UNESCO baru saja menambahkan enam entri baru ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda di Jerman, termasuk musik techno Berlin.
Iklan
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengumumkan pada hari Rabu (13/03) bahwa pihaknya telah menambahkan enam entri baru di Jerman ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda, termasuk di antaranya adalah musik techno Berlin.
Berlin telah lama populer di dunia dengan skena musik technonya yang semarak. Namun, klub-klub di Berlin masih berjuang setelah pandemi COVID-19.
Lutz Leichsenring, anggota dewan eksekutif "Clubcommission" di Berlin, yakni komunitas klub dan promotor budaya, mengatakan kepada DW bahwa penetapan tersebut merupakan "tonggak sejarah baru bagi para produser musik techno Berlin, artis, operator klub hingga penyelenggara acara."
Clubcommission juga mendukung adanya pelestarian dan pengembangan budaya klub di Berlin.
"Penetapan ini akan membantu kami memastikan bahwa budaya klub dapat diakui sebagai sektor berharga yang layak mendapat perlindungan dan dukungan," kata Lutz.
Apa yang dimaksud dengan warisan budaya takbenda?
Gagasan untuk memasukkan skena musik techno Berlin ke dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO itu sebenarnya telah muncul sejak 10 tahun yang lalu. Berawal dari gagasan ahli matematika dan musikologi Hans Cousto. Kemudian, salah satu pendiri Loveperade, Dr. Motte, dan tim organisasi nirlaba Rave The Planet pun mewujudkannya, dengan mengajukan permohonan ke UNESCO pada November tahun 2022 silam.
Iklan
Menurut UNESCO, warisan budaya takbenda itu merujuk pada bentuk-bentuk ekspresi budaya, yang secara langsung terkait dengan kreativitas dan tradisi masyarakat, yang diwariskan dari generasi ke generasi dan terus berkembang.
Hal tersebut mencakup suatu praktik, ritual, pengetahuan, keterampilan, dan seni pertunjukan seperti musik, tarian, dan teater, yang bertujuan untuk dilestarikan dan dijaga agar tetap hidup.
"Kraftwerk dan DJ serta produser Afrika-Amerika seperti Underground Resistance dari Detroit, turut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan dan penyebaran budaya techno," ungkap Leichsenring.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Lima entri lainnya di Jerman
Bersama dengan Komisi UNESCO Jerman, Menteri Konferensi Kebudayaan dan Komisioner Federal Jerman untuk Kebudayaan dan Media, Claudia Roth, mengumumkan enam entri baru tersebut di Berlin dan bekas ibu kota Jerman, Bonn.
Daftar warisan budaya takbenda UNESCO itu kini memiliki setidaknya 150 entri di Jerman. Tak hanya skena musik techno di Berlin, tradisi nyanyian "Finsterwalde” juga ikut masuk ke dalam daftar yang ditambahkan.
Selain itu, "Kirchseeon Perchtenlauf", parade musim dingin di Bayern, di mana pesertanya mengenakan kostum monster berbulu juga ikut ditambahkan.
Lalu, ada juga "Schwälmer Weißstickerei," gaya menjahit permadani dari negara bagian Hessen, sari apel Viez, serta pendakian gunung di Sachsen, juga menjaid bagian dari enam entri yang masuk ke dalam daftar itu.
"Baik subkultur maupun keahlian tradisional, semua ini merupakan bagian dari kekayaan budaya negara kami," ungkap Roth.
Wakil Presiden Komisi UNESCO Jerman Christoph Wulf menambahkan, "Warisan kehidupan yang kita miliki ini menciptakan komunitas dan menyatukan masyarakat dari hari ke hari."
11 Perayaan Karnaval Megah di Jerman
Jerman memulai karnaval tahunan 11 November dan berlangsung hingga puncaknya Februari, di saat banyak negara di dunia juga rayakan pesta karnaval tahunan. Tradisi karnaval Jerman sangat unik dan selalu penuh warna-warni.
Foto: Oliver Berg/dpa/picture alliance
Mulainya Karnaval
Tanggal 11 bulan 11 jadi hari yang dinantikan para pecinta karnaval. Tanggal tersebut menandakan dimulainya perayaan karnaval, tepat jam 11:11 pada 11 November. Pembukaan pesta karnaval tahunan biasanya berlangsung di alun-alun kota atau balai kota di kawasan sepanjang sungai Rhein. Biasanya orang-orang berpesta sepanjang malam mengenakan kostum yang unik.
Foto: Federico Gambarini/dpa/picture alliance
Januari jadi Musim Karnaval di kota Köln
Meski karnaval telah dimulai dari tanggal 11 November, klub-klub karnaval di Jerman biasanya merayakan puncaknya sepanjang Januari. Di kota Köln, yang dikenal sebagai pusatnya pesta karnaval, acara yang disebut "Stunksitzung" sangat populer. Pertunjukan kabaret anarkis di raung pertunjukan ini telah diadakan selama lebih dari 40 tahun. Tiket masuknya selalu habis terjual jauh hari sebelumnya.
