Tagar 'bubarkanKPAI' marak di Twitter di tengah isu dihentikannya audisi bulutangkis PB Djarum. Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty menjelaskan dampak tingkat keterpaparan rokok pada anak dan hasil survei terkait Djarum.
Iklan
Netizen menggaungkan #bubarkanKPAI di Twitter terkait dihentikannya audisi bulutangkis PB Djarum. Apa tanggapan KPAI?
"Saya tidak mengerti logikanya ke mana? Mereka bisa jadi tidak mendapatkan pengetahuan yang sama dengan kita, atau informasi yang ditangkapnya itu terpotong-potong," kata Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty menanggapi trending #bubarkanKPAI di Purwokerto, Senin (09/09).
Dia juga meminta agar masyarakat dapat mendudukkan permasalahan tersebut sesuai dengan aturan.
"Logikanya sangat sederhana. Yang kita minta hanya turunkan brand image, brand color, logo-logo seperti itu. Ketika itu diturunkan, berarti dia mematuhi kepada peraturan yang ada. Kalau peraturannya dipatuhi, sebenarnya KPAI tidak salah," ucapnya.
Sitti menjelaskan, dengan menurunkan brand dan logo-logo itu dampaknya pada denormalisasi produk. Seolah produk rokok bukan merupakan barang berbahaya, karena dampaknya tidak akan terasa pada saat ini.
"Memang tidak akan berdampak hari ini dan bukan terjadi pada atlet, kalau pada atlet diharapkan tidak merokok dengan sangat ketat. Tetapi pada mereka yang mengidolakan atlet dan melihat ini bersahabat dengan produk rokok," ujarnya.
Dari hasil penelitian kesehatan dasar, lanjut dia, tingkat keterpaparan rokok pada anak pemula untuk merokok tahun 2013 sebesar 7,2 persen. Salah satunya karena promosi produk rokok.
"Pada 2018 tingkat keterpaparan menjadi 9,1 persen. Salah satunya karena promosi ini. Kenapa baru sekarang? Karena kami menunggu hasil riset kesehatan. Setiap promosi yang melibatkan anak akan berdampak," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan survei kepada anak-anak yang dilakukan di 28 provinsi dengan pertanyaan apa yang ada di benak anak-anak terkait Djarum.
"Kita juga menanyakan kepada anak-anak untuk meyakinkan survei yang dilakukan di 28 provinsi, dengan pertanyaan kalau ada statement Djarum apa yang ada dalam benak kalian? Satu persen anak mengatakan jika Djarum itu jarum jahit, 31 persen mengatakan bahwa Djarum dalam konteks itu adalah audisi beasiswa bulutangkis dan 68 persen ini mengatakan rokok. Kami juga kemarin mengatakan kepada anak-anak tersebut dalam pikiran dan hanya terbatas di tiga itu secara random," ungkapnya.
Dilema Industri Rokok Indonesia
Sejak lama industri rokok dan tembakau menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar buat negara. Namun belakangan ketahuan, bisnis rokok malah menciptakan beban kerugian yang jauh lebih besar ketimbang nilai pasarnya.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
Tembakau dalam Sejarah
Tembakau sejak lama menopang penerimaan pajak negara lewat cukai. Namun keberadaan industri rokok banyak mengundang kritik lantaran dinilai mengkampanyekan gaya hidup yang tidak sehat. Menurut catatan sejarah, rokok telah mulai diproduksi secara massal di Indonesia sejak tahun 1700.
Foto: Getty Images/K. Dowling
Duit Rokok
Di negara maju, industri rokok kian surut oleh kampanye pemerintah. Namun di Indonesia peranan rokok sebagai sumber pemasukan negara saat ini masih besar. Penerimaan dari sektor bea dan cukai, pajak daerah dan PPB dari tembakau dan rokok tahun 2015 lalu saja tercatat melebihi angka Rp 170 triliun.
Foto: Getty Images/P. Sayoga
Gantungan Hidup
Rokok saat ini menjadi gantungan hidup banyak orang. Saat ini industri rokok menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 6,1 juta orang, termasuk di antaranya 1,8 juta petani tembakau dan cengkeh.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Sisi Gelap Tembakau
Namun industri rokok memiliki wajah kedua yang tidak ramah. Terutama beban kesehatan menjadi kekhawatiran banyak orang. Menurut Kementerian Kesehatan, kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp 378,75 triliun. Padahal nilai pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga 224,2 triliun Rupiah.
Foto: Getty Images/P. Sayoga
Kerugian Akibat Rokok
Tingginya angka kerugian berasal dari beban pembelian rokok yang mencapai 138 triliun Rupiah, hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas dan kematian prematur di usia muda sebesar 235,4 triliun dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau sebanyak 5,35 triliun Rupiah.
Foto: Getty Images/AFP/O. Siagian
Tumbuh Pesat
Meriahnya industri rokok juga membuat angka pecandu tembakau di Indonesia melonjak ke angka 90 juta jiwa, yang tertinggi di dunia. Saat ini industri rokok Indonesia memproduksi hingga 315 miliar batang per tahun. Menurut catatan Kementerian Perdagangan, industri rokok Indonesia tumbuh hingga 10% setiap tahun.
Foto: Getty Images/AFP/J. Kriswanto
Pasar Internasional
Namun begitu sikap pemerintah terkait industri rokok dan tembakau tetap berpegang pada pertumbuhan ekonomi, terutama sebagai komoditi ekspor. Tahun 2015 silam nilai ekspor rokok asal Indonesia mampu menembus angka 1,1 miliar Dollar AS atau sekitar 135 triliun Rupiah.
Foto: DW
Peran Pemerintah
Saat ini upaya pemerintah membatasi konsumsi rokok di tanah air dinilai belum terlalu efektif. Namun Kementerian Keuangan mengklaim, dalam 10 tahun terakhir Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah membantu mengurangi jumlah pabrik rokok dari 4.669 pabrik menjadi 754 pabrik di tahun 2016.