Taybeh Beer: Bir Palestina Untuk Yahudi dan Muslim
30 Januari 2019
Bir asli Palestina ini punya yang "kosher" untuk warga Yahudi, dan versi "halal" untuk warga Muslim. Tentu saja ada juga bir orisinalnya, untuk mereka yang tidak terlalu peduli dengan aturan-aturan itu.
Iklan
Aturan makan umat Yahudi yang disebut "kosher" lebih ketat lagi dari aturan "halal" kaum Muslim. Jadi tidak mudah memproduksi makanan dan minuman yang memenuhi kategori kosher. Tapi bagi Taybeh Brewing Company, ini bukan masalah. Perusahaan ini memasok bir versi kosher untuk warga Yahudi dan juga bir tanpa alkohol buat warga Muslim.
Perusahaan bir Taybeh didirikan tahun 1994 oleh keluarga Nadim Khoury dari Palestina. Produk pertamanya dilempar ke pasaran, tidak lama setelah Perjanjian Oslo I dari tahun 1993 ditandatangani. Perjanjian itu membuka jalan bagi terbentuknya sebuah negara Palestina.
Impian Nadim Khoury adalah, memasarkan bir asli Palestina untuk Negara Palestina yang berdaulat. Gagasan ini mendapat sambutan hangat dari tokoh besar gerakan Palestina saat itu, Yasser Arafat. Itulah cerita yang sering dia sampaikan kepada pengunjung pabrik birnya.
25 tahun kemudian, warga Palestina tetap belum memiliki negara sendiri, tetapi Perusahaan Bir Taybeh semakin besar. Nama Taybeh diambil dari sebuah distrik di Ramallah, tempat pabrik bir itu didirikan. Selain itu, Taybeh bisa juga berarti "enak". Sebuah permainan kata-kata yang cerdik dan lahir dari benak Nadim Khoury.
Satu merek bir untuk semua
Ada enam jenis bir yang diproduksi untuk pasar domestik dan pasar ekspor: yakni bir terang, bir gelap, putih, emas, kuning dan bir bebas alkohol untuk kaum Muslim. "Semua jenis bir ini diproduksi dengan kontrol ketat sesuai Aturan Kemurnian Bir yang berlaku di Jerman", kata Nadim Khoury.
Enam puluh persen birnya dijual di kawasan Tepi Barat, Sekitar 30 persen dikirim ke ke Israel, dan 10 persen sisanya diekspor ke Spanyol, Inggris, Chili, Jepang, Jerman dan Amerika Serikat.
5 Manfaat Bir untuk Kesehatan
Ada lima hal tentang minuman bir yang (sebenarnya) baik untuk kesehatan, asal dikonsumsi sewajarnya.
Foto: Fotolia/kolotype
Mengurangi risiko Artritis
Perempuan yang minum 3 gelas sampai 5 gelas bir per minggu memiliki risiko 31 persen lebih rendah terserang Rheumatoid arthritis, yakni jenis peradangan sendi kronis yang biasanya terjadi pada sendi di kedua sisi tubuh, seperti tangan, pergelangan tangan, atau lutut. Penyakit ini, umumnya menyerang perempuan.
Foto: picture-alliance/Okapia
Memperkuat tulang
Sebuah penelitian yang dilakukan Journal of the Science of Food and Agriculture, mengkaitkan segelas bir bisa memperkuat tulang dan kesehatan karena bir kaya silicon diet, yang merupakan zat utama untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang.
Foto: Fotolia
Mempertajam otak
Riset yang dilakukan New England Journal of Medicine menyebutkan, perempuan yang minum segelas alkohol jenis anggur dan spirits sehari, memiliki risiko lebih rendah mengalami penurunan mental dan ingatan.
Foto: Fotolia/pressmaster
Meningkatkan kesehatan jantung
Sebuah analisa yang dipublikasikan European Journal of Epidemiology menyebutkan orang yang minum segelas bir sehari, 31 persen lebih rendah menderita serangan jantung atau stroke.
Foto: Fraunhofer MEVIS, Bremen
Mengandung antioksidan
Laporan Journal of Science of Food and Agriculture, bir hitam memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi ketimbang bir jenis lainnya. Zat besi adalah mineral penting dalam sel, termasuk berfungsi mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh. Bukan hanya itu, bir hitam juga banyak kandungan antioksidannya sehingga bisa membantu memperbaiki kerusakan sel secara alami dalam tubuh.
Foto: picture-alliance/dpa
5 foto1 | 5
Israel selalu menjadi pasar penting untuk bir Taybeh. Sejak awal, sertifikasi kosher resmi dari seorang rabbi membuka jalan pemasaran bir ke kawasan Yahudi.
Bagi Nadim Khoury, Taybeh bukan hanya bir, melainkan suatu kontribusi kecil untuk hidup damai berdampingan. Taybeh bisa menghimpun orang-orang Israel dan Palestina – Yahudi, Muslim dan Kristen. Untuk penganut Islam, ada bir bebas alkohol yang halal. Lebih 90 persen penduduk di sekitar lokasi pabrik beragama Islam.
