumsi air hujan tanpa penyaringanFoto: Björn Larsson Rosvall/TT/picture alliance
Iklan
Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova bicara kemungkinan air hujan mengandung mikroplastik di Jakarta menyebar ke daerah penyangga yakni Bogor, Depok, Tangerang, hingga Bekasi (Bodetabek). Mikroplastik dapat terbawa ke daerah lain melalui udara dan angin.
"Udara dan angin yang membawa mikroplastik ini selalu bergerak, kemungkinan besar juga terjadi di wilayah sekitar Jabodetabek," kata Reza kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).
"Ini kan terjadi karena Jabodetabek ini satu kesatuan ekoregion perkotaan dengan aktivitas padat, penuh jalur transportasinya, plus kawasan industri, permukiman. Ditambah banyak pembakaran terbuka," sambungnya.
Menurutnya, semua daerah bisa melepaskan partikel mikroplastik ke udara. Terlebih, ukuran mikroplastik sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin dan berpindah antar wilayah.
"Termasuk ke Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi, dan bisa jadi keluar dan masuk Jabodetabek," ujarnya.
Manusia di tengah 'Gempuran' Sampah Plastik
Anak-anak bermain di tengah sampah plastik, sungai membawa sampah-sampah ke laut, hewan memakannya. Plastik ada di mana-mana. Produksinya kian berkembang pesat dan membahayakan manusia dan lingkungan.
Foto: Channi Anand/AP Photo/picture alliance
Pemandangan indah yang dipadati sampah
Plastik, bahan yang serbaguna, sangat diperlukan dalam konstruksi dan pengemasan. Tapi, plastik juga jadi bahaya global. Berton-ton sampah, termasuk botol plastik, ban bekas dan berbagai bahan non-organik, mengapung di Sungai Drina dan membentuk tempat pembuangan sampah terapung di Višegrad, Bosnia dan Herzegovina.
Foto: Armin Durgut/AP Photo/picture alliance
Dilarang bermain? Sayangnya tidak!
Di sebuah pantai di Filipina, anak-anak berjalan tanpa alas kaki di atas sampah plastik, sisa bencana topan lalu. Sampah-sampah yang dibuang sembarangan, melintasi sungai hingga ke berakhir di laut dan terdampar di pantai. Bukan hanya terbawa air, sampah-sampah ini pun turut tertelan hewan-hewan.
Foto: Aaron Favila/AP Photo/picture alliance
Berkurang satu kantong plastik
Nina Gomes mengambil satu kantong plastik yang dibuang di laut dekat pantai Copacabana, pantai yang terkenal di Rio de Janeiro, Brasil. Setiap tahun, Brazil menghasilkan sekitar 11,3 juta ton sampah plastik. Hanya 1,2 persen yang didaur ulang. Sampah plastik yang berakhir di lautan dan membahayakan ekosistem laut.
Foto: Bruna Prado/AP Photo/picture alliance
Jaring penghalang yang rusak
Di kota Alexandra, Afrika Selatan, sebuah jaring dibuat untuk menahan sampah plastik di Sungai Jukskei. Tiga orang sukarelawan dengan hati-hati menyingkirkan sampah yang menumpuk di jaring. Langkah-langkah ini menghambat sampah terbawa arus hingga ke laut, tapi tidak menghentikan sumbernya. Sampah masih menjadi tantangan - tidak hanya di Afsel, tapi juga di Indonesia, India dan di seluruh dunia.
Foto: Jerome Delay/AP Photo/picture alliance
Sebelumnya adalah pantai berpasir
Orang-orang berjalan melewati sampah plastik yang menutupi pasir pantai Badhwar Park di pesisir Laut Arab Kota Mumbai, India. India, dengan populasi lebih dari 1,4 miliar jiwa, adalah salah satu konsumen plastik terbesar di dunia. India diperkirakan menghasilkan sekitar 3,5 juta ton sampah plastik setiap tahunnya dan hanya sebagian kecil yang didaur ulang.
