Teknologi baru buat melacak cadangan air tanah terus dikembangkan. Pasalnya, 700 juta manusia diramalkan terancam mati kehausan tahun 2025 mendatang.
Iklan
Teknik Seismik Lacak Air Tanah
04:07
Menggunakan berbagai peralatan berat ahli geologi melacak harta karun di bawah tanah. Yakni cebakan air tanah berada jauh di dalam lapisan batuan di bawah permukaan tanah.
Kunci untuk mencari sumber air bersih di bawah tanah ini adalah teknik seismik. Lapis demi lapis tanah dipindai menggunakan gelombang kejut.
Air dan Bahan Pangan
Kebutuhan air virtual yang diperlukan untuk memproduksi kebutuhan sehari-hari volumenya mencapai 4.000 liter per hari. Jumlah yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan air warga dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
2.500 Liter Air untuk 1 Kg Beras
Separuh populasi dunia tergantung dari beras sebagai makanan utamanya. Setiap tahunnya dipanen 672 juta ton padi. Sekitar sepertiga bobotnya hilang saat pengolahan. Diperlukan 1.670 liter air untuk memproduksi satu kg padi. Namun kebutuhan air naik jadi 2.500 liter jika faktor pengolahan ditambahkan.
Foto: Tatyana Nyshko/Fotolia
760 Liter Air untuk 1 Kg Jagung
Jagung, beras dan gandum adalah makanan pokok manusia. Sekitar 845 juta ton jagung diproduksi setiap tahunnya di seluruh dunia, sebagian besar di Amerika Serikat. Untuk memproduksi satu kg jagung diperlukan minimal 760 liter air. Jagung juga digunakan sebagai bahan bakar bio dan pakan ternak.
Foto: Fotolia/smereka
1.300 Liter Air untuk 1 Kg Gandum
Gandum termasuk Salah satu dari tiga makanan pokok. Setiap tahunnya diproduksi 650 juta ton gandum di seluruh dunia, kebanyakan untuk konsumsi manusia, menghabiskan sekitar 790 milyar meter kubik air. Kebutuhan air bervariasi tergantung wilayah. Di Slovakia diperlukan 465 liter air untuk memproduksi satu kg gandum, sebaliknya di Somalia diperlukan 18.000 liter air.
Foto: picture-alliance/dpa/Frank Rumpenhorst
1.000 Liter Air untuk 1 Liter Susu
600 juta ton susu diproduksi setiap tahunnya di seluruh dunia. Untuk memproduksi seliter susu, seekor sapi memerlukan 1.000 liter air dan pakan. Bahkan untuk memproduksi susu bubuk diperlukan air lima kali lebih banyak. Satu liter susu segar hanya menghasilkan 200 gram susu bubuk.
Foto: Fotolia/Mara Zemgaliete
10.000 Liter Air untuk 1 Kg Keju
Keju pada dasarnya adalah konsentrat susu yang tahan lama. Tapi untuk itu diperlukan air dalam volume amat besar. Rata-rata diperlukan 10.000 liter air untuk memproduksi satu kg keju. Dan semakin keras kejunya, semakin banyak air yang diperlukan.
Foto: Fotolia/Volker Gerstenberg
3.300 Liter Air untuk 1 Kg Telur
Untuk memproduksi sebutir telur ayam diperlukan 200 liter air. Kebanyakan telur diproduksi ayam petelur dalam kandang yang diberi pakan gandum atau jagung. Hal itu menaikkan konsumsi air. Produksi satu kg gandum untuk pakan ayam memerlukan 1.300 liter air.
Foto: ComZeal - Fotolia
4.325 Liter Air untuk 1 Kg Daging Ayam
Saat digemukan ayam diberi pakan biji-bijian dan air. Daging ayam yang dijual di tukang daging atau di lemari pendingin supermarket kebanyakan berasal dari peternakan massal. Dengan itu dihemat tempat pemeliharaan, tapi limbah industri peternakan ayam seringkali mencemari lingkungan dan perairan.
Foto: picture-alliance/dpa
5.990 Liter Air untuk 1 Kg kilo Daging Babi
Di industri peternakan, babi siap dipotong pada umur 7 hingga 10 bulan, jika bobotnya mencapi 100 kg. Kebanyakan air virtual untuk babi diperlukan untuk pakan. Di peternakan industrial, babi dipelihara dalam ruang sempit dan seringkali diberi pakan impor seperti kacang kedelai.