Foto: Ina Fassbender/AFP/Getty Images
Rehat Sejenak
Setelah pembukaan karnaval tahunan tanggal 11.11, kota Mainz kembali sepi. Hal ini dikarenakan banyak warga yang lebih fokus pada musim Adven dan baru resmi merayakan dimualinya karnaval pada 1 Januari. Di kota di pinggiran Rhein ini, sebuah parade dengan band dan drum berpawai melintasi kota pada pukul 11:11.
Foto: Andreas Arnold/dpa/picture alliance
Ayo Ikut Nyanyi!
Mulai digelar satu dekade yang lalu, sebuah kampanye yang diubah jadi acara budaya "Loss mer singe" bertujuan untuk memperkenalkan lagu-lagu baru karnaval dalam bahasa dialek Kölsch kepada semua orang. Acara ini berupa tur ke pub-pun di kota Köln, di mana ratusan pengunjung menyanyikan lagu-lagu karnaval bersama-sama.
Foto: Political-Moments/IMAGO
Apa itu Biwak di Düsseldorf?
Klub-klub karnaval di kota Düsseldorf menyelenggarakan acara yang disebut "Biwak" yang diadakan mulai pukul 11:11 pagi untuk berpesta dan memperkenalkan diri kepada penduduk, atau yang mereka sebut sebagai "orang-orang bodoh".
Foto: Federico Gambarini/dpa/picture alliance
Proklamasi "Pangeran" di Köln
"Dreigestirn" atau "tiga serangkai orang bodoh" merupakan simbol karnaval tradisional di Köln. Tiga serangkai ini terdiri dari pangeran, petani dan seorang gadis. Selama proklamasi, pangeran mengayunkan "Pristche" kepada rakyatnya yang "bodoh". Petani melambangkan fakta bahwa Köln telah membebaskan diri dari kekuasaan para uskup agung. Sedangkan, perempuan melambangkan pelindung kota.
Foto: Christoph Hardt/Panama Pictures/picture alliance
Pesta Tanpa Henti
Kamis terakhir sebelum Prapaskah sangat mirip dengan pesta 11 November. Di alun-alun kota, ribuan orang turun ke jalan pada pukul 11.11 pagi untuk menikmati pidato, musik, dan bahkan minum lebih banyak alkohol. Para pecinta karnaval sejati biasanya akan mengambil cuti seminggu hingga Rabu Abu untuk berpesta secara ekstensif sebelum masa Prapaskah dimulai.
Foto: Rolf Vennenbernd/dpa/picture alliance
Kostum Buatan Sendiri
Di kota Köln pada hari Minggu, parade karnaval "Schull und Veedelszöch" diadakan oleh ratusan sekolah dan klub karnaval. Parade ini orisinal, politis dan penuh warna. Orang-orang yang berpartisipasi juga biasanya membuat kostum mereka sendiri, kostum terbaik dan paling imajinatif dipilih oleh juri untuk ikut serta dalam parade puncak Rosenmontag.
Foto: Oliver Berg/dpa/picture alliance
Parade Megah Rosenmontag
Parade yang ditunggu-tunggu pecinta karnaval, Rosenmontag! Parade atau acara ini adalah puncak musim karnaval yang digelar hari Senin. Pawai kendaraan hias warna-warni yang mengolok-olok para politisi bergantian dengan band dan kelompok tari yang diorganisir oleh asosiasi karnaval. Sepanjang parade, puluhan ton permen, makanan kemasan dan karangan bunga kecil dilemparkan ke kerumunan penonton.
Foto: Uwe Kraft/IMAGO
Simbol "Nubbel" pada Rabu Abu
Manusia jerami besar yang disebut "Nubbel" digantung di atas pub-pub di kota Köln. Nubbel dibakar pada malam sebelum Rabu Abu dan jadi lambang semua dosa yang dilakukan oleh "orang-orang bodoh" selama musim karnaval, dan juga semua kemalangan yang baru saja terjadi. Di Dusseldorf, karakter serupa yang disebut "Hoppeditz" juga dibakar pada malam yang sama.
Foto: Robert Schmiegelt/Geisler-Fotopress/picture alliance
Tradisi Makan Ikan
Pada hari Rabu Abu, masa Prapaskah dimulai dan berlangsung hingga Jumat Agung, biasanya umat Katolik menjalani periode puasa enam minggu tanpa makan daging. Namun, hidangan ikan diizinkan dimakan setiap hari Jumat. Hidangan tradisional ikan mengawali periode puasa pada Rabu Abu. (fs/as)