Foto: Rajanish Kakade/AP Photo/picture alliance
Daerah pemukiman miskin di New Delhi yang dibangun di atas sampah
Di sebuah pemukiman miskin di ibu kota India, New Delhi, nampak setiap jengkal lanskapnya dipenuhi sampah plastik. Kantong-kantong sampah mengantre untuk disortir para pengepul sebelum dijual.
Foto: Manish Swarup/AP Photo/picture alliance
Protes terus berlanjut
“Hentikan polusi plastik!”, demikian bunyi poster-poster para aktivis lingkungan di Seoul. Mereka memprotes gagalnya negosiasi perjanjian global PBB melawan sampah plastik di Korea Selatan, awal Desember lalu. Beberapa negara penghasil minyak telah menolak pembatasan produksi plastik. Perundingan kembali dilangsungkan 5-14 Agustus 2025 di Jenewa.
Foto: Jung Yeon-je/AFP
Kaos di Jakarta
Di Jakarta, tumpukan sampah plastik menumpuk di pinggir jalan dan menghalangi lalu lintas. Pada tahun 2023, Indonesia menghasilkan setidaknya 10,8 juta ton sampah plastik. Sebagian besar sampah tersebut tidak dibuang pada tempatnya. Di tahun yang sama, tercatat sekitar 359.000 ton sampah berakhir di lautan.
Foto: Dita Alangkara/AP Photo/picture alliance
Berharap dan segera beraksi
Seorang pendeta duduk di antara sampah yang ditinggalkan oleh para jemaat yang menghadiri festival “Kuse Aunsi” di kuil Gokarneshwor di Kathmandu, Nepal. Satu hal yang jelas: krisis plastik membutuhkan keputusan politik yang tegas dan pemikiran global. Tanpa adanya tindakan, plastik akan terus mencemari sungai dan lautan, mengancam kehidupan, dan mencegah masa depan yang berkelanjutan.
Foto: Niranjan Shrestha/AP Photo/picture alliance
9 foto1 | 9
Dia mengatakan fenomena ini masuk dalam kategori "atmospheric microplastic deposition". Ditambah, sistem cuaca serta awan bergerak secara regional, sehingga satu sumber polusi di kota besar dapat berdampak hingga ratusan kilometer.
"Jadi, meskipun titik sampelnya diambil di Jakarta, secara atmosferik wajar jika partikel serupa juga jatuh bersama hujan di wilayah Jabodetabek," paparnya.
Lebih lanjut, Reza mengatakan langkah pencegahan yang dapat dilakukan ialah mengendalikan sumber mikroplastik dari awal. Menurut dia, salah satunya dengan mengurangi pembakaran terbuka dan mengelola sampah yang tak terkendali.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Karena proses itu melepaskan partikel plastik halus ke udara. Kita juga perlu lebih bijak dalam konsumsi plastik sekali pakai (misalnya plastik kresek, plastik sachet, botol plastik, gelas plastik, puntung rokok, dll.)," ungkapnya.
Dia juga mengusulkan untuk memperbanyak sistem daur ulang di tingkat rumah tangga dan industri. Reza mengatakan setiap industri harus didorong untuk bertanggung jawab terhadap limbah mikroplastik.
"Untuk saya, langkah kecil seperti memilah sampah, tidak membakar plastik, dan menjaga kebersihan saluran air juga punya dampak besar," tutur Reza.
"Karena pada dasarnya, setiap plastik yang tidak kita buang sembarangan, berarti satu sumber mikroplastik yang tidak terlepas ke udara dan tidak ikut jatuh bersama hujan," imbuhnya.
Uni Eropa Larang Mikroplastik dalam Produk Konsumen
00:46
This browser does not support the video element.
Sebelumnya, Reza Cordova mengungkapkan temuan partikel mikroplastik dalam air hujan yang turun di wilayah Jakarta. Penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di Jakarta terbentuk dari degradasi limbah plastik secara tidak sempurna dan menyebar lewat udara.
Menurut Reza, mikroplastik itu berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka. Mikroplastik yang ditemukan umumnya berbentuk serat sintetis dan fragmen kecil plastik, terutama polimer seperti poliester, nilon, polietilena, polipropilena, hingga polibutadiena dari ban kendaraan. Rata-rata ditemukan sekitar 15 partikel mikroplastik.