Foto: picture-alliance/dpa/P.Pleul
15.400 Liter Air untuk 1 Kg Daging Sapi
Daging sapi bisa dikatakan makanan mewah, terutama jika dilihat dari konsumsi airnya. Rata-rata diperlukan 15.000 liter air untuk memproduksi satu kg daging sapi. Sapi yang diberi pakan kacang kedelai mengkonsumsi air virtual dalam jumlah besar. Daging dari sapi yang diternakan di padang penggembalaan menunjukan neraca air lebih bagus.
Foto: picture-alliance/dpa
18.900 Liter Air untuk 1 Kg Biji Kopi
Untuk memproduksi biji kopi yang digongseng untuk hanya satu cangkir kopi diperlukan 130 liter air virtual. Setiap tahunnya total 85 milyar kubik meter air diperlukan untuk produksi biji kopi global.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Hase
Kebutuhan Air Lebih Banyak
Konsumsi air secara langsung sebenarnya hanya sekitar 120 liter per kapita per harinya. Tapi jika dihitung berdasarkan makanan dan minuman yang dikonsumsi, misalnya, setiap warga Jerman menghabiskan 4000 sampai 5000 liter air setiap hari.
Foto: Fotolia/Jaroslav Machacek
Sumber Daya Alam yang Terbatas
Lebih dari 80 persen air tawar global digunakan untuk sektor pertanian. Produksi bahan pangan yang memerlukan air dalam jumlah besar, seharusnya dilakukan di lokasi yang cukup air. Walaupun begitu, banyak produk di pasar global dibudidayakan di kawasan yang langka air. Yang menderita kebanyakan petani kecil yang tidak lagi mampu lagi memberi minum binatang ternaknya.
Foto: picture-alliance/dpa
12 foto1 | 12
Sebelum melakukan penelitian, kawasan diukur dan dipetakan terlebih dulu. Alat ukur dan kabel dipasang di lokasi sesuai dengan rencana yang rinci. Vibro-Truk kemudian dikerahkan membangkitkan gelombang kejut dengan daya 20 ton vertikal ke kedalaman bumi. Lapisan bebatuan di dalam tanah merefleksikan gelombang dan menyuplai data penting.
Bernd Hildebrandt, insinyur yang memimpin pelacakan cadangan air tanah menjelaskan: "Prinsipnya mirip ultrawave yang digunakan dokter. Gelombang dipancarkan pada obyek, yang akan memantulkan data lapisan bumi, yang kemudian diolah jadi gambar. Baik citra dua maupun tiga dimensi bawah tanah.
Analisa data di lapangan
Dalam kontainer ini, data gelombang itu diolah. Data akan menunjukan, apakah ada cadangan air dalam lapisan batuan. Citra menunjukkan, sekitar empat kilometer di bawah tanah ada cadangan air.
Prof. Thomas Himmelsbach., pakar geologi dalam program itu menuturkan: "Untuk membedakan antara air garam dengan air tawar, para peneliti melakukan pengukuran dari udara. Sebuah instrumen yang diangkut helikopter memanfaatkan gelombang elektro-magnit untuk mengukur konduktivitas tanah. Dengan itu para ahli geologi dapat mengenali, jenis air yang ada di bawah tanah.
Terutama cemaran intrusi air laut bisa dilacak dengan cara ini. Metodenya sudah terbukti tangguh di seluruh dunia. Di laboratorium para peneliti membuat simulasi, bagaimana aliran air garam dan air tawar di bawah tanah.
Model menunjukkan warna berbeda untuk kedua jenis air. Berdasar struktur tanah, ahli geologi bisa mengenali, bagaimana kedua jenis air itu bercampur di bawah tanah. Dengan pengetahuan tersebut, bisa dihindarkan cemaran air garam ke dalam air tawar.
Pengetahuan ini, amat berharga terutama di kawasan paling kering di dunia. Di sini cadangan air yang amat berharga, juga berada di lapisan bumi jauh di bawah tanah. Di gurun Namibia misalnya, belum lama ini ditemukan cadangan air tawar dalam jumlah besar. Jika air bisa ditambang, volumenya mencukupi kebutuhan air minum bagi seluruh warga Namibia untuk 200 tahun ke depan.
