Menangkal rencana serangan terorisme, polisi Jerman kembali gelar razia anti teror besar-besaran.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Roessler
Iklan
Polisi Jerman melakukan serangkaian penggerebekan di Frankfurt dan sekitarnya. Dalam razia tersebut polisi mencari target orang-orang yang diduga sebagai anggota organisasi Islamic State (ISIS).
Ditenggarai, orang-orang yang diduga sebagai anggota organisasi Islamic State (ISIS) dan berada di Jerman ini merencanakan serangan teror. 54 bangunan yang terdiri dari rumah, perkantoran dan masjid menjadi sasaran razia polisi yang dilakukan hari Rabu (01/02) subuh.
Polisi mencari orang-orang yang diduga pengikut ISIS di Masjid Bilal, FrankfurtFoto: picture-alliance/dpa/B. Roessler
Polisi terus melakukan investigasi terhadap enam belas yang diduga merupakan anggota kelompok teroris asing itu. Mereka berusia antara 16, demikian dikatakan oleh pihak berwenang.
Seorang warga keturunan Tunisia berusia 36 tahun ditangkap dalam razia tersebut. Dia telah dicurigai kepolisian sejak Agustus 2015 karena diduga menjadi perekrut dan penyelundup manusia untuk kegiatan ISIS dan membangun jaringan di Jerman guna merencanakan serangan teror.
Polisi Jerman Gelar Razia Anti Teror
00:42
This browser does not support the video element.
Pihak berwenang mengatakan dari hasil temuan awal ditengarai rencana serangan teror tersebut masih dalam fase awal dan belum ada pemilihan target sasaran.
Penggerebekan di Hesse terjadi beberapa jam setelah polisi menangkap tiga orang yang dicurigai terkait dengan IS di sebuah masjid di Berlin Selasa (31/01) malam. Anis Amri, warga Tunisia yang menewaskan 12 orang dalam serangan di sebuah pasar Natal di Berlin pada 19 Desember 2016, juga memiliki jaringan ke masjid, tandas pihak berwenang.
Sejumlah serangan teror di Jerman yang terjadi selama tahun 2016 lalu telah mendorong penindakan keras terhadap segala sesuatu yang diduga berhubungan dengan jaringan teror dan peninjauan kebijakan keamanan di Jerman.
Chase Winter (ap/yf)
Inilah Kronologi Aksi Teror di Jerman 2016
Selama tahun 2016 terjadi serangkaian aksi teror di Jerman. Sebagian bisa diungkap dini, sebagian lagi terungkap setelah aksinya dilancarkan. Ini kronologinya:
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken
Berlin, Desember
Sebuah truk yang "sengaja" dikemudikan untuk menabrak sebuah pasar Natal di Berlin, menyebabkan tewasnya 12 orang dan melukai 48 lainnya. Polisi sudah mengindikasikan ini serangan yang direncanakan. Pelakunya masih diperiksa aparat kepolisian, dan diduga pengungsi yang datang ke Jerman bulan Februari silam.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Leipzig, Oktober
Seorang pengungsi asal Suriah, Djaber al-Bakr (22) ditangkap oleh warga senegaranya di Leipzig karena merencanakan serangan bom di bandara Berlin. Polisi gagal menangkap Al-Bakr di apartemennya, dan hanya menyita sejumlah bahan peledak. Al-Djaber ditemukan tewas bunuh diri dalam tahanan polisi Jerman.
Foto: Polizei Sachsen
Ansbach, Juli
Seorang pengungsi asal Suriah Mohammed D. (27) merencanakan serangan bom bunuh diri di tengah festival musik di kota kecil Ansbach. Penjaga keamanan melarang dia masuk, karena gerak geriknya mencurigakan. Bom kemudian diledakkan di dekat tempat acara, membunuh pelaku dan melukai beberapa orang. Pelaku yang disebut alami gangguan kejiwaan diindikasikan berhubungan dengan Islamic State-ISIS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Karmann
Würzburg, Juli
Seorang pengungsi asal Afghanistan (17) melancarkan serangan teror menggunakan kampak dan pisau terhadap penumpang kereta api regional di Würzburg. Lima penumpang cedera, empat diantaranya luka parah. Polisi menembak mati pelaku yang mencoba melarikan diri.
Foto: picture-alliance/dpa/K. J. Hildenbrand
Essen, April
Sebuah gedung peribadatan warga Sikh di kota Essen diserang bahan peledak. beberapa orang cedera, seorang luka parah. Tersangka pelakunya berhasil ditangkap polisi beberapa saat kemudian. Mereka diindikasikan sebagai remaja yang disusupi ideologi Salafi.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch
Hannover, Februari
Seorang remaja putri bernama Saifa menusuk seorang polisi hingga luka parah saat diperiksa jati dirinya di stasiun Hannover. Pelaku menyatakan siap berjihad bersama ISIS di Suriah.