Di tahun 2024, Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor utama kedua untuk Indonesia. Rencana Trump menaikkan pajak pada produk Indonesia yang diekspor ke AS sebanyak 32% berpotensi untuk merugikan para produsen. Hal ini juga akan berdampak pada karyawan yang kemungkinan akan kehilangan pekerjaannya dan harga barang yang ikut melonjak. 

Sejumlah negara lain seperti Vietnam dan Kamboja berhasil mendapat potongan tarif ekspor tersebut. Namun, kenaikan tarif ekspor untuk Indonesia masih belum berubah meski sempat menugaskan tim negosiasi ke Amerika Serikat. Menurut salah satu pakar Hikmahanto Juwana, negosiasi yang diusahakan oleh Indonesia belum sukses dan sia-sia, mengingat Trump telah memberi ancaman kenaikan tarif sebesar 10% untuk negara anggota BRICS.

Hikmahanto Juwana menyimpulkan bahwa isu ini tidak hanya menyangkut Indonesia. Menurutnya, Indonesia harus berkoalisi dengan negara-negara lain yang juga terkena kenaikan tarif ekspor ini.