"Orang-orang mengambil setiap kesempatan untuk bisa santai," kata Nadim Khoury yang berusia 59 tahun. "Dengan atau tanpa alkohol, sebotol bir akan membuat orang rileks dan melupakan politik untuk sementara waktu."
Kontribusi bagi perdamaian
Salah satu acara yang tepat untuk mencicipi "bir rasa Palestina" Taybeh adalah selama perayaan Oktoberfest, tradisi pesta bir Bavaria yang juga paralel digelar setiap tahun di Palestina. Pengunjung berduyun-duyun mendatangi pesta ini, dari seluruh Tepi Barat dan Israel, dan juga dari Eropa dan Amerika Serikat, kata Khoury. Jadi bir ini menyatukan orang, kata Khoury, dan "dapat berkontribusi pada perdamaian juga."
Tapi ada juga pihak yang menentang bir Taybeh. Kelompok Hamas melarang produk-produk bir ini, termasuk bir yang bebas alkohol.
Tak Ada Musim Panas Tanpa Taman Bir
Duduk di taman sambil menikmati bir dingin menjadi bagian dari kebahagiaan warga Jerman pada musim panas. Bukan untuk mabuk-mabukan, tapi sekedar berbagi keceriaan bersama sahabat. Lokasinya disebut Taman Bir.
Foto: picture-alliance/Bernd Thissen
Dari gudang ke taman
Pada awal abad ke-16, Biergarten atau Taman Bir lahir dari tradisi menyimpan bir di gudang. Bir peka terhadap suhu panas, jadi harus disimpan pada suhu rendah atau lemari es sampai siap untuk dikonsumsi. Untuk minum bir di musim panas, para pengolah bir menaruh bangku-bangku dan meja di halaman rumput di depan ruang bawah tanah mereka. Inilah sejarah lahirnya Taman Bir.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesona Timur Jauh
Di Englische Garten, München berdiri menara setinggi 25 meter. Hal ini mengingatkan pada sebuah kuil Cina. Warga dan wisatawan datang ke taman bir di negara bagian Bayern ini dengan gelas bir mereka dan bisa mencicipi ayam panggang. Dengan 7.000 kursi, taman bir di menara Cina merupakan taman bir terbesar kedua di München.
Foto: picture-alliance/dpa
Bawa makanan sendiri
Tradisinya, para tamu membawa makanan sendiri, seperti roti misalnya, dan hanya pesan minuman. Di Bayern tradisinya masih seperti itu. Sementara di beberapa kota lain, pengunjung tidak diperbolehkan lagi membawa makanan dari luar.
Foto: picture-alliance/dpa
Taman Bir di Berlin
Taman Bir lahir di München. Namun kini juga menjadi aset budaya tradisi Jerman. Pratergarten di Berlin dibuka pada tahun 1835. Sebelumnya, tidak hanya bir yang disajikan, teater dan pertunjukan juga membuatnya menjadi tempat hiburan yang populer. Jika cuaca baik, sekitar 600 tamu dapat berbagi kesenangan di sini.
Foto: picture-alliance/ZB
Atmosfer abad pertengahan
Di sebuah bukit di atas kota Kronach berdiri benteng Rosenberg. Taman Bir Bastion Marie, dari akhir abad ke-13 menawarkan pesona abad pertengahan dan pemandangan kota tua Kronach. Sebuah perpaduan sejarah, bir dan masakan Franken.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesona kota tua
Terdapat kehidupan malam yang beragam Uni-Lüneburg, NiederSachsen. Bukan hanya klub dan bar mahasiswa yang ada di sini. Di kota tuanya terdapat kafe dan restoran, serta berbagai taman bir. Di sini Anda dapat duduk dengan nyaman di pinggir air, baik di siang hari di bawah sinar matahari cerah atau di malam hari di bawah cahaya lampu jalan.
Foto: DW / Maksim Nelioubin
Menikmati bir di puncak gunung
Pendakian ke puncak gunung Zugspitze dapat dirayakan di sebuah Taman Bir. Taman Bir ini terletak di ketinggian 2.900 meter, di puncak gunung tertinggi di Jerman. Minum sekaligus mengisi perut di Giplfelalm memungkinkan Anda mengumpulkan kekuatan untuk perjalanan pulang dan pada saat bersamaan memanjakan mata Anda untuk mengembara hingga 250 kilometer di kejauhan.
Foto: picture-alliance/Bernd Thissen
7 foto1 | 7
Produksi bir juga terpengaruh oleh situasi politik. Sebelum gerakan Intifada Kedua dari tahun 2000 hingga 2005, penjualan bir mencapai dua kali lipat dari sekarang. Tembok pemisah yang dibangun Israel dan pos-pos pemeriksaannya di Tepi Barat juga merupakan penghalang bisnis. "Hingga hari ini, kami hanya dapat mengekspor bir kami ke luar negeri melalui Israel," kata Nadim Khoury.
Terlepas dari semua rintangan, dia dengan bangga mengatakan, produksi Taybeh sekarang mencapai 600.000 liter bir per tahun. Selain bir, Taybeh juga memproduksi minuman anggur. (Jamal Saad/hp/as)