Negara Ini Terancam Mati Kehausan Tahun 2040
Perubahan iklim membawa ancaman berupa kelangkaan air dan potensi konflik. Lembaga Think-tank World Research Institute menyusun daftar negara yang paling terancam lantaran krisis air di tahun 2040.
Foto: Reuters/L. Nicholson
1. Bahrain
Negeri kepulauan di jantung Teluk Arab ini tercatat sebagai negara kedua di dunia yang paling banyak mengkonsumsi air per meter persegi wilayah. Hingga tahun 80-an, penduduk Bahrain masih bisa menikmati air dari sumber alami, seperti Oasis. Namun, menyusul kelangkaan air, pemerintah lalu membangun empat instalasi desalinisasi yang menjernihkan air laut agar bisa diminum.
Foto: AP
2. Kuwait
Menurut sebuah studi, sebanyak 73,5% sumber air Kuwait berasal dari air laut yang dijernihkan. Saat ini pun negara kecil yang terapit antara Irak dan Arab Saudi ini sudah mengalami krisis air, karena instalasi yang ada tidak memadai. Desalinisasi air laut yang menelan biaya besar hingga kini masih menjadi satu-satunya solusi kelangkaan air di negara-negara teluk.
Foto: Yasser Al-Zayyat/AFP/Getty Images
3. Qatar
Konsumsi air di Qatar termasuk yang paling tinggi di dunia. Menurut studi Kahramaa, perusahaan air nasional, jumlah konsumsi di kawasan elit Doha mencapai 150 liter per hari. Ironisnya cuma sebagian kecil digunakan sebagai air minum. Nyatanya Qatar bergantung nyaris sepenuhnya dari fasilitas desalinisasi. Dalam situasi darurat, persediaan air di Qatar ditengarai cuma cukup untuk dua hari
Foto: picture-alliance/epa/N. Bothma
4. San Marino
Salah satu negeri terkecil di dunia yang terletak di Italia ini tidak memiliki sumber air dalam jumlah besar. San Marino bahkan tidak memiliki dataran landai, karena wujud geografisnya yang didominasi bukit dan gunung. Saat ini San Marino menutupi hampir semua kebutuhan dengan mengimpor air dari Italia.
Foto: MARCEL MOCHET/AFP/Getty Images
5. Singapura
Kendati tidak punya sumber air dan banyak bergantung dari Malaysia, Singapura memiliki sistem pengolahan air paling canggih di dunia. Negeri jiran ini tidak cuma menjernihkan air laut, tetapi juga menampung air hujan dan mendaur ulang air buangan. Namun begitu World Research Institute meyakini Singapura akan mengalami kelangkaan air secara dramatis tahun 2040.
Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images
6. Uni Emirat Arab
Negara gabungan tujuh kerajaan ini menggantungkan pasokan air sepenuhnya dari desalinisasi air laut dan daur ulang air buangan buat irigasi dan agrikultur. Saat ini setiap penduduk UAE mengkonsumsi 650 liter air per hari/kapita, yang tercatat paling tinggi di dunia. Sangking parahnya, pemerintah kini mulai mengkampanyekan program konservasi air dan menghimbau penduduk agar mulai berhemat.
Foto: Matilde Gattoni/Tandem Reportages
7. Palestina
Palestina, terutama Jalur Gaza, sejak lama mengalami krisis air lantaran sumber air yang sepenuhnya dikuasai Israel. Nyatanya cekcok air sering menjadi titik perselisihan antara dua negara yang bermusuhan itu, karena sumber yang kian menipis. Saat ini warga Palestina Tepi Barat Yordan mengkonsumsi sekitar 96 liter hari/kapita, sementara pemukim Israel hampir 700 liter per hari/kapita.
Foto: picture-alliance/landov
8. Israel
Rata-rata warga Israel menghabiskan 137 liter per hari/kapita. Negara Yahudi ini memiliki sumber air alami berupa air payau dan air tanah. Sisanya adalah hasil daur ulang dan air laut yang dijernihkan. Air dianggap sebagai salah satu pilar negara oleh Yerusalem sehingga pemerintah menginvestasikan dana besar buat membangun instalasi desalinisasi yang bakal memasok 70% kebutuhan air tahun 2050.